Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pemicu Diabetes Tipe 2 yang Paling Berbahaya
27 November 2018 9:40 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apakah benar makan dan minum manis secara rutin dapat meningkatkan risiko diabetes?
ADVERTISEMENT
Pertama, mari mengenal apa itu diabetes. Diabetes sendiri adalah kondisi gula yang menumpuk di darah dan tidak bisa masuk ke sel untuk diambil sebagai asupan. Untuk dapat masuk ke dalam sel, gula perlu suatu hormon yang dinamakan insulin.
Insulin diproduksi oleh sel beta di sebuah organ bernama pankreas. Ada beberapa jenis diabetes seperti tipe 1, tipe 2, serta diabetes akibat kehamilan atau disebut dengan gestational diabetes.
Diabetes tipe 1 yang biasanya merupakan penyakit auto-imun karena sistem imun penderita sendiri merusak sel beta pankreas sehingga tubuhnya tidak memproduksi cukup insulin agar gula bisa dicerna oleh sel. Akibatnya, sel-sel kelaparan. Tidak peduli seberapa banyak pasien dengan diabetes tipe 1 makan, ia tetap kurus dan kurang tenaga.
ADVERTISEMENT
Diabetes tipe 2 biasanya dikarenakan oleh sel-sel tubuh yang kebal terhadap insulin. Salah satu hal yang dicurigai sebagai penyebab diabetes tipe 2 adalah gaya hidup seperti pola makan yang salah serta kurang berolahraga. Banyak di antara penderita diabetes tipe 2 yang menunjukkan gejala kegemukan karena timbunan lemak jahat yang berlebihan.
Timbunan lemak berlebihan ini yang menghalangi masuknya gula ke dalam sel walaupun pankreas telah memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup. Namun, ada beberapa kasus di mana pasien diabetes tipe 2 tidak obesitas. Oleh karena itu, penyebab pasti diabetes tipe 2 masih menjadi perdebatan hingga kini.
Diabetes karena kehamilan biasanya dikarenakan faktor produksi hormon yang tidak stabil selama masa kehamilan. Akibatnya, wanita yang mengalami diabetes saat hamil cenderung kebal terhadap insulin yang diproduksi tubuhnya sendiri. Namun, setelah melahirkan biasanya diabetes ini akan sembuh dengan sendirinya. (Howstuffworks)
ADVERTISEMENT
Hal yang patut dicatat, banyak dari kita mengira bahwa faktor utama pemicu diabetes tipe 2 adalah banyak makan yang manis-manis. Namun, sebenarnya diabetes justru banyak dipicu oleh kebiasaan minum yang mengandung pemanis seperti soda, energy drink, minuman buah kemasan,vitamin cair dalam botol, sirup, dan segala sesuatu yang mengandung fruktosa dan sukrosa.
Sedangkan untuk susu dengan perasa, tidak ditemukan efek naiknya kadar gula darah darah secara signifikan. Pemanis dalam yoghurt, jelly, sereal, dan juga berbagai macam snack juga dapat memicu naiknya kadar gula dalam darah. Namun, efek yang ditimbulkan oleh makanan dengan pemanis relatif rendah jika dibandingkan dengan efek pemanis buatan yang terdapat dalam minuman.
Berdasarkan survei dari tahun 2001-2004, orang Amerika rata-rata mengonsumsi sebanyak 22 sendok makan gula sehari yang berasal dari pemanis buatan. Riset lain menunjukkan bahwa orang yang minum minuman dengan pemanis buatan baik satu atau dua kali sehari secara rutin memiliki resiko terserang diabetes tipe 2 sebanyak 26% lebih tinggi dibanding orang yang tidak memiliki kebiasaan serupa.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dikutip dari website University of California San Fransisco (UCSF), tubuh manusia memproses gula dari pemanis buatan dalam minuman dengan cara yang berbeda jika dibanding dengan gula dari makanan seperti karbohidrat alami atau gula dari buah seperti apel. Saat diberikan gula dari buah, karena terbungkus serat alami, maka gula itu akan dilepaskan perlahan secara berkala sehingga menjadi cadangan energi yang baik bagi tubuh kita.
Sementara itu gula dari pemanis buatan pada minuman akan dilepas dengan seketika menjadikan gula di dalam darah melonjak drastis. Jika kebiasaan ini dilakukan secara rutin, kadar gula berlebih ini akan “membebani” organ-organ seperti pankreas, liver, dan juga jantung sehingga memicu berbagai penyakit seperti diabetes tipe 2, jantung, dan kerusakan liver. Selain itu, risiko menjadi kegemukan atau obesitas juga meningkat.
ADVERTISEMENT
Riset lain juga menunjukkan bahwa saat mengonsumsi pemanis buatan dari minuman, sulit sekali bagi kita untuk merasa kenyang, tidak seperti saat kita mengonsumsi satu buah apel. Perasaan tidak menimbulkan rasa kenyang ini menjadikan kita tidak bisa menakar seberapa banyak gula yang sudah masuk ke tubuh kita.
Sumber Jurnal: