Yakin, Kondisi Keuanganmu Sudah Sehat? Yuk, Coba Diperiksa Dulu

Latifa Dwi
Suka berkelana
Konten dari Pengguna
19 Desember 2021 22:40 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Latifa Dwi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cashflow atau Arus Kas Masuk dan Keluar. Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cashflow atau Arus Kas Masuk dan Keluar. Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Eitsss, siapa nih di antara kalian yang uangnya suka habis sebelum akhir bulan? Tapi pas mau diperiksa buat apa aja pengeluaran bulan ini, eh lupa buat bayar apa aja. Uangnya itu kaya sulap, bisa habis saja dalam sekejap, padahal masih banyak kebutuhan yang harus dibayar bulan ini. Hikss... sedih deh!!!
ADVERTISEMENT
Hayo kalian, siapa nih yang tipenya kaya di atas? Kalau iya, wah kayaknya kalian ini butuh banyak menimba ilmu nih untuk belajar tentang seni mengelola keuangan.
Tapi, hal yang terpenting sebelum kalian memulainya, perlu kalian ketahui terlebih dahulu kondisi keuangan kalian, yakni apakah pengeluaran kalian dalam sebulan itu lebih besar atau lebih kecil, hmm... atau malah justru pengeluarannya sama dengan pemasukan kalian.
Dilansir dari video online course Finansialku, bahwa ada beberapa tipe orang berdasarkan kondisi cash flow atau arus kas uang yang masuk dan keluar. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana sih kondisi keuangan kalian, apakah dalam kondisi sehat atau sakit.

1. Cash Flow Tipe A (Pemasukan < Pengeluaran)

Ilustrasi Cash Flow Tipe A. Pixabay.com
Kalian dengan cash flow tipe ini, yang mana pemasukan itu lebih kecil daripada pengeluaran kalian. Maka dari itu, hal ini tidaklah seimbang karena banyaknya kebutuhan hidup kalian, tapi tidak diimbangi oleh penghasilan kalian yang sepadan juga.
ADVERTISEMENT
Dalam cash flow tipe ini, kondisi keuangan kalian itu berada dalam keadaan yang sakit, hal ini dikatakan karena penghasilan kalian itu lebih kecil dari pengeluaran untuk kebutuhan hidup kalian sehari-hari selama sebulan.
Jika sudah seperti ini, untuk mencukupi kebutuhan kalian sehari-hari, banyak dari kita yang pasti mengambil jalan pintas, yakni dengan berutang.
Apalagi di masa pandemi seperti ini, dengan segala kemudahan pendaftaran yang ditawarkan oleh jasa pinjaman online (pinjol), yang hanya butuh Kartu Tanda Penduduk (KTP) langsung bisa deh melakukan transaksi pinjaman secara online hanya dari rumah.
Tapi hati-hati ya, karena belakangan ini maraknya korban pinjol yang bunuh diri, karena tak sanggup membayar utang pinjol dan ditambah lagi membayar bunga utang yang kian hari semakin mencekik.
ADVERTISEMENT
Bila korban belum membayar utangnya, maka pihak jasa pinjol akan mencari korban ke mana pun, sampai lunas utangnya. Ditambah lagi ancaman data pribadi yang akan disebar secara sembarangan, hal inilah yang membuat korban pinjol makin semrawut masalahnya.
Ilustrasi Korban Pinjol Saat dikejar Pihak Penagih Utang. Pixabay.com
Lalu, apa sih penyebab kalian berada dalam cash flow ini?
Hal ini bisa terjadi karena adanya kesalahan di masa lalu kita, yang mana mungkin kita terlalu hidup foya-foya, terlalu banyak utang sana-sini, pemasukan yang terlalu kecil (kurang dari upah minimum di kota maupun di provinsi), atau juga karena kita terjebak sandwich generation, yang mana pada generasi ini, kita itu dituntut untuk menanggung biaya hidup orang tua dan anak-anak kita, maka hal ini dikiaskan seperti sandwich.
ADVERTISEMENT
Terus bagaimana dong kalau sudah terjadi, dan apa nih solusinya?

2. Cash Flow Tipe B (Pemasukan = Pengeluaran)

Ilustrasi Cash Flow Tipe B. Pixabay.com
Kalian dengan cash flow tipe ini, yang mana pemasukan kalian itu sama dengan pengeluarannya. Pada cash flow ini, kondisi keuangan kalian sudah dalam keadaan yang sehat, karena sudah cukup seimbang antara pemasukan dan pengeluaran. Dan kalian dengan cash flow ini bisa selangkah lebih maju dari cash flow tipe A.
ADVERTISEMENT
Kalian pada cash flow ini, jangan sampai terlalu hidup foya-foya, terlalu banyak utang sana-sini, apalagi utang pinjol. Bedakan juga antara kebutuhan dan keinginan.
Kalau bisa pengeluaran bulanan dikecilin lagi deh, singkirkan juga kebutuhan yang kiranya konsumtif dan kalian mulai deh menyiapkan dana darurat.

3. Cash flow Tipe C (Pemasukan > Pengeluaran)

Ilustrasi Cash Flow Tipe C. Pixabay.com
Kalian dengan cash flow tipe ini, sudah sangat ideal sekali dalam pengelolaan keuangan. Kalian, juga jangan sampai terjebak utang pinjol ya.
Jangan lupa, kewajiban kalian itu bukan hanya pintar cari uang ya, tapi juga harus bijak dan jago dalam mengelola keuangan, agar tercapai juga semua tujuan keuangan kalian.
Lalu, apa yang perlu dipersiapkan? Lunasilah pinjaman konsumtif (bila ada), penuhi dana darurat dalam jumlah yang idealnya kalian, mempunyai asuransi yang sesuai juga dengan kebutuhan kalian, dan melakukan investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan kalian.
ADVERTISEMENT

Cara Menambah Income

Setelah kalian mengetahui kondisi keuangan kalian, selamat kepada kalian yang telah mencapai kondisi cash flow yang sehat ya, dan bagi kalian yang masih pada cash flow yang sakit, jangan berkecil hati dulu ya karena setelah ini, Aku akan membagikan cara menambahkan income kalian ala Melvin Mumpuni, S.T., M.B.A., CFP, QWP., seorang Perencana Keuangan dan Founder Finansialku.com berikut ini.
Cara Meningkatkan Income ala Melvin Mumpuni. Dok. Pribadi.
Untuk kalian yang masih pada tahap pemula, mulai fokuskan diri kalian pada bagian yang vertikal terlebih dahulu. Buatlah diri kalian mahir dan jago di satu bidang yang benar-benar kalian senangi dan dijadikan diri kalian itu profesional di bidang tersebut.
Dengan fokus pada bagian ini, skill yang kalian punya akan meningkat, maka hal ini akan berpengaruh juga pada performa atau kemampuan skill kalian juga akan meningkat.
ADVERTISEMENT
Disusul juga dengan pengalaman dan network kalian pun ikut meningkat dari sebelumnya, dan tak lupa jika kalian ingin menjadi seorang yang lebih profesional di satu bidang kalian.
Maka kalian bisa ambil sertifikasi atau lisensi, agar bidang keahlian kalian itu bisa lebih dipercaya oleh orang banyak dan bisa menjadi nilai tambah diri kalian, karena kalian memiliki tanda bukti dari keahlian yang kalian tekuni.
Bila dirasa pada bagian vertikal sudah menunjukkan perkembangan yang lumayan signifikan dari sebelumnya, maka silakan kalian boleh masuk pada bagian yang horizontal.
Salah satu cara untuk melakukan personal branding yakni dengan melakukan personal branding di sosial media yang kalian miliki, misalnya Instagram. Kalian bisa sharing atau membuat konten sesuatu yang menjadi ketertarikan, kebiasaan, atau profesi kalian.
ADVERTISEMENT
Misalnya kalian berprofesi sebagai sales mobil, nah kalian bisa nih membahas konten how to sales di Instagram, dan buat konten yang sejalan dengan apa yang menjadi ketertarikan kamu, dan jangan lupa untuk konsisten membuat kontennya ya.
Lambat laun kontenmu akan mendapatkan pasarnya sendiri, dan banyak pula perhatian positif dari konten kalian. Karena banyak yang tertarik dengan konten kalian, maka lambat laun followers kalian akan bertumbuh dan dengan hal ini kalian bisa manfaatkan untuk menerima endorse dari orang lain atau produk kita sendiri.
Selain kita juga berpeluang untuk menjadi pembicara di berbagai webinar, training, workshop di bidang yang kamu geluti, kalian juga bisa menulis buku di genre bidang kalian, dll. Maka keuntungan inilah yang bisa kita pakai untuk menjadi income sampingan kita.
ADVERTISEMENT