Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
Indra Sjafri Bongkar Kunci Melatih Timnas di Bukittinggi
24 Februari 2018 17:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
![Indra Sjafri Bongkar Kunci Melatih Timnas di Bukittinggi](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1519467006/1519467004989_3m0ru_cnuafi.jpg)
Langkan.id, Padang- Indra Sjafri membeberkan kunci mengelola Tim Nasional Indonesia U-19 era Evan Dimas hingga Egy Maulana Vikri, dalam dialog interaktif dan training for facilitator di Bukittinggi, Sabtu 24 Februarid2018.
ADVERTISEMENT
Indra Sjafri mengatakan, dalam melatih sepak bola, tidak hanya menyuguhkan pelatihan fisik atau skill pemain. Tapi juga mental.
"Salah satu yang saya bangun adalah mental yang bagus dan berkarakter. Hal ini salah satunya dengan menghormati keluarga dan orang tua," ujarnya.
Kata dia, sebelum pertandingan dimulai, para pemain disarankan menghubungi keluarga, khususnya ibu. Tujuannya, minta ijin dan mohon doa kepada ibu, agar setiap pertandingan yang dijalani dapat berjalan dengan lancar serta mendapatkan hasil yang maksimal.
Selain itu, pemain juga dapat menghormati orang tuanya, kawannya, dan lawannya dengan memberikan respect kepada semua orang.
"Sehingga orang-orang di luar negeri kagum dan memberikan apresiasi kepada Timnas Indonesia di mana pun bermain," kata eks pelatih Bali United.
ADVERTISEMENT
Indra juga menyebut, dalam melatih sepak bola, juga penting berdakwah dengan menanamkan nilai-nilai penting bagi pemain Timnas.
"Ini tidak hanya soal membangun kalah menang dalam bertanding. Tapi lebih dari itu yaitu tentang persatuan, kejujuran, dan kultur budaya. Coba perhatikan pemain Timnas Indonesia saat mencetak gol. Mereka pasti akan melakukan sujud syukur atas apa yang telah diraihnya," ujarnya.
Selain Indra Sjafri, juga hadir Fasli Jalal dan Ahmad Hatta dalam diskusi tersebut. Diskusi dipandu pakar parenting, Irwan Rinaldi. [A. Piliang]