15 Cara Membangun Growth Mindset

25 Agustus 2020 16:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Growth Mindset adalah sebuah kemampuan pola pikir paling dasar yang dapat dikembangkan dengan suatu proses dedikasi dan kerja keras. Pola pikir ini dapat membantu kita menjadi lebih berkembang untuk mencapai target yang kita inginkan, baik itu di tempat kerja, dalam hubungan, atau dalam aspek lain dari kehidupan.
ADVERTISEMENT
Namun, mengubah pola pikir dari perspektif "tetap" menjadi "pola pikir yang berkembang atau growth mindset" mungkin terdengar tidak mudah, tetapi dengan mengambil langkah kecil ini, siapapun dapat membangun "growth mindset" mereka. Berikut caranya:
Ini adalah bumbu yang membuat kita menjadi berbeda satu sama lain. Kita semua memiliki kekurangan, kekhasan, dan keunikan — ketidaksempurnaan kita. Seperti tahi lalat hitam kecil di wajah Marilyn Monroe, ketidaksempurnaan tersebut membuat kita unik.
Ilustrasi berani menerima tantangan dalam bekerja. Dokumen: shutterstock
Jika merasa ketakutan saat menghadapi tantangan yang serius, berhentilah dan ubah kembali situasinya dengan mengendalikan pikiran kita. Anggap tantangan sebagai "peluang", sehingga sedikit mengubah perspektif agar lebih mudah dan berani untuk menghadapi tantangan tersebut. Karena setiap tantangan atau kesempatan membawa ke pengalaman dan petualangan baru.
ADVERTISEMENT
Mulailah memperhatikan kata-kata yang kita ucapkan, bahkan kata-kata yang hanya ada di pikiran.Gantilah pikiran negatif dengan yang lebih positif untuk membangun growth mindset. Gantikan penilaian dengan penerimaan, benci dengan kasih sayang. Jika kita tidak menghormati diri sendiri atau menurunkan standar etika kita, maka hasilnya akan mencerminkan hal tersebut. Niatkan untuk memikirkan dan mengatakan hal-hal yang lebih positif.
Pengakuan dari orang lain seringkali dapat mencegah growth mindset. Belajar untuk mempercayai diri sendiri. Karena kita adalah satu-satunya orang yang akan selalu ada dan paham akan diri kita sendiri, sejauh mana kemampuan hingga kelebihan kita.
Berpura-pura menjadi orang lain itu berarti kita tidak menghormati diri kita sendiri. Untuk benar-benar menjadi diri sendiri memang membutuhkan proses, waktu dan kerja keras. Namun setelah kita melakukannya, kita akan lebih terdorong untuk mengetahui apa yang sebenarnya menjadi tujuan kita dan mengejar tujuan tersebut, hingga menempatkan kita dalam pola pikir yang berkembang.
Ilustrasi mengembakan dan membuat detail tujuan. Dokumen: shutterstock
ADVERTISEMENT
Apakah hidupmu terasa seperti digerakkan oleh tujuan? Jika ya, pelajari ulang, tentukan apa saja yang tercakup dalam tujuan itu. Jika menggambar kekosongan, buatlah tujuan menjadi lebih jelas. Renungkan tujuan tersebut dan lihat informasi kecil apa yang muncul sampai kita merasa mengetahui inti dari tujuan. Kemudian kejarlah — itulah yang akan membantu membangun growth mindset kita.
Kita semua memiliki kekuatan dan kelemahan, tidak ada yang sempurna, sekalipun orang yang terlihat pintar dan jenius. Jelajahi dan hargai kekuatan diri yang dimiliki, dan berusaha untuk memperbaiki kelemahan tersebut. Upaya ini yang dapat membantu kita membangun growth mindset.
Tujuan kritik adalah membuat segalanya menjadi lebih baik. Orang lain dapat melihat apa yang kita lakukan dari sudut pandang yang sedikit berbeda dari kita, dan mungkin memiliki beberapa saran berharga untuk kita. Jika kita terbuka untuk mendengarkan saran, kita dapat mengembangkan growth mindset dengan lebih mudah.
ADVERTISEMENT
Ingat, perjalanan itu lebih penting ketimbang tujuannya. Saat kita melakukan proses dengan maksimal maka hasil tidak akan membohongi proses tersebut.
Jika kita bisa belajar dari kesalahan orang lain, maka mungkin kita bisa membuat lebih sedikit kesalahan. Hal ini terkadang dapat menenangkan rasa takut untuk mencoba hal-hal baru, dan menjadi aspek kunci dalam membangun growth mindset.
Ilustrasi mengembakan dan mempelajari hal-hal baru. Dokumen: shutterstock
Saat berjuang untuk menyelesaikan suatu tugas, ingatkan bahwa kita "belum menguasainya". Jika kita menggunakan pola pikir ini, kita akan terus berlatih untuk terus meningkatkan kemampuan pada bidang tersebut.
Cobalah untuk tidak menganggap diri kita terlalu serius dan kaku. Tidak usah takut berbuat salah di depan orang lain, karena ini adalah sebuah proses untuk belajar dan berkembang. Dengan itu kita biasanya akan lebih mudah untuk berlatih.
ADVERTISEMENT
Butuh waktu, terkadang banyak waktu, untuk mempelajari keterampilan baru, seperti belajar bahasa baru, atau bahkan belajar memainkan alat musik. Semua butuh proses, tidak ada yang instan, dan setiap orang pasti mempunyai batasan kemampuannya masing-masing. Jadi, cobalah menerima dan bersikap realistis. Hal ini dapat membantu mengembangkan growth mindset kita.
Jika kita memiliki growth mindset, hasil akhirnya tidak terlalu menjadi fokus. Sebaliknya, kita sepenuhnya terlibat dan berusaha keras dalam proses tersebut, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan. Secara kebetulan, memusatkan perhatian pada proses seringkali juga meningkatkan hasil, karena kita telah melakukan banyak upaya di sepanjang proses tersebut.
Jika kita memiliki growth mindset, konsisten, luangkan waktu dan berupaya untuk mengembangkannya. Karena kita sedang menyusun kembali pikiran kita. Pertahankan, maka akan banyak peluang untuk pengembangan diri yang datang.
ADVERTISEMENT
Nah, dengan melakukan upaya ekstra untuk membangun growth mindset, kita dapat membuat proses mental kita bekerja lebih positif sehingga memungkinan untuk mendapatkan hasil dari tujuan yang kita cari, serta dapat menjalani kehidupan sesuai yang kita inginkan. Jadi, tetap semangat! And be a positive!