Cara kumparan Memastikan Karyawan Tetap Sehat di Tengah Pandemi Corona

1 April 2020 19:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Zarona, Manager of Employer Branding and Engagement kumparan. Dokumen : Istimewa
Sudah tiga pekan Zarona atau yang biasa disapa Izar, tidur larut malam dibanding hari-hari biasanya. Pesan yang masuk di ponsel pintar miliknya nyaris tak berjeda. Isinya, soal aduan kondisi kesehatan karyawan kumparan selama WFH di tengah pandemi corona.
ADVERTISEMENT
“Sering banget suami ngingetin agar jangan kerja hingga larut malam. Tapi, ya mau gimana lagi,” terang Izar.
Maklum, ibu dua anak yang sekarang juga tengah hamil enam bulan itu menjabat sebagai Manager of Employer Branding and Engagement kumparan. Di tengah pandemi corona seperti ini, tugas dan tanggung jawab yang diemban bukan main besarnya. Dia dan timnya harus memastikan seluruh kondisi karyawan kumparan dalam keadaan sehat dan afiat.
Izar memulainya dengan menjalankan beberapa skenario. Salah satunya membikin hotline sebagai wadah aduan karyawan seputar corona. Dalam hotline itu, karyawan wajib melaporkan kondisi kesehatannya, keluarganya juga lingkungan tempat tinggal. Hotline itu, memudahkan Izar untuk memantau kondisi lebih kurang 420 karyawan kumparan.
“Bisa via email, WA, Slack, dan platform lainnya,” jelas Izar yang sekaligus menjawab pertanyaan, mengapa notif di smartphone-nya nyaris tak pernah berhenti.
Multivitamin yang diberikan kepada awak kumparan. Dokumen : Istimewa
Dan setiap laporan itu harus segera ditanggapi dan di-follow up agar tak sampai kecolongan. Izar dan tim bergerak dengan cepat bahkan mungkin lebih cepat dari persebaran corona itu sendiri. Jika dalam laporan itu, ada karyawan yang sedang dalam keadaan tidak fit, Izar akan memberi perhatian yang lebih. Izar akan mengirim paket berisi multivitamin ke rumah karyawan tersebut.
ADVERTISEMENT
Izar juga memberi perhatian khusus kepada karyawan yang tinggal (mulai radius 1 kilometer) dengan pasien positif corona. Terlebih karyawan yang punya riwayat kontak langsung dengan pasien positif corona.
“Beberapa reporter lapangan ada yang kontak langsung dengan narasumber yang ternyata positif corona. Nah ini kita beri perhatian khusus,” Izar menerangkan.
Selain menunggu aduan dari karyawan, Izar juga melakukan sistem jemput bola. Setiap seminggu sekali, dia rutin mengirim form berisi survei kesehatan yang harus diisi seluruh karyawan kumparan. Survei itu untuk mem-back up, kalau-kalau ada karyawan yang lupa atau enggan melaporkan kondisinya.
Tak berhenti sampai di situ, divisi yang digawangi Izar juga bertanggung jawab atas kondisi psikologis karyawan kumparan selama WFH. Agar karyawan tak bosan, jenuh, bahkan stres, Izar punya treatment khusus. Salah satunya mengadakan kelas online dengan menghadirkan pakar kejiwaan.
ADVERTISEMENT
“Yang kemarin itu kita menghadirkan Adjie Santosoputro, pakar mindfulness dan emotional healing,” jelasnya.
Peserta WFH Challenge. Dokumen : Istimewa
Selain itu, tim Izar juga rutin mengadakan challenge berhadiah untuk karyawan kumparan. Misalnya mengunggah foto WFH sambil berjemur di Instagram @lifeatkumparan.
kumparan menerapkan WFH sejak Senin (16/3). Sebelum WFH, kumparan sempat menerapkan respons hijau. Artinya, pergerakan karyawan dipantau, tamu keluar masuk kumparan diperiksa, dan reporter yang terjun di lapangan dibekali hand sanitizer dan masker.
Segala upaya itu ditempuh untuk melindungi seluruh karyawan dari COVID-19. Sampai saat ini, berdasarkan laporan yang di-update Izar, seluruh karyawan kumparan nihil positif corona. Kendati demikian, masih ada beberapa karyawan yang masih dalam pengawasan khusus.
Izar berharap agar karyawan kumparan tetap mematuhi rambu-rambu yang telah dibuat. Melakukan social distancing dan tetap #dirumahaja. Jika ada apa-apa, Izar mengingatkan agar karyawan tak segan untuk melapor.
ADVERTISEMENT
Akhirnya dari semua yang telah dilakukan, tak berlebihan kiranya jika awak kumparan mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya untuk Izar dan tim. Tak hanya tidur larut, selama WFH, bukan sekali saja Izar harus absen mendampingi putranya mengerjakan tugas sekolah. Semua itu, dia lakukan agar seluruh awak kumparan terbebas dari COVID-19.
Terima kasih, Mbak Izar dan Tim HR kumparan. Semoga pandemi ini segera berakhir.