Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kisah Rasulullah Tetap Salat di Tengah Badai di Malam Lailatul Qadar
8 Mei 2021 18:39 WIB
Tulisan dari Lentera Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
10 hari terakhir bulan Ramadhan atau malam Lailatul Qadar menjadi malam istimewa bagi umat muslim. Malam di mana Al-Quran pertama kali diturunkan itu setara dengan kebaikan seribu bulan.
ADVERTISEMENT
Namun, tidak ada yang tahu kapan tepatnya malam Lailatul Qadar itu. Sehingga Rasulullah SAW selalu memperbanyak ibadahnya di 10 malam terakhir Ramadhan untuk mengejar kemuliaan Lailatul Qadar.
Dikutip dari situs NU Online, diriwayatkan bahwa suatu malam Rasulullah SAW sedang duduk iktikaf semalam suntuk pada hari-hari terakhir bulan suci Ramadhan bersama para sahabatnya. Padahal ketika itu langit sedang mendung dengan angin kencang.
Hujan tiba-tiba turun dengan deras saat Rasulullah sedang sujud. Masjid yang tidak beratap itu pun digenangi air. Salah seorang sahabat bahkan ada yang berniat membatalkan salatnya dengan maksud ingin berteduh. Namun karena melihat Rasulullah tetap sujud di tengah hujan deras, sahabat itu pun enggan untuk beranjak.
Air hujan membasahi seluruh tubuh Rasulullah SAW dan para sahabatnya yang berada di dalam masjid tersebut, namun Rasulullah dan para sahabat tetap sujud dan tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya. Ketika Rasulullah mengangkat kepala dan mengakhiri salatnya, hujan seketika berhenti.
ADVERTISEMENT
Salah seorang sahabat Rasulullah SAW, Anas bin Malik, bangun dari tempat duduknya dan berlari ingin mengambil pakaian kering untuk Rasulullah SAW. Namun beliau pun mencegahnya dan berkata “Wahai Anas bin Malik, janganlah engkau mengambilkan sesuatu untukku, biarkan lah kita sama-sama basah, nanti juga pakaian kita akan kering dengan sendirinya”.
Atas permintaan tersebut, Anas bin Malik pun kembali ke dalam barisan. Kemudian Rasul menceritakan bahwa ketika bersujud, ia melihat para malaikat di bawah pimpinan Jibril menuruni bumi dalam keindahan bentuk aslinya. Malaikat berbaris rapi diiringi gemuruh tasbih dan tahmid dengan kesyahduhan yang tak pernah didengar telinga. Alam semesta pun dipenuhi cahaya yang tidak pernah tertangkap mata. Para malaikat bergema di langit, dan di bumi.
ADVERTISEMENT
Apa yang dilakukan Rasulullah ini menunjukkan betapa banyak hikmah dan rahasia di balik malam seribu bulan. Semoga Allah SWT memberikan anugerah kepada kita untuk meraih keutamaan malam lailatul qadar.