Yuk, Menjadi Pendengar yang Baik Ketika Teman Bercerita!

Ilustrasi bosan mendengarkan cerita teman. Foto: Pexels.

Pernahkah Anda merasa bosan ketika mendengarkan teman bercerita atau mencurahkan isi hati? Saya rasa, semua orang pernah berada dalam kondisi seperti ini. Ketika topik yang diceritakan tidak menarik, kita seketika menguap atau bahkan mengalihkan topik dengan memotong pembicaraan.

Hampir setiap manusia dianugerahi dua telinga untuk mendengar. Namun masih saja sebagian besar dari kita tidak dengan maksimal menggunakannya. Bahkan sering terdengar istilah “masuk kuping kanan, keluar kuping kiri”.

Apa sih rasanya tidak didengarkan teman saat bercerita?

"Orang yang gak deket kalo lagi ngomong gak didengerin aja kesel, apalagi temen sendiri." Ujar Khalfan Aurellio, Mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya Jurusan Ilmu Komunikasi 2022.

Lantas bagaimana menjadi pendengar yang baik?

Coba kita refleksikan terlebih dahulu mengapa kita sulit menjadi pendengar yang baik.

Apa karena kita tidak menyukai topiknya? Apa karena kita memiliki pengalaman serupa dan tidak sabar ingin menceritakan juga? Atau mungkin karena kita mempunyai pendapat yang berbeda dan ingin segera menyangkal teman kita yang sedang bercerita?

Setelah menemukan penyebab utamanya, coba bayangkan bagaimana jika diri Anda berada pada posisi teman Anda.

Bagaimana rasanya jika Anda sedang asyik bercerita, namun tidak didengarkan? Lalu bagaimana rasanya ketika Anda belum selesai berbicara, namun sudah diinterupsi?

Merefleksikan diri seperti ini perlu dilakukan agar kita bisa lebih mudah mencari solusi yang tepat untuk merubah diri menjadi pendengar yang baik.

Tidak sekadar merefleksikan diri, kita juga harus mempraktikkan di kehidupan nyata. Usahakan tetap fokus dalam mendengarkan teman bercerita sampai akhir.

Jika kita ingin memberikan tanggapan atau sanggahan, kita dapat melakukannya di akhir kalimat atau di sela keheningan, bukan ketika teman belum menyelesaikan kalimatnya.

Selain itu, saat sedang mendengarkan teman bercerita, hindarilah penggunaan gawai atau melakukan hal lain yang dapat mengalihkan perhatian Anda. Jika ada pesan yang harus segera dibalas, usahakan untuk izin terlebih dahulu. Usai Anda menjawab pesan, kembalikan perhatian kepada teman Anda.

Apa saja manfaat menjadi pendengar yang baik?

Agar memiliki keinginan yang konsisten untuk menjadi pendengar yang baik, Anda perlu mengetahui apa saja manfaat yang akan Anda dapatkan jika mendengarkan cerita teman dengan saksama.

1. Merasa terhibur

Saat sedang merasa bosan, mendengarkan cerita teman bisa menjadi salah satu obat yang manjur untuk menghibur hati. Cerita yang unik dan lucu biasanya berhasil membuat kita tertawa dan ikut membayangkan kejadian tersebut terjadi di depan mata.

2. Mendapatkan informasi baru

Di era sekarang, informasi sangat mudah didapatkan. Meski begitu, informasi yang kita dengarkan secara langsung dari pengalaman teman biasanya lebih detail. Bahkan, kita dengan mudah untuk bertanya lebih lanjut jika informasi yang diberikan kurang jelas.

3. Dapat membantu orang lain

Tidak semua orang yang sedang bercerita ingin diberi masukan. Bagi sebagian orang, ada orang lain yang bersedia mendengarkan sudah sangat cukup. Karena dengan mendengarkan semua keluh kesahnya, kita sudah membantu meringankan beban pikirannya.

4. Disenangi banyak orang

Menyenangkan jika bercerita dengan orang yang tidak suka memotong pembicaraan dan benar-benar menyimak setiap detail dari cerita kita. Pasti semua orang akan senang berteman dengan orang yang memiliki kepribadian seperti itu. Karena biasanya orang yang terlalu sering memotong pembicaraan dengan ceritanya sendiri biasa dikenal sebagai orang yang narsis.

Menjadi pendengar yang baik memang tidak mudah, namun setiap orang bisa menjadi pendengar yang baik. Belajarlah menghargai setiap kalimat yang terucap dari orang lain, maka setiap ucapan yang Anda lontarkan juga akan dihargai.