Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Panda. Hewan yang Lucu dan Bodoh
10 Juli 2017 20:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Panda memang lucu, tapi ternyata hewan ini susah untuk dikonservasi.
ADVERTISEMENT
Panda memanglah sangat lucu dan kita harus berusaha keras untuk menjaga agar spesies ini tidak punah. Tapi tahukah kamu bahwa pengkonservasian panda tidaklah mudah, hal ini dikarenakan panda adalah hewan yang bodoh yang susah diajak bekerja sama.
Sebenarnya panda adalah hewan karnivora. Mereka masih memiliki gigi dan sistem pencernaan yang mirip dengan karnivora dan mampu memakan daging dan ikan jika diperlukan. Namun panda juga berevolusi dan sekarang bertahan hanya dengan memakan bambu yang memiliki kadar nutrisi rendah. Karena nutrisi yang rendah itulah, panda harus terus-terusan makan untuk bertahan hidup.
Hal tersebut menjadi alasan mengapa mereka sangat bodoh dan malas. Selain minimnya protein dan vitamin, bambu juga tidak bisa menyediakan asupan energi yang cukup untuk panda bisa bangun dari tempatnya dan pergi berjalan-jalan. Hal ini adalah alasan mengapa panda hanya melakukan perkawinan setahun sekali. Panda tidak punya energi untuk sering-sering kawin.
ADVERTISEMENT
Ketika sang betina hamil, mereka sering kali tidak menyadari bahwa mereka sedang hamil. Ketika melahirkan, bayi panda sangatlah kecil dan sang ibu sering tidak menyadari bahwa bayi tersebut adalah anaknya dan malah membunuhnya. Biasanya panda melahirkan dua pasang bayi. Jika ibu panda tidak membunuh bayinya, dia akan merawat hanya satu bayi dan membiarkan bayi yang lainnya mati kelaparan. Hal ini juga karena diet bambu ibu panda tidak memungkinkan ibu panda menghasilkan susu yang cukup untuk kedua anaknya.
Apa mungkin sebaiknya panda kembali memakan daging?
Sumber gambar: History.