Sains Di Balik Tanaman Varigata - Bagian 2

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
17 Oktober 2020 8:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu melihat tanaman dengan daun yang berwarna-warni selain warna hijau daun, seperti kuning atau putih? Daun warna-warni ini banyak dimiliki terutama oleh tanaman hias dan disebut sebagai varigata. Varigata sendiri adalah terminology yang digunakan ketika terdapat variasi warna pada satu tanaman tunggal. Yuk kita simak pembahasannya lebih lanjut!
Epipremnum aureum dengan varigata warna kuning. Gambar disediakan oleh Wikimedia Commons
Secara umum oleh para pecinta tanaman, tanaman varigata dikelompokkan menjadi tiga jenis varigata, yakni varigata pola Chimeral, varigata pola Genetik, dan varigata karena serangan penyakit. Apa saja perbedaannya?
ADVERTISEMENT
Varigata Pola Chimeral
Tanaman-tanaman varigata dengan pola Chimeral diakibatkan adanya mutasi pada sel-sel tanaman sehingga pada satu daun yang sama ada sel tanaman yang dapat menghasilkan klorofil dan ada yang tidak. Akibatnya pola warna hijau dan putih atau kuning terbentuk secara acak dan bercampur di dalam satu daun. Contoh dari varigasi dengan pola Chimeral adalah Monstera deliciosa Albo-Variegata berikut. Warna putih atau kuning bercampur pada bagian daun hijau dan terjadi secara acak.
Monstera deliciosa Albo-Variegata, yang banyak diburu kolektor. Gambar disediakan oleh WIkimedia Commons
Daun dengan bercak-bercak berwarna putih atau kuning ini memiliki efektivitas penyerapan energi matahari yang rendah sehingga dibandingkan dengan daun yang sepenuhnya hijau pertumbuhan tanaman varigata biasanya lebih lambat. Kemudian karena proses varigata pada pola chimera disebabkan oleh proses mutasi sehingga kemunculan daun yang tervarigasi menjadi acak. Oleh sebab itu perbanyakan yang dilakukan biasanya adalah dengan propagasi. Yakni memilih batang atau bonggol tanaman dengan sifat varigata dan diperbanyak dengan meletakkan di batang tersebut di wadah berair hingga muncul akar kemudian dipindahkan ke media tanam lain.
ADVERTISEMENT
Namun tidak semua usaha propagasi ini akan berhasil dan menghasilkan tanaman yang juga bersifat varigata. Ini sebabnya, ketersediaan tanaman varigata terkadang tidak sebanyak tanaman bukan varigata dari jenis yang sama. Kelangkaan disertai minat yang tinggi mengakibatkan tanaman varigata tersedia dengan harga yang sangat mahal. Hingga sampai pada suatu waktu para ahli dapat melakukan rekayasa genetika yang stabil dan memperbanyak tanaman tersebut.
Varigata Pola Genetik
Ada beragam tanaman yang secara genetic memiliki pola daun berwarna-warni seperti tanaman Calathea atau Ctenanthe. Tanaman varigata dengan pola genetis akan menurunkan sifat varigatanya ini dari generasi ke generasi dan bersifat tetap bukan acak. Jadi tidak ada ceritanya apabila Calathea si tanaman yang suka berdoa, karena jika malam daunnya mengatup ke atas atau ke arah dalam, akan kehilangan pola daunnya setelah diperbanyak beberapa kali.
ADVERTISEMENT
Tanaman varigata dengan sifat yang tertanam secara genetis ini dihasilkan dengan cara pemuliaan tanaman dan rekayasa genetika. Namun banyak juga tanaman yang secara alami ditemukan memiliki varigasi yang sifatnya genetik.
Calathea makoyana yang terdapat di Kebun Raya Museum Natural Science Nasional, Taichung, Taiwan. Gambar disediakan oleh Wikimedia Commons
Varigata pola gelembung atau reflektif
Salah satu jenis variasi tanaman varigata adalah pola warna yang berbentuk gelembung pada daunnya yang berisi kantong udara. Pada bagian gelembung ini daun terlihat lebih transparan sehingga nampak berbeda warna. Salah satu contohnya adalah tanaman Scindapsus pictus berikut ini.
Scindapsus pictus. gambar oleh Jan Haerer dari Pixabay
Tanaman dengan pola reflektif yang menghasilkan varigasi yang cantik salah satunya adalah peperomia watermelon (Peperomia argyreia) atau Anthurium Kuping gajah (Anthurium crystallinum). Bagian yang merefleksikan cahaya terlihat berwarna lebih cerah dengan kilau keperakan. Tanaman dengan pola varigata ini biasanya bersifat genetis dan tidak acak sehingga dapat diturunkan dari generasi ke generasi. Sifat ini akan tetap terlihat pada tanaman setelah dilakukan perbanyakan berkali-kali.
Anthurium crystallinum. Gambar disediakan oleh Wikimedia Commons
Pola varigata karena serangan virus
ADVERTISEMENT
Salah satu pola varigata yang dapat dilihat pada tubuh tanaman adalah karena adanya serangan virus. Virus yang menyerang tanaman akan membentuk pola-pola berwarna putih dan kuning. Terkadang para pemulia tanaman sengaja memberikan invensi virus untuk menghasilkan pola yang diinginkan. Namun infeksi virus juga dapat menyebabkan efek negative pada tanaman.
Baca Bagian 1 disini.
FAN untuk Lampu Edison
Sumber: 1 dan 2