Konten Media Partner

Pengungsi Gempa Mentawai Diminta Kembali ke Rumah

30 Agustus 2022 17:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tenda darurat pengungsi gempa di Desa Simalegi Kecamatan Siberut Barat, Mentawai. Dokumentasi BPBD Kepulauan Mentawai.
zoom-in-whitePerbesar
Tenda darurat pengungsi gempa di Desa Simalegi Kecamatan Siberut Barat, Mentawai. Dokumentasi BPBD Kepulauan Mentawai.
ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mengimbau warga yang mengungsi usai gempa bermagnitudo 6,4 di sekitar Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, kembali ke rumah masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Rangkaian gempa pada Senin kemarin tidak memicu tsunami, untuk itu masyarakat yang saat ini mengungsi di daerah perbukitan bisa kembali ke rumah masing-masing, bagi yang rumahnya tidak mengalami rusak struktur/rusak berat akibat gempa," kata Kepala BNPB Letjen Suharyanto, Selasa (30/8).
BPBD Kepulauan Mentawai mencatat, hingga Selasa, jumlah pengungsi pascagempa tersebut sebanyak 2.326 orang. Mereka mengungsi karena khawatir terjadi tsunami akibat gempa susulan yang masih terjadi hingga Selasa pagi.
Suharyanto menjelaskan, rumah yang rusak struktur itu dapat berupa rumah dengan kondisi patah tiang penyangga, kerusakan masif pada dinding, dan kerusakan pada penyangga atau penyusun atap. Jika menemukan kondisi itu, warga diminta segera melapor ke BPBD setempat.
Sejalan dengan itu, Kepala BPBD Kepulauan Mentawai Novriadi juga mengimbau warga kembali ke rumah masing-masing jika tidak ada kerusakan membahayakan.
ADVERTISEMENT
“Risiko berada di pengungsian cukup besar, mulai dari masalah kesehatan, kecukupan makanan, dan segala macamnya. Lebih baik di rumah sambil waspada mengantisipasi terjadi gempa besar bisa evakuasi mandiri kembali,” ujarnya, Selasa siang.
BNPB mengimbau masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi gempa susulan, memastikan jalur evakuasi keluar dari rumah tidak terhalang oleh benda dengan ukuran besar, dan bagi yang tinggal di wilayah pesisir agar segera menuju ke tempat yang lebih tinggi apabila gempa berlangsung lebih dari 30 detik. (Ariyanti)