Konten Media Partner

Makam Syeh Tubagus Yahya di Lampung Dibanjiri Peziarah Menjelang Ramadhan 1443 H

30 Maret 2022 21:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Makam keramat Syeh Tubagus Yahya. | Foto: Bella Sardio /Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Makam keramat Syeh Tubagus Yahya. | Foto: Bella Sardio /Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Jelang Ramadhan 1443 H, peziarah membanjiri makam salah satu penyeru Agama Islam di Bandar Lampung, Syeh Tubagus Yahya yang berlokasi di Jalan Banten, Kelurahan Kuripan, Kecamtan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung.
Makam keramat Syeh Tubagus Yahya. | Foto: Bella Sardio /Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Makam keramat Syeh Tubagus Yahya. | Foto: Bella Sardio /Lampung Geh
Peziarah yang datang untuk mengunjungi makam keramat ini tidak hanya dari dalam daerah Lampung, tetapi juga dari luar daerah Lampung, seperti Kalimantan, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan lainnya.
Makam keramat Syeh Tubagus Yahya. | Foto: Bella Sardio /Lampung Geh
Syeh Tubagus Yahya merupakan musafir berasal dari Kenari atau dari tanah Jawa. Setelah itu ia hijrah ke Bogor, yang pada akhirnya memutuskan untuk berhijrah ke tanah Lampung.
Para peziarah yang hadir untuk mengunjungi keramat Syeh Tubagus Yahya. | Foto: Bella Sardio /Lampung Geh
Majarin, juru kunci makam Syeh Tubagus Yahya, mengungkapkan awal hijrah Syeh Tubagus bertemu dengan Datuk H Yusuf.
ADVERTISEMENT
Majarin, juru kunci Makam keramat Syeh Tubagus Yahya. | Foto: Bella Sardio /Lampung Geh
"Kemudian bertemu lah ia dengan H Yusuf Bin H Hamid beliau merupakan Datuk dari Saleh. Yang mana Saleh itu Bapak saya. Akhirnya beliau ikut H. Yusuf dari kecil hingga dewasa," kata Majarin, saat ditemui Lampung Geh di Makam Keramat Syeh Tubagus Yahya, Rabu (30/3).
Makam keramat Syeh Tubagus Yahya. | Foto: Bella Sardio /Lampung Geh
Ramainya peziarah dari berbagai daerah, ternyata membantu perekonomian masyarakat sekitar. Penjual bunga untuk ditabur di makam pun semakin untung, lantaran banyak pembelian dari para peziarah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, makam keramat ini diberikan nama oleh pemerintah Belanda saat itu. Pasalnya, makam disebut keramat setelah Tubagus Yahya meninggal, rumah yang dulunya ditinggali seketika berubah menjadi bagus.
Setelah bertahun-tahun berdakwah di Lampung, Syeh Tubagus Yahya pun wafatnya karena sakit pada tahun 1930.
ADVERTISEMENT
Tubagus Yahya dikenal juga sebagai seorang waliyullah yang mempunyai pemahaman Al-qur’an yang tinggi dan juga berdakwah dengan mengadakan pengajian berbasis pesantren dan pengajaran Al-qur’an. (*)