Kondisi Terkini Harimau Sumatera Yang Terjerat Setelah Evakuasi
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Kondisi Harimau Sumatera yang terjerat di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) mengalami peningkatan setelah dievakuasi ke Lembaga Konservasi Lembah Hijau, Kecamatan Sukadanaham, Bandar Lampung, Selasa (16/7).
ADVERTISEMENT
Saat ini Harimau Sumatera yang pada awal Juli terjerat pemburu liar di kawasan Batu Ampar, Suoh, Lampung Barat telah menunjukkan peningkatan setelah dilakukannya tindakan operatif atau amputasi pada jari kaki kanannya.
Namun, walaupun menunjukkan peningkatan pada kesehatannya, Harimau Sumatera tersebut masih ditempatkan di tempat isolasi agar mendapatkan ketenangan untuk masa pemulihan. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi Wilayah III Lampung BKSDA Bengkulu Hifzon Zawahiri.
"Sekarang ini kondisi terkini harimau belum dapat disaksikan secara langsung karena masih dalam isolasi untuk meminimalisir pergerakan untuk menjaga luka yang diamputasi sebelumnya," ujarnya.
Harimau Sumatera tersebut ditemukan terjerat pada 2 Juli 2019, kemudian dievakuasi ke Lembaga Konservasi Lembah Hijau untuk mendapatkan perawatan intensif oleh tiga dokter serta tim paramedis. Tindakan operatif atau amputasi dilakukan pada 5 Juli sekitar pukul 16.30- 20.27 WIB.
Harimau Sumatera dengan bobot 109,4 kg serta panjang sekitar 1,8 meter dari ujung kepala hingga ekor yang diperkirakan berumur 2-3 tahun sekarang dalam tahap isolasi dengan mengurangi kontak dengan manusia, namun tetap terpantau melalui CCTV.
ADVERTISEMENT
Irwan Nasution selaku Komisaris Utama Lembah Hijau mengungkapkan saat ini kesehatan Harimau Sumatera telah membaik dengan perawatan dan penanganan yang baik oleh pada dokter serta paramedis Taman Satwa Lembah Hijau, perawatan harimau tersebut meliputi pemberian makan, vitamin, serta ketenangan untuk masa pemulihan.
"Makannya kita perhatikan dengan baik juga ketenangannya untuk proses pemulihan serta kesembuhannya, mudah-mudahan di Bandar Lampung ke depannya kita bisa dengar harimau mengaum," ungkap Irwan.
Irwan pun mengatakan Lembaga Konservasi Lembah Hijau sudah menyediakan kandang pelepasan yang serupa dengan habitatnya jika harimau telah melewati masa pemulihan untuk melatih kembali instingnya ke habitat aslinya.
"Kandang ini serupa dengan habitatnya dengan ukuran sekitar 30 x 20 meter, kita rancang ada kolam, tempat berteduh, dan tempat berjemur, kita siapkan sudah hampir 5 tahun yang lalu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
---
Laporan reporter Lampung Geh Rafika Restiningtias
Editor : Asa Nirwana