Konten dari Pengguna

Pembelajaran Matematika sejak PAUD dan TK: Peningkatan Mutu Pendidikan

Nur Asiyah Sholihah Thomafi
Mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan Islam
7 November 2024 13:11 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nur Asiyah Sholihah Thomafi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Skor PISA Indonesia Bidang Matematika dari tahun 2012-2022. (Sumber: https://www.kemdikbud.go.id/)
zoom-in-whitePerbesar
Skor PISA Indonesia Bidang Matematika dari tahun 2012-2022. (Sumber: https://www.kemdikbud.go.id/)
Skor PISA (Programme for International Student Assessment) Indonesia dalam bidang matematika mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. PISA, yang diadakan setiap tiga tahun oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development), mengukur kemampuan 15 tahun siswa di berbagai negara dalam tiga bidang utama: matematika, literasi, dan sains. Penurunan skor matematika Indonesia di PISA mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh sistem pendidikan di Indonesia dalam pembelajaran matematika dan membekali siswa dengan keterampilan matematika yang kompetitif di tingkat global.
ADVERTISEMENT
Tak heran kemudian Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berencana untuk memperkenalkan pembelajaran matematika sejak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK). Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan dasar yang kuat dalam keterampilan matematika sejak usia dini, yang diyakini akan membantu perkembangan kognitif dan kemampuan berpikir logis anak-anak di masa depan.
Langkah ini diambil berdasarkan pemahaman bahwa pembelajaran matematika di usia dini dapat berperan penting dalam mengembangkan kemampuan berpikir abstrak, penalaran logis, serta keterampilan pemecahan masalah pada anak. Pengenalan konsep matematika dasar sejak dini, seperti angka, pola, dan pengurutan, tidak hanya memberikan fondasi untuk pembelajaran matematika yang lebih kompleks di tingkat sekolah dasar, tetapi juga mendorong perkembangan keterampilan kognitif secara umum.
ADVERTISEMENT
Menurut ahli pendidikan anak usia dini, Dr. Maria Montessori, "Matematika adalah bahasa alam semesta. Mengenalkan konsep matematika sejak usia dini memungkinkan anak-anak untuk mengembangkan pola pikir yang terstruktur dan logis." Dengan kata lain, pendidikan matematika di usia dini dapat menjadi landasan yang penting bagi perkembangan intelektual anak, yang akan mendukung pembelajaran di mata pelajaran lain di masa depan.
Beberapa manfaat pembelajaran Matematika sejak usia dini yaitu :
1. Membangun Keterampilan Kognitif Dini: Mengajarkan konsep-konsep dasar matematika dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan penalaran logis yang akan berguna tidak hanya dalam matematika, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
2. Peningkatan Kemampuan Memecahkan Masalah: Pembelajaran matematika melibatkan pemecahan masalah, yang mengajarkan anak-anak bagaimana mengidentifikasi masalah dan mencari solusi. Keterampilan ini sangat bermanfaat dalam kehidupan mereka kelak.
ADVERTISEMENT
3. Memfasilitasi Kemajuan Pembelajaran: Dengan pemahaman yang lebih kuat tentang konsep-konsep dasar matematika, siswa akan lebih mudah mempelajari konsep matematika yang lebih rumit di tingkat selanjutnya.
Namun kita juga harus memahami bahwa anak-anak di usia PAUD dan TK memiliki kebutuhan perkembangan yang berbeda dengan siswa di tingkat yang lebih tinggi. Oleh karena itu, pengajaran matematika harus dirancang dengan cara yang menarik, kreatif, dan sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Metode yang terlalu kaku atau rumit bisa membuat pembelajaran menjadi terlalu abstrak dan kurang menyenangkan.
Guru di PAUD dan TK mungkin perlu pelatihan tambahan untuk bisa mengajarkan matematika dengan cara yang menyenangkan dan memotivasi anak-anak. Guru harus bisa menciptakan pembelajaran yang tidak hanya informal dan kontekstual, tetapi juga menyenangkan bagi anak-anak. Terkadang ada kekhawatiran bahwa pengenalan matematika terlalu dini bisa membuat anak-anak merasa terbebani atau tertekan. Oleh karena itu, pembelajaran harus dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan anak.
ADVERTISEMENT
Inisiatif ini sangat positif jika dilaksanakan dengan cara yang benar, yaitu mengintegrasikan pembelajaran matematika melalui aktivitas bermain yang kreatif dan menyenangkan. Meskipun langkah ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan sejak usia dini, Prof. Abdul Mu'ti memastikan bahwa pengajaran matematika di PAUD dan TK tidak akan seserius seperti di jenjang Sekolah Dasar (SD) dan seterusnya. Untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pembelajaran matematika harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan penuh dengan aktivitas yang melibatkan indera dan keterampilan motorik mereka. Menghubungkan konsep matematika dengan aktivitas sehari-hari adalah metode yang sangat efektif dalam mengajarkan matematika kepada anak-anak usia dini. Pendekatan ini bertujuan untuk menunjukkan kepada anak-anak bahwa matematika bukan hanya pelajaran di sekolah, tetapi juga bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka. Berikut adalah beberapa permainan yang cocok untuk mengajarkan matematika di PAUD:
ADVERTISEMENT
1. Permainan Menghitung dengan Benda
Anak-anak di PAUD bisa diajak untuk menghitung benda-benda di sekitar mereka, seperti bola, blok mainan, atau bahkan buah-buahan. Misalnya, "Berapa banyak apel yang ada di meja?" atau "Ambil 3 bola merah dan 2 bola biru, berapa jumlahnya?". Permainan ini mampu membantu anak-anak memahami konsep penjumlahan, pengurangan, dan pengelompokan dengan cara yang praktis dan visual.
2. Permainan Membentuk Pola
Pola adalah konsep penting dalam matematika yang dapat diajarkan sejak usia dini. Anak-anak dapat diajak untuk membuat pola dengan menggunakan benda-benda seperti blok warna-warni, kancing, atau kayu kecil. Misalnya, mereka bisa disuruh membuat pola seperti "merah, biru, merah, biru" atau "lingkaran, kotak, lingkaran, kotak". Manfaat permainan ini mengembangkan keterampilan logika dan berpikir kritis anak, serta pemahaman tentang urutan dan pola.
ADVERTISEMENT
3. Permainan Menyusun Angka dengan Blok
Anak-anak dapat menggunakan blok atau kartu angka untuk menyusun angka sesuai urutan yang benar (misalnya, 1-10 atau 1-20). Anda bisa menambahkan tantangan seperti "Cari angka yang lebih besar dari 5" atau "Temukan angka yang ada setelah angka 7."Manfaat permainan ini mengajarkan urutan angka dan mengenalkan anak-anak pada konsep angka dengan cara yang konkret dan visual.
4. Permainan Melempar Dadu
Permainan melempar dadu adalah cara yang bagus untuk membantu anak-anak belajar penjumlahan dan pengurangan. Setelah anak melempar dadu, mereka bisa menghitung jumlah titik pada dadu dan menambahkannya dengan angka lain, misalnya, "Berapa hasil 4 + 3?" Anda bisa menggunakan dua dadu untuk latihan penjumlahan lebih lanjut. Permainan in mengajarkan konsep penjumlahan dan penghitungan angka secara menyenangkan.
ADVERTISEMENT
5. Bermain “Siapa yang Paling Cepat?”
Anak-anak dapat diajak untuk berlomba menghitung benda-benda dengan cepat dan tepat. Misalnya, "Siapa yang bisa menghitung berapa banyak kancing yang ada di atas meja dalam waktu 30 detik?" atau "Hitung berapa banyak kursi di ruang kelas!". Dapat melatih kemampuan menghitung dan meningkatkan keterampilan berpikir cepat pada anak-anak.
6. Permainan "Lari dan Hitung"
Di luar ruangan, anak-anak bisa bermain lari sambil menghitung langkah mereka. Misalnya, "Berlarilah dari sini ke sana dan hitung berapa langkah yang kamu ambil." Anda bisa juga menambahkan tantangan, seperti "Lari 5 langkah, lalu lompat 2 kali." Mengajarkan konsep penghitungan sambil mengembangkan kemampuan motorik kasar anak.
7. Fun Cooking
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah melalui kegiatan memasak. Memasak bersama anak-anak memberikan kesempatan belajar yang kaya, di mana mereka bisa mempelajari konsep-konsep seperti pengukuran dan proporsi. Misalnya, saat mengukur bahan-bahan untuk membuat kue atau roti, anak-anak diajarkan tentang satuan ukur seperti gram, mililiter, atau cup. Ini bukan hanya mengenalkan mereka pada konsep dasar matematika, tetapi juga memperlihatkan penerapannya dalam kehidupan nyata.
ADVERTISEMENT
8. Market Day
Kegiatan belanja juga bisa menjadi sarana untuk mengajarkan matematika. Anak-anak bisa diajak untuk menghitung jumlah uang yang diperlukan untuk membeli barang, atau menghitung kembalian. Aktivitas ini membantu mereka memahami konsep dasar seperti penjumlahan dan pengurangan, sekaligus memperkenalkan mereka pada dasar-dasar manajemen uang.
Secara keseluruhan, pengenalan matematika sejak dini dapat membawa banyak manfaat bagi perkembangan intelektual anak. Namun, untuk mencapai hasil yang optimal, pendekatan yang menyenangkan dan terjangkau bagi usia anak harus diutamakan. Pembelajaran matematika di PAUD dan TK bukan hanya tentang pengenalan angka dan operasi matematika, tetapi juga tentang membangun dasar yang kuat untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah, yang akan berguna bagi anak-anak sepanjang hidup mereka.
ADVERTISEMENT
Nur Asiyah Sholihah Thomafi, Mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta