Santai dan 'Bersuaka' Sejenak

Konten dari Pengguna
24 Februari 2020 13:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Leonardus Suwandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tampak depan.
zoom-in-whitePerbesar
Tampak depan.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kuliah, ngantor, kuliah, ngantor, pasang manis di depan si bos atau dosen, enggak bisa mesem-mesem. Akhirnya butuh kabur, 'bersuaka' dari rutinitas yang tampak sudah menyiksa fisik dan batin.
ADVERTISEMENT
Terletak di daerah Rawabuntu, Tangerang, Suaka 'Kopi dan Pustaka' muncul untuk menyambut jiwa-jiwa lelah yang bertarung dengan kerasnya metropolitan. Sebuah tempat hang out yang memiliki konsep unik, memadukan konsep outdoor dan rumahan yang memberikan vibe kebetahan untuk yang nongkrong di sini.
Vibe interior yang hommie dan cozy
Ide lahirnya Suaka dan konsepnya yang cukup unik berasal dari hasil olah pikir tiga orang muda-mudi, yakni Metta Astriani (Metta), Hendri Siman Santosa (Hendri) dan Gonzaga Sidarta (Aga). Awal terkonsepnya tempat ini berasal dari kegelisahan ketiga muda-mudi ini akan kurangnya wadah kreatif di daerah Serpong yang memang menjadi tempat mereka tumbuh besar. Agha sendiri yang menempuh pendidikan tinggi di Bandung memberikan ide kepada dua rekan lainnya untuk membuat secuil Bandung dari sisi kreativitas, gerakan anak muda dan keramahtamahan yang dibalut dengan kolaborasi. Hal yang membidani lahirnya 'bersuaka'.
ADVERTISEMENT
“ Pencarian nama Suaka sendiri didapat dari diskusi yang sangat pelik, akhirnya dipilih lah nama Suaka karena kami merasa membutuhkan tempat untuk sedikit berlindung dari rutinitas dan bahwa semua orang akan diterima di sini,” ujar Agha perihal mengapa memilih nama Suaka.
Perpustakaan Mini Bersuaka
Bagi yang mau menghabiskan waktu senggang dengan anti-mainstream. Tempat ini juga menyediakan perpustakaan mini yang sudah di-setting sedemikian rupa untuk kenyamanan para pembaca. Koleksi-koleksi buku disini juga merupakan koleksi-koleksi pribadi dari ketiga founder Suaka dan juga hibah dari para pengunjung yang rata-rata juga kawan-kawan mereka. Pilihan buku yang ditawarkan juga beragam rupa mulai dari filosofi, novel, kumpulan puisi, cerita sejarah, sastra modern hingga komik.
Banyak juga varian menu untuk menemani obrolan malam selepas berperang pada rimba metropolitan. Berbagai jenis sajian kopi buatan manual dengan alat rockpresso, mulai yang biasa seperti Cappuccino, Latte dan Vietnam Drip hingga yang eksperimental seperti Milosofi Kopi, campuran kopi, susu dan Milo sera Kopi Susu Pisyang, campuran kopi, susu dan sirup pisang. Tersedia pula minuman non-kopi yang cukup unik seperti Matchul yang merupakan matcha dan Yakult yang segar dinikmati di kala panas serta pilihan-pilihan teh aromatik. Semua disediakan para “penyeduh kopi” nan ramah yang siap mendengar keluh kesahmu.
ADVERTISEMENT
Matchul, menu non-kopi andalan terbuat dari bubuk matcha, susu, dan Yakult
Bakar, kegiatan baca karya dua bulanan sekali
Dan bagi yang mau mengisi waktu kosong di akhir pekan dengan tidak biasa bisa mengikuti kegiatan dua bulanan yang disebut sebagai Bakar, atau singkatan dari Baca Karya. Dengan berkonsep Open Mic, para pengunjung bisa berekspresi lewat karya-karya pribadi seperti baca puisi yang biasa menjadi favorit para pengunjung, membawakan lagu ciptaan sendiri atau unjuk ekspresi lainnya dengan tema yang dilemparkan tiap pegelarannya. Ada pula ruang pameran kecil bagi mereka yang ingin showcasing karya-karya visualnya.
Jadi, sudahkah anda 'bersuaka' hari ini?