Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Rokok vs Minuman Keras. Mana yang Lebih Berbahaya? (1)
16 Mei 2021 8:49 WIB
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Industri rokok
Tahukah kamu bahwa produksi rokok di Indonesia menjadi sumber kehidupan bagi banyak orang? Setidaknya industri rokok Indonesia menyediakan lapangan pekerjaan untuk lebih dari 6.1 juta jiwa. Nilai pasar industri rokok diperkirakan mencapai lebih dari 220 triliun rupiah (tahun 2018). Selain itu rokok juga menjadi komoditas ekspor yang cukup menjanjikan. Pada tahun 2015, nilai ekspor rokok Indonesia mencapai angka 135 triliun rupiah. Tak dapat dipungkiri, industri rokok dan tembakau menjadi salah satu sumber pemasukan terbesar untuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Namun, tahukah kamu bahwa ternyata kerugian yang disebabkan rokok justru lebih besar dibandingkan dengan nilai ‘keuntungannya’? Dikutip dari p2ptm, pecandu tembakau Indonesia mencapai 90 juta orang. Berkat dukungan dari puluhan juta orang ini, berdasarkan Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2013 kerugian total akibat konsumsi rokok mencapai angka 378.75 triliun rupiah. Kerugian lain adalah hilangnya produktivitas karena sakit, disabilitas, dan kematian prematur pada usia muda sebesar 235.4 triliun rupiah, dan biaya berobat penyakit-penyakit yang berkaitan dengan rokok dan tembakau mencapai 5.35 triliun rupiah.
Industri minuman keras dan beralkohol
Setidaknya telah ada 109 industri minuman keras yang sudah mendapat izin dari pemerintah sejak tahun 1931. Pabrik miras ini berada pada 13 provinsi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pabrik-pabrik yang telah ada ini ternyata belum mencukupi permintaan miras dalam negeri. Nilai impor miras Indonesia mengalami peningkatan dalam jangka waktu lima tahun terakhir. Selain itu penjualan bersih pabrik miras dalam negeri secara umum meningkat cukup signifikan. Dua hal ini menandakan bahwa peminat minuman keras dalam negeri memang semakin kuat.
Namun tahukah kamu bahwa kematian yang berkaitan dengan konsumsi minuman keras mencapai angka 2.5 juta orang per tahun di seluruh dunia. Kematian terkait alkohol menyumbang 3.8 persen dari total kematian di seluruh dunia. Fakta mengerikan lainnya adalah, 28% dari total kecelakaan lalu lintas di AS disebabkan karena kecelakaan mengemudi di bawah pengaruh alkohol.
Rokok vs Miras
Dikutip dari laman Deserthopetreatment, website Go Ask Alice! dari Universitas Columbia, menjelaskan bahwa dari perspektif biologis tidak ada acara tunggal untuk menentukan mana yang lebih berbahaya bagi kesehatan seseorang, konsumsi minuman keras atau alkohol. Ada banyak faktor yang menentukan efek negatif rokok dan minuman keras pada tubuh seseorang. Dimulai dari jenis kelamin, usia, gaya hidup, riwayat keluarga, kondisi kesehatan mental, stress, kondisi lingkungan, dan lain-lain. Yang jelas, dampak negatif rokok dan minuman keras tidak perlu diragukan lagi kebenarannya. Terlebih jika konsumsi miras dan rokok dilakukan secara berlebihan.
ADVERTISEMENT
Pembahasan rokok versus miras juga sering menimbulkan kontroversi. Beberapa pendapat menyatakan bahwa rokok lebih berbahaya dari miras karena penggunaan miras pada batas tertentu tidak selalu menimbulkan dampak negatif. Malah beberapa pendapat mengungkapkan bahwa konsumsi miras pada ukuran tertentu dapat menurunkan risiko serangan jantung. Disisi lain ada yang berpendapat bahwa alkohol lebih berbahaya dibandingkan rokok.
Bersambung ke Bagian 2 . (f.as)