Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Berwisata ke Rumah Pohon Inyiak di Lembah Ngarai Sianok
9 Oktober 2018 17:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
![Berwisata ke Rumah Pohon Inyiak di Lembah Ngarai Sianok](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1539080045/IMG-20181007-WA0203-01-01_w6issu.jpg)
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Bukittinggi - Berwisata ke Ngarai Sianok yang ada di Bukittinggi, Sumatera Barat, tidak hanya dapat menikmati panorama hamparan sungai yang berliku-liku di dasar lembah.
ADVERTISEMENT
Jika perjalanan dilanjutkan ke dasar ngarai, maka pesona tebing-tebing tinggi membuat takjub siapa pun yang menyaksikannya.
Selain pemandangan alam, di Lembah Ngarai Sianok saat ini juga sudah tersedia berbagai spot wisata baru, salah satunya adalah Rumah Pohon Inyiak.
"Untuk lokasi ini terdapat lahan seluas lebih kurang satu hektar yang efektif dipergunakan," kata Ismail selaku Pengelola Rumah Pohon Inyiak, di Bukittinggi, Selasa (9/10).
Untuk berwisata, di lokasi tersebut tersedia sejumlah fasilitas, seperti area bermain anak, rumah pohon, cafe, replika Patung Merlion serta beberapa bangunan lain dari kayu dan bambu.
Beragam fasilitas tersebut juga menjadi daya tarik tersendiri untuk berswafoto oleh pengunjung dengan latar belakang tebing Ngarai Sianok.
Selain itu, fasilitas lain yang cukup unik di lokasi wisata ini adalah masjid yang dijadikan sebagai tempat beribadah bagi para pengunjung.
ADVERTISEMENT
Ismail menceritakan, masjid tersebut diberi nama Surau Tuo Nek Kamsina, arsitektur bangunannya disesuaikan dengan bentuk arsitektur masjid kuno yang ada di Minangkabau.
Surau Tuo Nek Kamsina dibangun dengan tipe rumah panggung dengan material kayu yang sudah ada sejak tahun 1937. Masjid tersebut sengaja tidak dilapisi cat maupun loteng, sementara alas lantainya mempergunakan tikar pandan sehingga membawa kesan tempo dulu.
"Sedangkan nama Nek Kamsina sendiri diambil dari nama pemilik lahan tempat fasilitas masjid ini dibangun," tutupnya. (Ahmad S Piliang)