Konten Media Partner

Lewati Tanah Miliknya, Warga Bandar Lampung Ini Tembok Akses Jalan Kampung

18 September 2021 17:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Akses jalan ditembok, Sabtu (18/9/2021) | Foto: Roza Hariqo/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Akses jalan ditembok, Sabtu (18/9/2021) | Foto: Roza Hariqo/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Akses jalan di Kelurahan Labuhan Ratu Raya, Kecamatan Labuhan Ratu, Kota Bandar Lampung ditembok pemilik tanah setinggi 3 meter sejak Senin, 13 September 2021.
Akses jalan ditembok, Sabtu (18/9/2021) | Foto: Roza Hariqo/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Akses jalan ditembok, Sabtu (18/9/2021) | Foto: Roza Hariqo/Lampung Geh
Berdasarkan pantauan Lampung Geh di lokasi pada Sabtu, 18 September 2021 pukul 11.45 WIB tembok setinggi kurang lebih 3 meter telah berdiri kokoh menutupi akses Jalan Untung Suropati, Gang Mataram 3 yang menghubungkan Gang Rukun 4 tersebut.
ADVERTISEMENT
Warga sekitar, Eka Handayani (38), mengatakan pemilik tanah mulai melakukan pondasi sejak hari Senin. Pemilik tanah juga meminta sejumlah uang agar dibuatkan saluran irigasi untuk jalan air yang melewati tanahnya.
"Hari Minggu sudah langsung diukur, hari Seninnya sudah mulai dipondasi," kata Eka Handayani (38) kepada awak media, Minggu (18/9/2021).
"Kami hanya ingin ada jalan air, selokan. Tapi kemaren pemilik tanahnya bilang gak bisa, bisa pun hanya dikasih setengah meter. Tapi beliau minta dibayarin 1 juta per meternya dan sudah ditotal sepanjang 29 meter jadi kami harus bayar 14.5 juta," lanjutnya.
Eka mengatakan, warga sekitar keberatan jika harus membayar uang belasan juta hanya untuk saluran irigasi bersama. Dirinya berharap agar pemerintah setempat dapat membantu persoalan ini.
ADVERTISEMENT
"Kami inginnya ada jalan air, soalnya kalo gak ada jalan air (selokan) nanti kalau hujan deras di sini kami bisa banjir," ucapnya.
Sementara itu warga lainnya mengatakan sempat bertemu dengan pemilik tanah, namun belum menemui titik terang. Sampai saat ini jalan tersebut sudah tidak dapat dilalui oleh kendaraan.
"Akses jalan ini ramai dilintasi warga sekitar. Sebenarnya kami hanya minta dibuatkan saluran air, kami juga sempat dipertemukan pemilik tanah tapi tidak menemui titik terang," ungkap Theresia Suryani saat diwawancarai awak media.