Rumah Gadang di Bukittinggi Tak Sampai 20 Unit, Sebagian Rusak Parah

Konten Media Partner
22 Oktober 2018 11:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah Gadang di Bukittinggi Tak Sampai 20 Unit, Sebagian Rusak Parah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Bukittinggi - Penggiat budaya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Mevi Rosdian, mengatakan jumlah Rumah Gadang yang berada di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, tidak sampai 20 unit. Jumlah itu, dihuni oleh masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Data tersebut, setelah dilakukannya pendataan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendataan dilakukan baru-baru ini dengan cara turun langsung ke lapangan dan wawancara kepada pemilik rumah.
Hasilnya, cukup memprihatinkan, sebab Mevi menemukan jumlah Rumah Gadang tak sampai 20 unit. "Data sementara, hanya 18. Rata-rata dalam keadaan dihuni," katanya, Senin (22/10).
Mevi menyebut ke-18 Rumah Gadang tersebar di 3 kecamatan yakni Aur Birugo Tigo Baleh, Mandiangin Koto Selayan, dan Guguak Panjang. Rumah khas Minangkabau di Bukittinggi berjenis permanen tapi bagian atapnya tetap bermaterial kayu dan seng.
"Kondisi rumah beragam, dari yang sangat baik hingga separuh hancur, dan ada juga yang hancur sama sekali," ujar Mevi.
Ia menjelaskan sejumlah Rumah Gadang di Bukittinggi dibangun sekitar tahun 1900-1930-an. "Tapi itu kan dugaan sementara dari pemilik rumah, sebab belum diteliti setidaknya dari ahli cagar budaya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut, penyebab makin sedikitnya jumlah Rumah Gadang di Bukittinggi disebabkan faktor pertumbuhan yang tinggi.
"Pemerintah mesti berkomunikasi dengan lembaga adat, perlu tindakan cepat dan terstruktur serta koordinasi serius dengan pihak kementrian dalam hal menyelamatkan Rumah Gadang," ujarnya.
Ia pun mengimbau lembaga adat mesti mengingatkan keberadaan Rumah Gadang ini sebagai salah satu aset kebudayaan yang mesti dijaga dan ia juga mengusulkan agar kaum pemilik Rumah Gadang bisa berswadaya demi menjaga kelangsungan ikon khas Minangkabau itu. (KP/H)