Konten dari Pengguna

Intervensi Publik dalam Kehidupan Pribadi: Menghargai Batas Privasi Orang Lain

Livia Sandi
Mahasiswa Semester 2 Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung
7 Mei 2023 19:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Livia Sandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mendapatkan berita duka dari media sosial. Foto: fizkes/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mendapatkan berita duka dari media sosial. Foto: fizkes/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebagai sebuah sistem kepercayaan dan nilai, masyarakat seringkali memiliki kecenderungan untuk mencari tahu tentang kehidupan orang lain, terutama figur publik atau selebritas yang terkenal.
ADVERTISEMENT
Hal ini dapat terlihat dari penggunaan media sosial yang sangat meluas, di mana informasi tentang kehidupan pribadi figur publik atau selebritas sering menjadi sorotan utama.
Meskipun beberapa orang mungkin merasa bahwa mengurusi hidup orang lain adalah hal yang wajar, sebenarnya perilaku tersebut bisa memiliki dampak yang negatif.
Pertama-tama, hal ini dapat mengganggu privasi dan kesejahteraan emosional orang-orang yang menjadi sasaran perhatian publik, terutama jika pendapat tersebut bersifat merendahkan atau memojokkan. Walau itu tidak menyenangkan, namun terkadang kita tidak dapat menghindarinya.
com-Ilustrasi komentar nyinyir di media sosial Foto: Shutterstock
Kedua, mengurusi kehidupan orang lain seringkali berarti membuang-buang waktu dan energi yang seharusnya digunakan untuk fokus pada kehidupan sendiri.
Di samping itu, terdapat juga sisi positif dari masyarakat yang mengurusi hidup orang lain atau figur publik, yaitu dapat membantu memperkuat akuntabilitas dan transparansi dalam kepemimpinan publik atau kepemimpinan dalam bidang tertentu.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini, masyarakat dapat memainkan peran penting dalam memonitor tindakan figur publik dan memastikan bahwa mereka bertanggung jawab atas tindakan mereka, serta dapat memberikan manfaat yang sangat berharga bagi perkembangan pribadi seseorang.
Akan tetapi, tidak semua pendapat dari orang lain harus diterima begitu saja. Penting untuk mengevaluasi pendapat tersebut dan mencari tahu apakah pendapat tersebut memiliki dasar yang kuat. Jika pendapat tersebut tidak beralasan atau tidak konstruktif, mungkin lebih baik untuk mengabaikannya.
Ilustrasi media sosial Twitter. Foto: Shutter Stock
Jadi, sebagai masyarakat kita harus memahami bahwa privasi adalah hak yang penting bagi setiap orang, termasuk figur publik. Kita harus menghargai batas privasi orang lain dan tidak terlalu terlibat dalam kehidupan pribadi mereka. Hal ini dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih baik dan menghargai hak asasi manusia setiap individu.
ADVERTISEMENT