Anak Krakatau Siaga, BMKG Minta Warga Waspada Gelombang Tinggi hingga Tsunami

Konten Media Partner
26 April 2022 10:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tsunami. | Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tsunami. | Pixabay
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan waspada kepada warga akan terjadinya gelombang tinggi dan potensi tsunami.
Kepala BMKG Dwikorita. | Foto: tangkap layar YouTube Info BMKG
Hal ini disampaikan Kepala BMKG Dwikorita dalam konferensi pers virtual di akun YouTube Info BMKG tentang Gunung Anak Krakatau yang meningkat jadi status siaga.
ADVERTISEMENT
Akibat peningkatan status ini, BMKG meminta masyarakat waspada gelombang tinggi dan potensi tsunami.
"Dengan meningkatnya level aktivitas Gunung Anak Krakatau dari level II menjadi level III, maka masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi atau tsunami, terutama di malam hari sesuai info yang disampaikan BMKG," kata Dwikorita, Senin (25/4) malam.
Menurutnya, aktivitas Gunung Anak Krakatau pernah menimbulkan tsunami pada tahun 2018. Oleh karenanya, ia akan memastikan pihaknya bersama PVMBG Badan Geologi, hingga BPBD setempat akan memantau kondisi gelombang air laut di sekitar Gunung Anak Krakatau.
"Antisipasi potensi terjadi tsunami akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau, BMKG bersama PVMBG-Badan Geologi di bawah Kementerian ESDM, terus memonitor perkembangan Gunung Anak Krakatau dan muka air laut di Selat Sunda," terangnya.
ADVERTISEMENT
Masyarakat pun diminta lebih mewaspadai potensi tsunami di malam hari. Sebab, berpeluang ada peningkatan gelombang air laut lebih sulit terlihat di malam hari.
"Karena di malam hari sulit untuk bisa melihat secara visual adanya gelombang tinggi yang mendekati pantai. Kalau siang, cukup terlihat hal tersebut. Artinya, aktivitas masih bisa terus berjalan," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Dwikorita juga berpesan agar masyarakat tak terpancing isu soal Gunung Anak Krakatau yang tak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Masyarakat diminta untuk tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab, mohon pastikan info hanya bersumber dari PVMBG, Badan Geologi dan BMKG, serta BPBD setempat," tutupnya. (*)