Mahasiswi UNP yang Diculik Dukun Pulang ke Rumah dalam Keadaan Menangis

Konten Media Partner
25 Juli 2021 17:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahasiswi UNP VR saat memberikan klarifikasi melalui video singkat yang diunggah diberbagai media sosial. Foto: screenshot gambar
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswi UNP VR saat memberikan klarifikasi melalui video singkat yang diunggah diberbagai media sosial. Foto: screenshot gambar
ADVERTISEMENT
Seorang mahasiswi Universitas Negeri Padang (UNP) yang dinyatakan hilang dari rumah sejak 14 Juli 2021 lalu, kini mahasiswi berinisial VR (22) itu telah kembali ke rumah pada Sabtu 24 Juli 2021 dini hari.
ADVERTISEMENT
Keluarga VR menjelaskan pulangnya anak perempuannya itu ke rumah, sungguh hal yang mengejutkan. Karena tanpa disadari disaat seisi rumah tengah tertidur, VR tiba-tiba telah sampai di rumah dalam keadaan menangis.
"Kami sekeluarga terkejut, tiba-tiba adik saya itu sudah di rumah. Ayah saya yang masih sakit, berteriak melihat anak perempuannya sudah pulang, dan saya pun terbangun dari tidur di malam itu," jelas F, kakak dari VR ketika dihubungi Langkan (partner Kumparan), Minggu 25 Juli 2021.
Melihat VR telah tiba di rumah, F pun berlari keluar rumah untuk mengetahui bersama siapa adik perempuannya itu kembali ke rumah di jam dini hari itu.
Ternyata pelaku yang selama ini membawa VR lah yang telah menghantarkan VR pulang. Dan dengan rasa emosi, F pun berlari mengejar pelaku.
ADVERTISEMENT
Kondisi di waktu itu, bukan berarti pelaku merasa bersalah lalu menyerah, tapi satu tendangan kaki dari pelaku mengenai F. Dikarenakan kondisi F waktu itu lagi emosi, F pun kembali mendekati pelaku dan berniat untuk membalas tendangan itu, tapi F dihadang oleh keluarganya, dan melerai situasi di malam itu.
Namun naasnya, banyak warga yang ternyata hadir di rumah keluarga VR ketika itu, setelah mengetahui ternyata pelaku yang selama ini membuat warga resah telah berada di depan mata.
Kondisi baku hantam pun terhindarkan di malam itu, hingga pelaku menjadi babak belur.
"Saya waktu itu dipegang oleh keluarga. Dan yang menghajar sampai babak belur itu, bukan saya, tapi warga yang ketika itu hadir di rumah, setelah mengetahui adik saya telah pulang. Karena warga juga kesal dengan pelaku yang seenaknya saja membawa kabur seorang anak perempuan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
F mengaku dari satu sisi, keluarganya amat senang dan bahagia melihat anak perempuannya yakni VR telah kembali ke rumah. Tapi ada juga rasa sedih, karena kondisi VR ada mengalami bekas kekerasan, dan VR juga menceritakan bahwa dirinya dipaksa oleh pelaku, sampai ada perlakuan pemerkosaan.
"Saya lupa posisi mana yang ada bekas kekerasannya," ujar F.
Kembalinya VR ke rumah, tentu menimbulkan pertanyaan bagi keluarga. Singkat cerita, kata F, selama adiknya itu dibawa oleh pelaku, VR seperti dipengaruhi dengan cara menghembuskan sesuatu di bagian kepala adiknya.
"Kata adik saya, setiap dia sadar, nanti pelaku akan menghembuskan sesuatu itu kembali ke kepalanya. Setelah itu, adik saya kembali tidak sadar, dan tidak tahu entah apa yang dialaminya," ungkap F.
ADVERTISEMENT
Seperti halnya video klarifikasi yang viral di media sosial yang disampaikan VR, juga diakui keluarga bahwa ketika itu VR tengah diancam dibuang ke salah satu daerah, bila tidak bersedia untuk menyampaikan pernyataan klarifikasi tersebut.
"Jadi kata adik saya itu, kondisi saat itu ada teks yang dituliskan, lalu dibaca. Kalau tidak mau, adik saya itu akan dibuang," ujarnya.
Namun ketika ditanya lebih lanjut, F mengaku tidak bisa menyampaikannya, karena tidak begitu mengetahui informasi detail tentang telah kembalinya VR.
"Mungkin adik saya yang lebih pas menjelaskannya, saya takut salah bicara, karena saat ini kami telah membuat laporan ke polisi, adik saya yang menjelaskannya ke polsek pada malam itu. Tapi sekarang kondisi adik saya belum stabil, masih dalam pengaruh pelaku," tegasnya.
ADVERTISEMENT