Kota-kota yang Sekarang Ada di Bawah Laut (2)

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
17 Agustus 2019 4:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Vilarinho da Furna di Portugal. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Selain Thonis-Heracleion, Port Royal, dan Neapolis, masih ada lagi pemukiman yang sekarang terendam di bawah air. Berikut adalah lanjutan daftarnya.
ADVERTISEMENT
Desa yang hilang di Ontario
Pada tahun 1950an, AS dan Kanada memulai sebuah proyek bersama untuk menghubungkan Great Lakes dengan Samudra Atlantik yang dipisahkan oleh daratan. Ketika proyek yang bernama Saint Lawrence Seaway ini selesai, kapal-kapal besar akan bisa berlayar di antara kedua perairan ini.
Namun kapal tidak bisa bergerak di daratan, sehingga untuk membuat proyek ini berhasil harus ada yang dikorbankan. Sembilan desa di Kanada yaitu Aultsville, Maple Grove, Wales, Santa Cruz, Dickinson’s Landing, Farran’s Point, Moulinette, Mille Roches, dan Sheek’s Island harus dibanjiri air sampai tenggelam dalam sehingga kapal dapat melewati daerah tersebut. Kesembilan desa tersebut pun dibangun kembali di dataran yang lebih tinggi, sementara yang tenggelam dikenal dengan The Lost Villages of Ontario (desa yang hilang di Ontario).
ADVERTISEMENT
Proyek ini dimulai pada tahun 1954 dan selesai pada tahun 1959. Kesembilan desa di Ontario tersebut termasuk pemukiman tertua di Kanada. Bahkan beberapa desa yang ditenggelamkan sudah ada sejak tahun 1700an dan beberapa yang lainnya merupakan desa bekas milik suku asli Amerika. Sebelum bangsa Eropa datang, daerah tempat kesembilan desa tersebut berdiri merupakan teritori dari Suku Mohawk.
Totalnya, ada lebih dari 6000 orang dan 500 bangunan yang harus dipindahkan ke tempat yang baru. Namun banyak dari penduduk desa tersebut yang protes karena tempat tinggal mereka yang baru tidak sama baiknya dan sama berharganya dengan desa mereka yang sudah tenggelam.
Desa-desa yang lama tersebut terkadang masih dapat dilihat dari atas air terutama ketika level permukaan air sedang rendah. Namun tentu saja desa-desa tersebut tidak dapat dikunjungi lagi. Menariknya, karena proses penenggelaman tersebut terjadi dalam waktu yang relatif cukup baru, ada banyak foto kegiatan di desa-desa tersebut yang saat ini beredar di internet. Foto-foto tersebut menunjukkan kehidupan di desa saat belum tenggelam.
ADVERTISEMENT
Vilarinho da Furna
Menurut cerita lokal, daerah yang pernah ada di Portugal ini awalnya ditempati oleh Suku Visigothic pada abad pertama. Bahkan sampai tahun 1970an, desa kecil yang memiliki penduduk sebanyak beberapa ratus orang ini masih menggunakan sistem demokrasi Visigothic kuno.
Setiap keluarga di Vilarinho da Furna memiliki satu suara. Bersama-sama, mereka memilih seorang pemimpin yang akan menjabat selama enam bulan. Menariknya hanya laki-laki yang sudah menikah saja yang bisa menjadi calon pemimpin.
Namun desa ini sudah tidak dihuni lagi karena sudah berubah fungsi menjadi reservoir air dan letaknya sekarang ada di dalam air. Rencana untuk mengubah desa tersebut menjadi sebuah reservoir air sebenarnya sudah ada sejak tahun 1950an. Pemerintah sebelumnya melakukan beberapa tes dan survey sampai akhirnya proses pengubahan tersebut benar-benar dimulai pada tahun 1967.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1970, semua warga desa diperingatkan atas proyek ini. Pada tahun 1971, semua warga desa dievakuasi. Menariknya, sebelum dievakuasi sebuah jalan desa yang baru dan kuat malah dibangun untuk mengakses desa tersebut. Tujuannya agar truk-truk besar dapat masuk ke desa dan mengangkut barang-barang warga ke tempat tinggal mereka yang baru. Semua barang diangkut bahkan sampai genting-genting di atap. Ketika warga terakhir berhasil dievakuasi, bangunan-bangunan di Vilarinho da Furna hanya tersisa kerangkanya saja.
Apa yang membuat Vilarinho da Furna menjadi tempat yang sangat menarik saat ini adalah ketika desa ini muncul dari dalam air saat musim panas, ketika level permukaan air sedang rendah-rendahnya. Ketika dapat diakses, tempat ini berubah menjadi museum dan banyak wisatawan yang datang mengunjunginya. Museum tersebut dibangun atas desakkan para bekas penduduk Vilarinho da Furna itu sendiri. Tempat ini sekarang menjadi terkenal di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT