Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Rumah Sakit Jiwa di Padang Dipersiapkan untuk Rujukan Pasien Terkait COVID-19
13 Mei 2020 14:44 WIB
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat telah mempersiapkan sejumlah kemungkinan dengan adanya dampak wabah Virus Corona (COVID-19), salah satunya dengan mempersiapkan rumah sakit jiwa untuk pasien positif Corona.
ADVERTISEMENT
Rumah Sakit yang dipersiapkan itu yaitu Rumah Sakit Jiwa (RSJ) HB Saanin di Padang, dan akan melayani pasien positif COVID-19 yang juga mengalami gangguan jiwa.
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, menyebut berdasarkan hasil pertemuan bersama gubernur, ada pasien positif COVID-19 yang memiliki gejala stres. Sehingga, pihaknya berjaga-jaga dengan mempersiapkan RSJ HB Saanin.
"Kita berjaga-jaga, kita siapkan tempat khusus di RSJ tersebut. Ini gedung isolasinya juga terpisah, fasilitasnya cukup, kita tinggal melengkapinya saja," ujarnya di Padang, Rabu (13/5).
RSJ tersebut tegas Nasrul Abit, hanya diperuntukkan bagi pasien yang memang mengalami gejala gangguan jiwa sejak awal. Namun, bagi pasien yang stres selama berada di ruang isolasi, tidak akan di bawa ke RSJ tersebut.
ADVERTISEMENT
Intinya, katanya, mempersiapkan RSJ tersebut sebagai upaya berjaga-jaga dengan segala kemungkinan yang akan terjadi.
Hingga saat ini, RSJ HB Saanin juga tetap beroperasi seperti biasa dengan menerima pasien sakit jiwa.
"Kalau dia stres di dalam (ruang isolasi) saya rasa tidak ke sini. Kita siapkan tempat ini untuk berjaga jaga, mana tahu, karena sudah ada gejalanya. RS ini memang khusus untuk pelayanan yang sakit jiwa," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur RSJ HB Saanin Padang Ernoviana mengatakan saat ini pihaknya merawat 11 orang dalam pantauan (ODP). Pasien tersebut akan segera dilakukan tes swab untuk mengetahui positif atau tidak.
“Nanti kita laksanakan tes swab, kita berharap tidak ada yang positif,” ujarnya.
Dijelaskannya, pasien sakit jiwa belum bisa diketahui darimana riwayat mereka karena kesulitan berkomunikasi. Hal yang penting baru dapat diketahui adalah daerah asalnya seperti dari daerah Padang atau Batusangkar itu baru yang bisa.
ADVERTISEMENT
“Istilahnya kita baru mengetahui ke mana setelah mereka pulih, mereka dikirim dari daerah, ada dari Padang, Tanah Datar, dan ada beberapa daerah, kita screning-nya di sini, kalau kita curigai sebagai ODP lalu kita laksanakan swab,” katanya.
****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!