Ayat Alquran soal Turunnya Malaikat ke Bumi di Malam Lailatul Qadar

Ilustrasi Tasbih foto: Pexels

Keistimewaan malam Lailatul Qadar sudahlah mutlak, Allah SWT sendiri yang memberikan predikat malam seribu bulan, yang berarti juga melipatgandakan pahala seperti beribadah dalam waktu seribu bulan pada malam-malam tersebut.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Surat Al Qadr ayat 1-5:

نَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (١) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (٢) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْر (٣) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْر (٤) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ - ٥

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-quran) pada malam Qadr. Dan tahukan kamu apa malam Qadr itu? (yaitu) malam Qadr itu lebih baik dari malam seribu bulan. Pada malam itu, turun para malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Sejahteralah malam itu hingga terbit fajar."

Hal istimewa lainnya yang tertera pada surat tersebut adalah tentang diturunkannya para malaikat ke bumi.

Allah menegaskan dalam surat Al-Qadr tentang turunnya para malaikat dan ruh (jibril) atas izin-Nya untuk mengatur segala urusan. Artinya, doa-doa yang dipanjatkan di malam Lailatul Qadar akan diamini oleh para malaikat.

Suatu ketika, Aisyah pernah bertanya, doa apa yang diucapkan saat dia mendapatkan malam lailatul qadar. Rasulullah pun menjawab:

"Ucapkanlah, Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anna" (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku)." (HR. Ibnu Majah).