Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Belajar dari Sebuah Jam? Yuk! Ini untuk Kamu yang Takut Tidak Punya Kesempatan
18 Januari 2024 5:29 WIB
Tulisan dari Laura Amalia Maryant tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sob, pernah gak, sih, ketika ada kesempatan yang datang kita malah merasa bimbang dan tidak tertantang, padahal itu bisa jadi golden chance kita? Setelahnya, kita jadi lebih banyak berpikir untuk membuat keputusan. Padahal, semakin lama kita membuat keputusan, maka semakin sempit waktu yang kita punya untuk mengambil sebuah kesempatan. Lalu, kita merasa bahwa kesempatan yang kita lewatkan tidak akan lagi kita temukan dan menganggap bahwa pencapaian orang lain harus bisa juga kita lakukan.
ADVERTISEMENT
Ada Apa dengan Jam?
Di KBBI, jam adalah alat untuk mengukur waktu. Jam ini juga banyak jenisnya, yaa? Ada jam digital, jam analog, Jam Kuarz (Quartz), dan lain sebagainya. Semua orangpun tahu dan sadar sama hal itu. Namun, apakah kamu sadar bahwa semua jam yang disebutkan memiliki kesempatan yang sama? Iya, kesempatan untuk bergerak maju.
Jam dan Kesempatan
Mari kita analogikan jam yang hidup sebagai kita yang berjalan menuju suatu tujuan. Jika terus melangkah, kita akan sampai pada tujuan yang kita panah, sedangkan kita yang berhenti di tengah jalan, tidak akan pernah sampai tujuan, mau ditunggu sampai kapan?
Jika kita ibaratkan jarum jam adalah kita yang berusaha, kita tidak perlu khawatir akan ketertinggalan kita terhadap pencapaian orang lain. Karena, kita akan tetap bisa mencapai angka 12 setelah melewati angka 9, 10, dan 11.
ADVERTISEMENT
Ibarat jam yang menikmati detik demi detik, kita juga bisa menikmati setiap langkah demi langkah dalam kesempatan yang sedang kita lakukan.
Hidup ini ingin kita nikmati, bukan kita lewati. Serta, hidup ini ingin kita jalani, bukan kita jadikan ajang lomba berlari.
Secara Tidak Sadar, Kita sedang Belajar
Anggapan “Belajar di mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja” terlihat sangat tepat. Karena, sama seperti yang dikatakan I Gusti Ketut Widana, “Hidup adalah kesempatan belajar, tentang kehidupan atau bahkan tentang diri kita sendiri yang sebenarnya belum banyak kita ketahui, apalagi pahami, mengerti, dan sadari. Belajar bisa dari apa saja, siapa saja, dan dengan cara bagaimana saja. Bisa dari guru, orang lain, buku, kejadian/peristiwa alam, termasuk juga benda.”
ADVERTISEMENT