Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten Media Partner
Guna Merevitalisasi Bahasa Lampung, Rumah Kebudayaan Kober Gelar Workshop
24 Maret 2024 11:41 WIB
·
waktu baca 3 menit![Flayer Workshop Penerjemahan dan Adaptasi Naskah Puisi. | Foto: Komunitas berkat yakin (Kober)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hsqbc0g6a75b573mg3njxenr.jpg)
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Sebagai salah satu rangkaian program Menatap Tubuh Bahasa: Festival seni bahasa Lampung, Rumah Kebudayaan Kober gelar workshop penerjemahan dan adaptasi teks puisi.
ADVERTISEMENT
Workshop ini dilaksanakan pada tanggal 23-24 Maret, di ruang pameran Taman Budaya Lampung, dengan peserta terbatas dan telah diseleksi oleh panitia.
Alexander GB menyampaikan kegiatan ini merupakan yang kedua, dan nanti di bulan Juli akan ada Festival Drama Berbahasa Lampung, ada sekitar 10 pertunjukan berbahasa Lampung.
"Ini merupakan kegiatan yang kedua, yang pertama sudah dilakukan kemarin workshop naskah drama dan sekarang puisi. Dan nanti di bulan Juli akan ada Festival Drama Berbahasa Lampung akan ada sekitar 10 Pertunjukan berbahasa Lampung," ungkapnya.
"Salah satu upaya merevitalisasi Bahasa Lampung dengan cara melakukan penerjemahan dan adaptasi teks puisi ke dalam bahasa Lampung. Ini dilakukan agar bahasa Lampung menemukan medium baru," tambahnya.
Workshop kali ini menghadirkan empat narasumber yang berkompeten di bidangnya, yakni Isbedy Stiawan ZS (Penyair, Paus Sastra Lampung), Iwan Nurdaya Djafar (Budayawan, Penerjemah puisi), Iswadi Pratama (Sutradara, Aktor, Penyair), dan Ari Pahala Hutabarat (Mistikus, Sutradara, Penyair).
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, rangkaian kegiatan Menatap Tubuh Bahasa: Festival seni bahasa Lampung, akan berlangsung sampai bulan Juli.
"Setelah ini nanti akan Workshop penyutradaraan teater di tanggal 30-31, lalu ada workshop ke aktoran 1-2 april, dan setelah itu akan dilakukan Latihan teater berbahasa Lampung yang akan di gelar di bulan Juli selama 1 minggu," tuturnya.
"Di bulan Juli nanti juga akan ada pameran puisi visual ada sekitar 50 puisi nasional yang akan di translate dalam bahasa Lampung, penampilan teater berbahasa Lampung, musik dan juga Seminar," tambahnya.
Dia juga menjelaskan, rangkaian karya seni yang akan di tampilkan sebagai upaya dalam mempertahankan dan memasyarakatkan kembali bahasa Lampung.
"Bagaimana karya seni dalam konteks mempertahankan bahasa Lampung agar memasyarakatkan kembali, bukan hanya melestarikan karena itu seolah-olah jaman dulu yang harus di rawat. Kalau Bahasa Lampung ini masih aktif namun bagaimana agar lebih membesar lagi, syukur- syukur orang selain Lampung bisa berbahasa Lampung," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Alexander juga mengatakan, jika media punya peran untuk membantu dan mendorong adanya kebijakan yang lebih mendukung agar Bahasa Lampung agar tetep aktif.
"Itu karena penduduk Lampung sedikit, penduduk asli suku Lampung hanya sekitar 1 jt jiwa sekitar 13% di tahun 2022 jadi itu yang harus di perhatikan oleh kita semua. Perlu peran dari pemerintah untuk mendorong kebijakannya," ucapnya.
Menurutnya ada beberapa hal yang menjadi tantangan kegiatan ini dalam lingkup bahasa Lampung.
"Kesulitan mencari aktor yang berbahasa Lampung, karena pasti berbeda jika bukan orang Lampung asli, ditambah ada ekspresi-ekspresi non bahasa dalam peristiwa teater, dan pastinya ekspresi ketika orang Lampung asli kaget misalnya atau marah dengan orang yang hanya tau bahasa Lampung pasti berbeda," tuturnya
ADVERTISEMENT
Terakhir, ia berharap semua lembaga, masyarakat, pemerintah daerah maupun kota bisa mendukung bersama-sama menghidupkan kembali peristiwa bahasa yang menyangkut Bahasa Lampung.
"Harapannya semua Lembaga, masyarakat, pemerintah daerah maupun kota bisa mendukung bersama-sama menghidupkan kembali peristiwa bahasa yang menyangkut Bahasa Lampung baik di bidang kesenian maupun kebudayaan. Karena itu penting untuk sekarang wajib karena budaya global sangat kencang masuk ke kita, belum lagi bahasa Indonesia atau bahasa yang lain. Itu memungkinkan kalau tidak hati-hati bahasa Lampung akan hilang, di belakang bahasa itu kebudayaan jika bahasa nya hilang maka akan hilang juga kebudayaan Lampung, " tutupnya. (Cha/Put)