Urgensi Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB) bagi Jawa Barat

Lia Fitrianingrum
Analis Kebijakan ahli muda Pemerintah Propinsi Jawa Barat
Konten dari Pengguna
29 November 2022 22:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lia Fitrianingrum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber : dokpim Biro Adpim, 2022
zoom-in-whitePerbesar
sumber : dokpim Biro Adpim, 2022
ADVERTISEMENT
Transportasi umum saat ini menjadi solusi bagi kemacetan di kota-kota besar. Masyarakat juga sudah banyak yang menggunakan transportasi umum untuk beraktivitas. Salah satu moda transportasi umum yang selalu menjadi favorit bagi masyarakat Indonesia adalah kereta api karena dipandang lebih nyaman, aman dan lebih tepat waktu. Berdasarkan data BPS di tahun 2022, pengguna kereta api dari bulan ke bulan mengalami kenaikan seiring dengan mulai longgarnya persyaratan bagi pengguna kereta api dibandingkan di masa pandemi Covid 19 pada tahun lalu. Pada bulan September 2021 jumlah pengguna kereta api sebanyak 9.566.000 orang dan pada bulan September 2022 jumlah pengguna kereta api sebanyak 25.567.000 orang (data BPS, 2022), meningkat hampir 3x lipat. Hal ini terjadi karena pandemi Covid 19 sudah mulai mereda sehingga aktivitas masyarakat sudah kembali normal.
ADVERTISEMENT
Kereta api pun mengalami transformasi baik secara kelembagaan, layanan dan teknologi yang digunakan. Perusahaan PT. Kereta Api sudah bertransformasi menjadi perusahaan yang lebih sehat dengan manajemen yang jauh lebih baik sehingga dapat menciptakan layanan yang baik bagi penggunanya. Fasilitas yang bersih di setiap stasiun, harga yang terjangkau, keamanan yang baik dan keramahan para petugas menjadi poin penting penyebab pengguna layanan kereta api semakin banyak.Kereta api dengan teknologi yang semakin tinggi juga terus dihadirkan kepada masyarakat sebagai alternatif moda transportasi umum, salah satunya Kereta Api cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Salah satu jenis kereta api yang siap melayani masyarakat di tahun 2023 adalah kereta api cepat Jakarta-Bandung. Kereta api cepat ini merupakan wujud nyata keseriusan Pemerintah dalam menyelenggarakan layanan transportasi umum. Kereta api cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang saat ini pembangunannya masih berlangsung sudah memasuki babak baru, saat ini dalam proses uji coba menjelang operasional. Sebanyak 11 rangkaian kereta api cepat atau Electric Multiple Unit (EMU) KCJB akan beroperasi pada pertengahan tahun 2023. KCJB memiliki 4 stasiun yakni stasiun Halim Jakarta, stasiun Karawang, stasiun Hub Padalarang dan stasiun Tegalluar. KCJB hadir sebagai moda transportasi yang terintegrasi dengan moda transportasi lainnya. KCJB merupakan kereta api cepat pertama di Asia Tenggara dengan teknologi yang canggih. Sebuah kebanggan bagi bangsa Indonesia dan siap menumbuhkan ekonomi Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Beberapa keunggulan yang dimiliki Kereta api cepat ini meliputi, pertama memiliki kecepatan 350 KM per jam sehingga dapat mempersingkat waktu perjalanan dari Jakarta menuju Bandung. Sebelumnya 2,5 jam, menjadi hanya 45 menit. Kedua , desain rangkaian kereta atau Electric Multiple Unit (EMU) KCJB terinsipirasi dengan hewan endemik Komodo. Pada desain interior KCJB, terdapat motif batik Mega Mendung pada desain kursi penumpang yang berarti desainnya sangat memperhatikan kearifan lokal dan budaya Indonesia. Ketiga, sebagai bentuk keamanan, kereta api cepat ini sudah dilengkapi dua rem darurat. Kereta tipe ini juga mempunyai deteksi bencana dan benda asing, sebagai upaya menciptakan keamanan operasional. Keempat, menggunakan rel dengan standar UIC 60 atau R60. Memiliki panjang 50-meter tanpa sambungan. Rel ini kemudian disambung menjadi 500 meter yang menjadikan rel KCJB minim sambungan. Penggunaan rel itu membuat perjalanan semakin nyaman dan minim getaran. Kelima, kereta api cepat ini sudah menggunakan sistem persinyalan CTCS-3 atau GSM-R yang sudah terstandardisasi oleh UIC atau International Union of Railways (Uni Kereta Api Internasional). Teknologi ini sudah terbukti dari segi keselamatan. Digunakan banyak operator kereta api cepat di dunia.
ADVERTISEMENT
Kereta api cepat Jakarta Bandung (KCJB) memang bukan sekadar moda transportasi umum yang menawarkan kecepatan. KCJB ini juga menjadi roda penggerak perekonomian di Jakarta dan Jawa Barat. KCJB melintasi 9 Kota dan Kabupaten di dua provinsi. Delapan daerah di antaranya berada di Jawa Barat. Tentu saja kehadiran KCJB ini bisa menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru di Jawa Barat. Kehadiran KCJB diharapkan bisa menumbuhkan kebiasaan masyarakat Jawa Barat menggunakan transportasi umum. Dengan kecepatan dan ketepatan waktu yang ditawarkan, KCJB diharapkan bisa menjadi alternatif moda transportasi bagi masyarakat yang terbiasa bepergian dari Jakarta ke Bandung atau sebaliknya.
KCJB juga merupakan kereta api cepat yang menggunakan energi listrik. Hal ini tentu saja menjadikan KCJB sebagai salah satu moda transportasi yang ramah lingkungan. Sejalan dengan keinginan pemerintah dengan menerapkan energi terbarukan, Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) menjadi salah satu bukti dari penerapan energi yang ramah lingkungan. Kereta Cepat Jakarta Bandung merupakan transportasi massal masa depan yang menggunakan energi listrik yang dapat dihasilkan dari berbagai sumber energi terbarukan. Kereta Api Cepat Jakarta Bandung merupakan transportasi massal yang diharapkan bisa mengurai kepadatan kendaraan di jalan raya dan mengurangi kerugian akibat kemacetan dan pemborosan penggunaan energi fosil (BBM) yang bersubsidi.
ADVERTISEMENT