Peningkatan Konsentrasi Karbon Dioksida dan Suhu Rata-rata Global

Lazrin
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
25 Juni 2022 14:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lazrin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar Asap dari Kendaraan Bermotor, Sumber: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Gambar Asap dari Kendaraan Bermotor, Sumber: pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Segala kegiatan yang dilakukan oleh manusia di abad ke-21 ini selalu melepaskan berbagai produk buangan yang berupa gas. Sebelumnya, manusia mengira bahwa atmosfer yang luas ini dapat menyerap material seperti gas tanpa batas. Namun, seperti yang kita ketahui bahwa penambahan gas semacam itu dapat menyebabkan perubahan yang besar bagi atmosfer. Lalu, bagaimana sebenarnya peningkatan konsentrasi karbon dioksida di atmosfer serta pemanasan global dapat memengaruhi ekosistem di sekitar?
ADVERTISEMENT
Kenaikan Tingkat Karbon Dioksida di Atmosfer
Semenjak kegiatan revolusi industri mulai mendominasi, kadar CO2 di atmosfer juga telah meningkat sebagai imbas dari pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya pemanasan global sehingga suhu rata-rata global pun naik drastis pada tahun ini.
Gambar Gas Karbon Hasil dari Industri, Sumber: pixabay.com
Pemanasan Global
Pemanasan global telah muncul sebagai salah satu masalah lingkungan terpenting yang pernah dihadapi umat manusia. Kekhawatiran ini muncul dari fakta bahwa aktivitas kita sehari-hari dapat menyebabkan perubahan atmosfer bumi yang berpotensi mengubah keseimbangan panas dan radiasi planet secara signifikan. Dampak dari pemanasan global seperti mencairnya es di kutub, permukaan laut naik, hutan menjadi kering sehingga banyak satwa liar yang menderita di habitat mereka. Hal ini menjelaskan bahwa manusia telah menyumbangkan sebagian besar pemanasan global dengan melepaskan gas yang memerangkap panas saat kita menggerakkan kehidupan teknologi modern kita.
ADVERTISEMENT
Pemanasan global merupakan peristiwa yang terjadi jika suhu rata-rata global meningkat, hal ini dapat diakibatkan karena berbagai faktor seperti, revolusi industri, perubahan iklim, dan efek rumah kaca. Saat Bumi memanas, bencana seperti angin topan, kekeringan, dan banjir akan sering terjadi. Selama 100 tahun terakhir, suhu udara rata-rata di dekat permukaan bumi telah meningkat sedikit kurang dari 1 derajat Celcius atau 1,3 derajat Fahrenheit. Deforestasi juga dapat meningkatkan keparahan dari pemanasan global. Faktanya, lautan adalah penyerap karbon yang sangat besar, lautan dapat menampung sekitar 50 kali lebih banyak karbon daripada atmosfer. Sayangnya, sekarang lautan tidak lagi mampu menyimpan karbon seperti dahulu.
Pembakaran bahan bakar fosil seperti gas alam, batu bara, minyak dan bensin meningkatkan kadar karbon dioksida di atmosfer, dan karbon dioksida merupakan penyumbang utama efek rumah kaca dan pemanasan global. Perubahan iklim juga akan berdampak dalam kehidupan manusia seperti dengan meningkatkan jumlah orang yang menderita penyakit, cedera hingga kematian akibat gelombang panas, banjir, badai, dan kekeringan. Banjir adalah kejadian dengan probabilitas rendah dan berdampak tinggi yang dapat membanjiri infrastruktur fisik dan komunitas manusia. Bencana badai dan banjir besar telah terjadi dalam dua dekade terakhir.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan IPCC, pemanasan global akan berdampak besar di Asia dan India berisiko tinggi di antara negara-negara Asia. Sungai-sungai besar di India seperti Gangga, Sindhu dan Bramhaputra memiliki sumbernya di Gletser Himalaya. Pemanasan global menyebabkan mencairnya gletser; hal ini akan menyebabkan penurunan muka air sungai-sungai tersebut dan pada akhirny menyebabkan kelangkaan air. Akan ada peningkatan mineralisasi air karena bidang subur sungai-sungai ini dapat menjadi steril yang menyebabkan kelangkaan makanan bagi jutaan orang.
Sebagai manusia yang menyumbangkan efek paling banyak terhadap pemanasan global, kita dapat membantu mengurangi permintaan bahan bakar fosil, yang diharapkan nantinya dapat menekan pengurangan dari pemanasan global, dengan mengalihkan penggunaan energi secara lebih bijaksana. Pengalihan energi ini dapat dimulai ketika kita mengganti bahan bakar kendaraan kita menggunakan energi yang lebih ramah lingkungan seperti pada kendaraan bermotor listrik yang tidak lagi menggunakan bensin yang terbuat dari fosil. Upaya penekanan angkan pemanasan globak juga bisa dilakukan dengan mendorong anak untuk menanam pohon dan melindunginya. Hal ini penting karena perilaku anak-anak dapat dengan mudah diubah pada masa kanak-kanak awal dan saya rasa pendidikan tentang pentingnya isu lingkungan seperti pemanasan global serta dampaknya harus dimulai pada tahun-tahun awal sekolah.
ADVERTISEMENT
Jadi mau sampai kapan kita membiarkan pemanasan global terus berlanjut di depan mata kita? Apakah nanti keturunan kita akan mengalami hal ini juga? atau bahkan lebih parah? maka dari itu mulailah perubahan walaupun dari hal kecil serta cintai lingkungan maupun makhluk hidup lainnya di sekitar kita sebagai bukti bahwa manusia layak disebut sebagai khalifah di muka bumi.