Konten Media Partner

Kisah Driver Ojol Lampung Mendapat Order Go Food Fiktif Rp 649 Ribu

15 Juni 2019 19:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Febramsyah (42) seorang driver ojek online yang mendapatkan order makanan fiktif hingga Rp 649 ribu, Sabtu (15/6) | Foto : Obbie Fernando/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Febramsyah (42) seorang driver ojek online yang mendapatkan order makanan fiktif hingga Rp 649 ribu, Sabtu (15/6) | Foto : Obbie Fernando/Lampung Geh
Lampung Geh, Bandar Lampung - Menilik kisah dibalik profesi seorang driver ojek online atau biasa disingkat 'ojol' yang mendapatkan order makanan fiktif hingga Rp 649 ribu.
ADVERTISEMENT
Febramsyah (42) warga Jalan Sultan Agung, Gang M. Bangsawan, Kelurahan Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu, Kota Bandar Lampung merasakan hal pahit atas order fiktif tersebut.
"Itu order kayak biasanya, kita hubungi untuk konfirmasi nomornya aktif. Begitu tiba di lokasi nomor itu sudah diblokir, WA (Whatsapp) sudah kita hubungi masih bisa cuma gak ada respon," katanya saat ditemui Lampung Geh, Sabtu (15/6).
Berdasarkan aplikasi Gojek, nama akun oknum tersebut berinsial MS. Namun ketika dihubungi via Whatsapp, sang pelaku memasang sebuah foto profil bernama Idham Sanjaya.
Febramsyah menuturkan, bahwa sudah biasa mendapatkan order makanan hingga mencapai ratusan ribu. Hal itu yang membuatnya tidak menaruh rasa curiga terhadap pelaku.
"Kami sudah biasa dapat order sebanyak itu, bahkan ada yang sampai 2 juta kalau orderan pizza. Ya gak curiga, karena kita hubungi dia nyambung, katanya 'bisa di anter gak', saya jawab bisa. Dia bilang 'pengantarannya sesuai alamat ya'," terang driver ini.
ADVERTISEMENT
Sesampainya di titik lokasi pemesan, dirinya kembali menghubungi pelaku namun tidak ada jawaban sehingga dirinya berusaha bertanya kepada warga sekitar.
"Saya tanya ke warga setempat, ada gak yang pesen pizza atas nama Idham Sanjaya, katanya gak ada. Dibantu warga kan untuk nyari tapi gak ketemu, memang gak ada nama Idham Sanjaya di sana," jelasnya.
"Dihubungi dengan nomor lain aktif, cuma gak diangkat sama customer yang pesen itu," imbuh Febramsyah.
Di saat itu dirinya merasa kebingungan, karena jarak antar yang lumayan jauh dari lokasi pemesanan alhasil order tersebut hanya berbentuk fiktif.
"Saya ngerasa bingung juga, karena gak pernah dapat order fiktif yang sebanyak itu. Itu belanjanya pakai uang pribadi," ujarnya.
Namun di balik itu semua, ada seseorang yang berbaik hati yang mau mengganti jumlah pesanan pizza dari orderan Go Food itu.
Order fiktif Go Food dari pelaku | Foto : ist.
"Itu diganti sama orang yang alamatnya sesuai aplikasi, dia mau bayarin karena simpati sama saya. Karena dia juga pengguna jasa Gojek jadi sering order, akhirnya diganti. Saya terimakasih sama mas itu," ucap dia.
ADVERTISEMENT
"Katanya 'yaudah gak apa-apa pak saya bayarin', tadinya saya mau klaim ke kantor. Untungnya beliau mau," sambungnya.
Atas kebaikan dari seseorang tersebut, dirinya mengucapkan banyak terimakasih karena mau membantu untuk mengganti pesanan yang mencapai 4 kotak pizza ukuran large (besar) dengan beberapa jus buah.
"Buat mamas itu saya terimakasih banget sama dia. Karena mau ganti dengan ikhlas bayarin semua, kalau saya pikir itu nominalnya enggak sedikit. Bersyukur sekali dia mau gantikan sejumlah itu," ungkapnya.
Febramsyah juga berpesan kepada pelaku untuk tidak kembali melakukan pemesanan fiktif yang sangat merugikan para driver ojol.
"Buat pelaku saya minta jangan lagi, kita driver ini kan benar-benar kerja. Saya minta pelaku order fiktif jangan diulangi, kita ini cari nafkah buat keluarga, bukan buat iseng dan main-main," pesan Febramsyah.(*)
ADVERTISEMENT
---
Laporan reporter Lampung Geh Obbie Fernando
Editor : aditaputraa