Krisis Demokrasi di Indonesia Pada Masa Pandemi COVID-19

Pandemi Covid-19 saat ini merupakan tantangan yang dihadapi oleh berbagai negara di penjuru dunia, tak terkecuali Indonesia. Pandemi ini telah berdampak pada berbagai sektor seperti sektor sosial dan sektor ekonomi. Tak hanya itu, bahkan demokrasi di Indonesia pun ikut terseret akibat dari pandemi Covid-19 tersebut.

Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan negara demokrasi. Sejak masa reformasi, Indonesia telah bereuforia dalam asas kebebasan, khususnya kebebasan mengeluarkan pendapat di muka publik. Masyarakat bahkan diberi kesempatan untuk memberikan kritik ataupun saran terhadap kebijakan pemerintah. Hal ini memang merupakan salah satu ciri khas dari negara demokrasi.

Namun, jika melihat kondisi global saat ini, muncul sebuah tren anti-demokrasi dan Indonesia digadang-gadangkan berpotensi sebagai salah satu yang mengarah kepada hal tersebut. Akan tetapi, asas demokrasi dalam kebebasan berpendapat di Indonesia masih tergolong baik dibanding dengan negara lainnya seperti Jepang, Vietnam, Korea Selatan serta beberapa negara lainnya.

Sejumlah survei yang telah dilakukan di dalam negeri menunjukkan bahwa Indonesia tidak mendorong kegiatan demokrasi secara penuh, terutama dalam hal kebebasan berpendapat.

Hal ini dibuktikan oleh sebuah survei IPI yang memperlihatkan bahwa hampir 70% responden takut untuk menyalurkan aspirasi maupun pendapatnya.

Kondisi ini semakin buruk ketika langkah yang diambil oleh aparat untuk menghapus mural atau gambar seni jalanan (street art) yang berisi kritik terhadap pemerintah.

Informasi indeks demokrasi Indonesia pada tahun 2020 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik berada di angka 73,66. Skor indeks demokrasi ini telah mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2019 yang mencapai 74,92. Tentu ini menjadi hal yang memprihatinkan bagi Indonesia di kala masa pandemi ini.

Pandemi Covid-19 memanglah berdampak pada beberapa aspek di Indonesia. Demokrasi dikala pandemi dinilai semakin menurun yang di mana seharusnya pada masa inilah kekuatan rakyat untuk melakukan gerakan demokrasi harusnya semakin terbuka dan diperluas agar bisa menyuarakan aspirasi mereka.

sumber: Pixabay pictures