Konten dari Pengguna

Komik: Bonita dan Habitat Harimau Sumatera yang Terancam Kebun Sawit

Lapak Komik
Semua komik ada di sini .
7 Mei 2018 17:18 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lapak Komik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Komik: Bonita dan Habitat Harimau Sumatera yang Terancam Kebun Sawit
zoom-in-whitePerbesar
Komik: Bonita dan Habitat Harimau Sumatera yang Terancam Kebun Sawit (1)
zoom-in-whitePerbesar
Komik: Bonita dan Habitat Harimau Sumatera yang Terancam Kebun Sawit (2)
zoom-in-whitePerbesar
Komik: Bonita dan Habitat Harimau Sumatera yang Terancam Kebun Sawit (3)
zoom-in-whitePerbesar
Komik: Bonita dan Habitat Harimau Sumatera yang Terancam Kebun Sawit (4)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyebutkan bahwa lokasi habitat Bonita adalahhamparan atau lansekap Suaka Margasatwa Kerumutan. Kawasan ini didiami beberapa mamalia belang sebagai puncak predator.
ADVERTISEMENT
Setiap harimau memiliki wilayah jelajah masing-masing dari Kerumutan. Paling pendek 50 kilometer dan meningkat hingga ratusan kilo jika harimau memasuki musim kawin."Daya jelajahnya paling pendek itu 50 kilometer," sebut Kepala BBKSDA Riau di kantornya, Sabtu, 21 April 2018.
Menurut Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno, harimau pada dasarnya tidak akan pernah mengganggu manusia. Wiratno menyatakan, harimau yang menyerang manusia hanya disebabkan dua hal. Pertama, adalah dikarenakan habitatnya yang terganggu, kedua karena keluarga atau anaknya diusik oleh manusia.
Terkait habitat, Wiratno menyebut bisa terjadi jika hutan beralih fungsi. Hal ini menyebabkan berkurangnya ketersediaan makanan seperti babi. Apalagi kemudian babi-babi turut diburu oleh manusia. "Indikasinya tidak seimbangnya pakan, kalau babi terus diburu. Pakanya jangan diganggu atau jangan ganggu keluarganya," sebut Wiratno di kantor BBKSDA Riau.
ADVERTISEMENT
"Satwa liar tidak akan menggangu kalau habitatnya tak diganggu," tegas Wiratno menambahkan.
Karena Perubahan perilaku ini, diantaranya, adalah Bonita yang sering muncul disiang hari dan biasa duduk santai di jalan yang dilewati manusia, kini membuat Bonita harus terusir dari habitat aslinya.
Bonita berhasil ditangkap pada Jumat, 20 April 2018 lalu. Kini, Bonita menjadi penghuni baru di pusat rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya, Sumatera Barat.
Keunikannya juga membuat Yayasan Arsari Djojohadikusumo sebagai pemilik rehabilitasi menjadikannya objek penelitian. Bonita disebut harimau pertama di Indonesia dan ketiga di dunia yang tengah diteliti karena perubahan perilakunya.