Sedapnya Patin Bakar Dalam Bambu Ala Karimata Lampung: Bumbunya Medok

Konten Media Partner
6 September 2020 11:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patin Bakar Dalam Bambu di Karimata Cabang Lampung | Foto: Dimas Prasetyo/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Patin Bakar Dalam Bambu di Karimata Cabang Lampung | Foto: Dimas Prasetyo/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Aneka kuliner di Kota Tapis Berseri semakin beragam. Namun jika bosan dengan makanan yang itu-itu saja, di Jalan Teuku Umar, Kota Bandar Lampung ada sebuah restoran dengan menu spesial Ikan Bakar Dalam Bambu.
ADVERTISEMENT
Restoran tersebut bernama Karimata, industri kuliner yang dibuka sejak 13 Juli 2019 ini cukup dikenal di Kota Bandar Lampung lantaran lokasinya berada di jalan protokol.
Supervisor Karimata Cabang Lampung, Gabriell Desi Putri Lestari, mengatakan bahwa di Lampung ini merupakan cabang kedua Karimata. Untuk cabang pertama berada di Taman Mini, Jakarta dan berpusat di Bogor.
Patin Bakar Dalam Bambu di Karimata Cabang Lampung | Foto: Dimas Prasetyo/Lampung Geh
"Pertama buka karena owner tahu kalau di Lampung ini antusiasnya ramai kalau ada makanan baru, jadi prospek untuk buka cabang di Bandar Lampung itu bagus," ungkapnya saat diwawancarai Lampung Geh, Minggu (30/8).
Kala itu memang terlihat barisan mobil-mobil yang terparkir di area Karimata Cabang Lampung. Namun saat pandemi COVID-19 tiba, wanita 22 tahun ini menuturkan ada penurunan konsumen yang cukup signifikan.
ADVERTISEMENT
"Awal pertama booming memang rame banget, tapi karena pandemi gini agak turun juga konsumennya. Tapi sekarang ini mulai rame lagi," jelasnya.
Bak kafe di Jakarta, Karimata juga menyediakan working space untuk bekerja sembari menongkrong. Ya, working space tersebut terletak di lantai pertama, sedangkan pada lantai dua digunakan sebagai restoran.
Working space yang terletak di lantai 1 Karimata cabang Lampung | Foto: Dimas Prasetyo/Lampung Geh
"Jadi di Karimata ini ada dua lantai, di lantai bawah itu working space untuk orang kerja. Kalau di Jakarta itu rata-rata banyak tempat untuk nongkrong sambil kerja, working space ini dibuat agar mengikuti tren di Jakarta," terang dia.
"Di lantai dua ini khusus untuk resto, jadi makanan berat untuk pecinta kulinernya. Seperti keluarga atau teman kantor, kalau di bawah untuk santai dan bekerja," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Menu andalan Karimata yaitu Patin Bakar Dalam Bambu, seperti namanya, ikan yang masih sejenis dengan Baung ini dibakar di dalam bambu. Lumuran aneka rempah melimpah menciptakan aroma khas.
Resto Karimata cabang Lampung | Foto: Dimas Prasetyo/Lampung Geh
"Kalau kelebihannya Patin Bakar Bambu itu gak ada di tempat lain selain di Karimata. Karena memang ukurannya lumayan besar dibanding ikan-ikan yang lainnya. Rasanya sendiri memang beda dari tempat yang lain, karena itu ciri khas yang kita bawa dari pusat. Ikannya juga fresh," bebernya.
Selain itu juga ada Gurame Goreng Honje, menu tersebut juga berukuran besar yang bisa dinikmati 3-4 orang dalam sekali makan. "Gurame Goreng Honje itu gak ada di restoran lain selain di Karimata," ujarnya.
Gurame Goreng Honje di Karimata Cabang Lampung | Foto: Dimas Prasetyo/Lampung Geh
Restoran ini juga mempunyai fasilitas pendukung yang mumpuni seperti, musola, toilet, kursi lesehan, ruangan AC atau non AC, dan beberapa fasilitas lainnya.
ADVERTISEMENT
"Kalau Sabtu sama Minggu biasanya ada live music. Tapi berhubung pandemi kita belum boleh adain live music, jadi kita tunda dulu sementara waktu," kata Gabriell.
Pada lantai dua Karimata Cabang Lampung ini dapat menampung konsumen hingga 200 orang, sedangkan pada working space daya tampung maksimal 100 orang.
Selada Tahu Telor di Karimata Cabang Lampung | Foto: Dimas Prasetyo/Lampung Geh
"Kalau yang makan fifty-fifty, ada yang orang lokal, ada yang dari luar. Karena sudah ada tol, banyak pendatang yang makan di sini," ungkapnya.
Untuk waktu operasional Karimata ini mulai dibuka sejak pukul 10.00-21.00 WIB untuk sementara waktu pada masa pandemi COVID-19.
"Karena kita belum boleh tutup sampai malam banget, kalau normal biasanya kita buka dari jam 10 pagi sampai jam 10 malam. Itu setiap hari, waktu ramainya Itu Jumat, Sabtu, Minggu," jelas dia.
Es Campur di Karimata Cabang Lampung | Foto: Dimas Prasetyo/Lampung Geh
Gabriell mengharapkan Karimata Cabang Lampung menjadi pilihan aneka kuliner di Sang Bumi Ruwa Jurai. Selain itu dapat terus berkembang dan semakin berinovasi.
ADVERTISEMENT
"Harapannya yang pasti agar cepat semua kembali normal dan Karimata eksistensinya tetap berjalan. Untuk pecinta kuliner di Lampung bisa kembali lagi karena Karimata punya ciri khas tersendiri untuk kuliner nusantara," pungkasnya.
Berikut beberapa menu di Karimata Cabang Lampung:
1. Patin Bakar Dalam Bambu: Rp 144 ribu.
2. Gurame Goreng Honje: Rp 95 ribu.
3. Soup Kulit Tahu Pedas Kemangi: Rp 35 ribu.
4. Brokoli Bawang Putih: Rp 22 ribu.
5. Selada Tahu Telor: Rp 20 ribu.
6. Sambal Bawang Dadakan: Rp 8 ribu.
7. Sambal Limau Dadakan: Rp 8 ribu.
8. Nasi per porsi: Rp 6 ribu.
9. Es Campur: Rp 28 ribu.
10. Air Mineral: Rp 5 ribu.(*)
ADVERTISEMENT