Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perencanaan Adaptif : Tantangan di Masa Perubahan yang Cepat
23 November 2024 22:20 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari linayuliyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di zaman sekarang ini, dengan perubahan yang cepat, arus globalisasi yang kuat, dan digitalisasi yang semakin modern, tentunya seluruh lapisan masyarakat di haruskan dapat beradaptasi dalam menanggapi segala perubahan ini.
ADVERTISEMENT
Perubahan yang cepat kadangkala membawa ke arah ketidak pastian, segala yang ada tidak selalu siap dan dapat di pakai kembali di masa yang skan mendatang. Dalam dunia kerja, sumber daya yang ada dan sumber daya manusia seringkali dinilai tidak selalu tetap untuk kebutuhan di masa yang akan mendatang. Oleh karena itu, berangkat dari sinilah kita sudah memasuki era disrupsi.
Dalam dunia kerja, rencana menjadi sebuah ujung tombak yang menentukan akan arah hasil dari lajunya suatu perusahaan, mengatur segala strategi dan perencanaan yang adaptif dan fleksibel menjadi jawaban di tengah menghadapi segala ketidakpastian arah perubahan.
Pergeresan paradigma untuk pemerintahan dalam menghadapi krisis ketidak pastian ini, dapat dijawab dengan adanya pendekatan Adaptive Governance. Yang mana dalam pendekatan ini, menitik beratkan tata kelola yang adaptif, dengan melibatkan segala unsur dan elemen yang saling berkesinambungan, untuk kemudian bersinergi menjalin koalisi yang kuat agar tidak tersapu arus ketidakpastian atau agar tidak terdisrupsi.
ADVERTISEMENT
Menurut (Ronald D. Brunner et al., 2005), konsep pemerintahan adaptif menjelaskan bahwa konsep tersebut memfasilitasi hasil kebijakan yang mengintegrasikan birokrasi dan politik kelompok kepentingan yang berbeda.
Dengan pendekatan Adaptive Governance ini, tentunya suatu perencanaan menjadi langkah dasar yang krusial dan menentukan arah laju perusahaan di masa yang akan mendatang. Perkuatan perencanaan yang melibatkan pemikirian kedepan, atau memproyeksikan di masa yang akan mendatang.
Oleh karena itu, perlunya mengetahui dan membedah perencanaan dasar yang patut di terapkan dalam tiap perusahaan ataupun organisasi, adapun perencanaan dasar sebagai berikut :
1. Forecasting, memproyeksikan atau berpikir kedepan rupanya menjadi landasan awal untuk mempersiapkan diri di masa yang akan mendatang, forecasting atau meramalkan sesuatu, baik itu dalam instansi atau bahkan organisasi kecil sekalipun, tentunya penting untuk kita lakukan dan persiapan, dalam rangka mempersiapkan diri untuk beradaptasi menghadapi segala ketidak pastian.
ADVERTISEMENT
2. Menentukan alternatif, dalam menyusun rencana tentunya tidak bisa jika hanya mempersiapkan satu rencana saja, oleh karena itu menyiapkan alternatif lain menjadi jawaban dalam rangka menghadapi segala ketidak pastian yang ada. Alternatif lain hadir ketika rencana awal yang sudah di rencanakan ternyata tidak sesuai, maka ada rencana lainnya untuk di coba, hal ini dalam upaya menghadapi hal kebaharuan dengan adaptif.
3. Benchmarking, atau membandingkan dengan eksternal, dapat membuat kita berpikir terbuka agar dari perbandingan ini dapat belajar dari pengalaman orang lain atau organisasi lain, yang kemudian jika dirasa ada rencana yang tepat ketika melihat dari pengalaman orang lain, tentunya kita dapat mencontoh dan merekonstruksikan ulang agar tidak terlalu sama atau plagiat.
ADVERTISEMENT
4. Partisipasi dan Keterlibatan, dalam perencanaan, suatu partisipasi dan keterlibatan antara sumber daya manusia yang ada, atau bahkan antar sektor, perlu di libatkan dan di kuatkan. Dalam hal ini, perlunya brainstorming dalam rangka mempersiapkan berbagai macam rencana dan strategi untuk menghadapi ketidak pastian yang tentunya memerlukan kekompakan.
5. Penggunanaan staff perencanaan, perusahaan atau organisasi yang berinovasi, penting rasanya untuk pengadaan dan penggubaan staff perencaan yang khusus membahas hal tersebut untuk keperluan organisasi dan perusahannya. Oleh karena itu, staff perencanaan mengacu pada prioritas kerja untuk terdekosentrasi terhadap perencanaan.
Selain itu, dalam ruang lingkup instansi pemerintahan tentunya perencanaan menjadi hal krusial yang tidak bisa untuk di tinggalkan, okeh karena itu adanya Prinsip perencanaan menurut Prinsip Perencanaan Strategis Satuan Kerja Daerah/SKPD (2007) adalah sebagai berikut :
ADVERTISEMENT
1. Tugas dan permasalahan pembangunan dirumuskan dengan jelas.
2. Dirumuskan urutan prioritas permasalahan menurut urgensi, kepentingan, dan dampaknya terhadap kesejahteraan umum.
3. Tujuan pembangunan dikembangkan yang memenuhi kriteria SMART (spesifik, terukur, dapat dicapai, berorientasi pada hasil, dan terikat waktu).
4. Ada juga pengembangan strategi alternatif untuk mencapai tujuan.
5. Setiap strategi memerlukan pengembangan kebijakan.
6. Kendala ketersediaan sumber daya dan dana diperhitungkan.
7. Program mempunyai prioritas.
8. Program yang sukses mempunyai tolak ukur dan sasaran kinerja.
9. Ada batasan program yang disarankan.
10. Jelas mengenai tujuan, sasaran, orang yang bertanggung jawab untuk mencapai hasil, dan waktu penyelesaian, termasuk tinjauan kemajuan menuju tujuan.
11. Kemampuan beradaptasi terhadap perkembangan internal dan eksternal seiring berjalannya waktu.
ADVERTISEMENT
12. Dilakukan evaluasi terhadap proses perencanaan yang telah dilaksanakan.
13. Dokumen yang dibuat dikomunikasikan dan dirujuk secara berkesinambungan.
14. Instrumen, metode dan pendekatan yang tepat tersedia untuk mendukung proses perencanaan.