Mengenal 5 Jenis Serat Tekstil

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
14 Juli 2019 10:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Keberadaan tekstil tidak dapat dipisahkan keberadaannya dalam kehidupan manusia. Tidak hanya pakaian saja tetapi tekstil banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia seperti untuk membuat perabotan atau barang-barang rumah tangga, pelengkap untuk berbagai bagian dari interior kendaraan dan lain sebagainya. Menjawab kebutuhan tekstil yang kita meningkat, industri tekstil pun tumbuh secara signifikan termasuk industri tekstil di Indonesia. Apa saja sih macam jenis tekstil yang banyak diproduksi dan digunakan?
ADVERTISEMENT
Secara umum ada tekstil yang kita gunakan sehari-hari berasal dari 5 jenis serat berikut:
1. Serat Hewani
Banyak serat tekstil yang dibuat dari komponen tubuh hewan seperti kain sutra yang dipintal dari kempompong ulat sutera, woll dari bulu domba, alpaca, cashmere, kelinci, bahkan yak. Biasanya yang dijadikan bahan baku untuk serat tekstil hewani adalah rambut atau bulu hewan yang tebal. Hewan-hewan ini memiliki bulu tebal karena biasanya hidup di daerah beriklim sedang hingga dingin.
Rambut Alpaca. Sumber: Wikimedia Common
Di Indonesia kita banyak memproduksi bahan tekstil yang terbuat dari serat hewani seperti dari kepompong ulat sutera. Namun untuk serah hewani lain kurang begitu populer dan lebih banyak didominasi oleh tekstil impor karena secara alami hewan yang hidup di daerah tropis tidak memiliki bulu atau rambut yang tebal. Namun di Indonesia banyak dikembangkan menggunakan kulit hewan seperti sapi, kambing maupun kuda dengan yang diawetkan cara disamak.
ADVERTISEMENT
Benang dari kepompong ulat sutra. Sumber: Wikimedia Common
2. Serat Nabati
Serat Katun. Sumber: Wikimedia Common
Tekstil yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan adalah adalah tekstil dengan serat nabati, seperti katun, rami, bamboo, raffia, rayon, bahkan pohon buah-buahan seperti pohon pisang atau limbah kedelai dapat diolah menjadi serat tekstil. Katun, rami, rayon dan bambu telah menjadi sumber serat tekstil yang sangat masif digunakan selama ribuan tahun.
Contoh serat dari pohon kelapa yang dipajang di Textielmuseum, Tilburg. Sumber: Wikimedia Common.
Di Indonesia sendiri penggunaan serat nabati banyak dikembangkan terutama untuk serat-serat nabati yang berasal dari bahan-bahan yang dinilai sebagai limbah seperti batang dan pelepah pohon pisang dan ampas kedelai dari industri pengolahan tempe dan tahu. Dengan memanfaatkan bahan limbah sebagai bahan baku pembuatan serat, kain atau tekstil yang dihasilkan merupakan sebuah nilai tambah yang tentunya turut mendukung usaha menjaga kelestarian lingkungan. Disamping itu jika menggunakan metode produksi yang tepat dan proses yang tidak mengikutsertakan bahan berbahaya, tekstil serat tumbuhan yang dihasilkan merupakan tekstil yang ramah lingkungan dan ramah terhadap kulit.
Anyaman serat yang terbuat dari pelepah pohon pisang. Sumber: Wikimedia Common
3. Serat Mineral
ADVERTISEMENT
Tekstil yang dibuat dengan mencampur bahan mineral atau galian seperti asbestos, silica, basalt, perunggu, besi atau bahkan emas adalah tekstil dengan serat mineral. Meskipun pada dasarnya serat mineral ini bukan merupakan komponen utama, aka nada serat yang berasal dari bahan lain sebagai campuran. Dengan campuran bahan-bahan galian ini tekstil yang dihasilkan memiliki efek berkerlip, yakni memantulkan atau membiaskan cahaya yang mengenai bahan tekstil tersebut.
Tekstil yang terbuat cari campuran serat mineral memiliki nilai jual yang tinggi karena pada dasarnya bahan galian atau mineral merupakan bahan bernilai tinggi.
Syal yang dibuat dengan manggunakan serat emas. Sumber: WIkimedia Common
4. Serat Sintetis
Serat sintetis atau serat buatan merupakan jenis serat yang saat ini paling banyak digunakan dalam industri tekstil sebagai bahan utama ataupun bahan campuran. Serat sintetis yang dikenal dalam industri tekstil seperti serat Aramid, Acrylic, Cationic Dyeable Polyester, Polyester, Polyamide atau Nylon, dan Spandex. Serat-serat sintetis ini memiliki karakteristik yang beragam dan bervariasi berdasarkan karakteristik unsur pembentuknya. Namun pada umumnya sifat yang menonjol dari serat sintetis sehingga banyak digunakan adalah kuat, memiliki elastisitas tinggi dan tahan terhadap gesekan.
ADVERTISEMENT
Penggunaan serat sintetis yang sangat luas dalam berbagai bidang juga dikarenakan sifat serat sintetis yang fleksibel yakni dapat dengan "sengaja" dimodifikasi sesuai kebutuhan. Sehingga untuk memenuhi spesifikasi tertentu untuk membuat objek tertentu, kita dapat mengubah struktur sehingga mendapatkan karakter yang diinginkan.
Serat Aramid. Sumber: Wikimedia Common
5. Serat Campuran
Seperti yang mungkin dapat disimpulkan dari namanya, serat campuran adalah serat yang dibuat dari campuran berbagai bahan berbeda. Sebagian besar tekstil yang digunakan di dunia ini merupakan hasil pencampuran serat berbeda sehingga menghasilkan jenis dan kualitas bahan tertentu yang diinginkan. Contoh dari serat ini adalah campuran katun dan polyester.
FAN untuk Lampu Edison
Sumber: 1, dan 2.