Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Harimau Sumatera “Putri Singgulung” Kembali Dilepasliarkan
3 November 2022 16:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Harimau Sumatera “Putri Singgulung” kembali dilepasliarkan di salah satu kawasan hutan konservasi Sumatera, Minggu (16/10/2022). BKSDA Sumbar menyatakan ini merupakan kali kedua Putri Singgulung dilepasliarkan.
ADVERTISEMENT
“Pelepasliaran ini merupakan kali kedua dilakukan untuk Putri Singgulung, sebelumnya pada 27 November 2020. Kini, Putri Singgulung telah dinyatakan dapat beradaptasi di habitat barunya sejak 30 Oktober 2022,” ungkap Kepala BKSDA Sumatera Barat Ardi Andono, Kamis (3/11/2022).
Ardi menjelaskan, Putri Singgulung merupakan Harimau Sumatera yang diselamatkan bersama saudaranya yang diberi nama Putra Singgulung di Kabupaten Solok, Sumatera Barat pada bulan Juni 2020.
“Pada saat itu ia diperkirakan baru berusia delapan bulan dan dititipkan untuk direhabilitasi di PR-HSD Yayasan ARSARI Djojohadikusumo selama empat bulan pertama, Juni sampai dengan Oktober 2020,” ungkap Ardi.
Ia melanjutkan, kegiatan pelepasliaran satwa dilakukan sesuai dengan prosedur dengan menerapkan prinsip kehati-hatian agar tidak menimbulkan dampak negatif baik pada satwa, habitat, serta masyarakat sekitar.
ADVERTISEMENT
“Telah dibentuk tim untuk pemodelan spasial ekologi dan ground check kelayakan lokasi release bersama Yayasan Sintas Indonesia dan Departemen Biologi FMIPA Universitas Andalas, dinyatakan bahwa kawasan pelepasliaran sekarang ini memenuhi kriteria sebagai lokasi pelepasliaran Harimau Sumatera,” terangnya.
Ardi menambahkan bahwa tugas penting yang perlu dilakukan selanjutnya adalah pemantauan dan monitoring pasca pelepasliaran untuk memastikan Putri Singgulung aman dan nyaman di rumah barunya.
Pelepasliaran Putri Singgulung dilakukan BKSDA Sumbar bersama jajaran terkait dengan metode Hard Release menggunakan helikopter NAS-332 Super Puma dari Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) ARSARI sampai lokasi pelepasliaran.
Saat ini Balai KSDA Sumbar melakukan patroli di nagari (desa) yang telah diidentifikasi sebagai daerah zona merah pasca pelepasliaran ini.
ADVERTISEMENT