Hari Lingkungan Hidup 2024: Refleksi dan Aksi untuk Indonesia Hijau

Muhammad Lukman Hakim
Dosen dan Pegiat Literasi serta pengamat kebijakan publik yang berfokus pada isu ekologi, Masyarakat sipil dan pembangunan perkotaan
Konten dari Pengguna
10 Januari 2024 20:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Lukman Hakim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Dokumen Pribadi Penulis - Muhammad Lukman Hakim
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Dokumen Pribadi Penulis - Muhammad Lukman Hakim
ADVERTISEMENT
Hari Lingkungan Hidup, yang kita peringati setiap 10 Januari merupakan momen penting bagi kita semua untuk merefleksikan upaya-upaya yang telah dilakukan dan merencanakan langkah-langkah lebih lanjut untuk mencapai Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan. Tahun 2024 ini, peringatan tersebut membawa pesan yang lebih mendesak dan relevan di tengah tantangan lingkungan global yang kita hadapi.
ADVERTISEMENT
Indonesia, sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki peran penting dalam pelestarian lingkungan. Kekayaan alam yang melimpah menjadi tanggung jawab besar untuk dijaga dan dilestarikan. Di tahun 2024 ini, kita melihat sejumlah kemajuan signifikan, namun juga dihadapkan pada berbagai tantangan yang memerlukan aksi nyata dan berkelanjutan.

Refleksi: Pencapaian dan Tantangan

Beberapa tahun terakhir ini, Indonesia telah memiliki beberaa kemajuan dalam upaya pelestarian alam, dengan partisipasi aktif dari masyarakat sipil, organisasi non-pemerintah (NGO), dan pemerintah. Inisiatif seperti program reboisasi, pengelolaan sampah yang efektif, dan konservasi keanekaragaman hayati telah menunjukkan hasil yang menggembirakan, memberikan bukti nyata dari kemajuan tersebut.
Contoh keberhasilan yang dilakukan oleh masyarakat dan NGO dapat dilihat dalam program reboisasi yang dilaksanakan di daerah Kalimantan. Di sini, sebuah inisiatif masyarakat bersama dengan NGO lokal berhasil melakukan reboisasi di area yang sebelumnya rusak akibat kegiatan penebangan dan kebakaran hutan.
ADVERTISEMENT
Misalnya, kerja sama antara masyarakat adat Dayak dengan organisasi lingkungan seperti Borneo Nature Foundation telah menghasilkan penanaman ribuan pohon, tidak hanya untuk mengembalikan fungsi hutan tetapi juga untuk mendukung kehidupan dan keberlanjutan ekonomi lokal. Program ini tidak hanya mengembalikan habitat alami tetapi juga melibatkan penduduk lokal dalam pelestarian hutan, menunjukkan pentingnya partisipasi komunitas dalam konservasi lingkungan.
Selain itu, ada juga studi kasus keberhasilan pengelolaan sampah yang dilakukan oleh komunitas lokal di Bali. Inisiatif seperti 'Bali's Waste Warriors' telah menerapkan strategi pengelolaan sampah yang inovatif, yang mencakup pemilahan sampah di sumbernya, daur ulang, dan pengomposan. Upaya ini, yang didorong oleh kolaborasi antara masyarakat lokal dan NGO, telah berhasil mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan, sekaligus meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan warga.
ADVERTISEMENT
Kemajuan dalam konservasi keanekaragaman hayati juga terlihat melalui upaya perlindungan spesies yang terancam punah. Sebagai contoh, program konservasi Orang utan Sumatera, yang dijalankan oleh organisasi seperti Sumatran Orang utan Conservation Programme, telah berkontribusi terhadap perlindungan dan pemulihan populasi orang utan. Program ini tidak hanya fokus pada rehabilitasi individu yang terluka atau terpisah dari habitatnya tetapi juga pada pelestarian habitat dan peningkatan kesadaran publik tentang pentingnya pelestarian spesies ini.
Kesuksesan-kesuksesan ini menunjukkan bagaimana kolaborasi antara masyarakat, NGO, dan pemerintah dapat menciptakan dampak positif yang signifikan dalam pelestarian lingkungan. Upaya-upaya ini bukan hanya membantu menjaga keanekaragaman hayati dan lingkungan tetapi juga memberdayakan komunitas lokal untuk menjadi bagian dari solusi lingkungan yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Meskipun ada kemajuan yang signifikan dalam pelestarian lingkungan, Indonesia masih menghadapi tantangan lingkungan yang serius, yang mencakup deforestasi, pencemaran air dan udara, serta ancaman perubahan iklim. Pertumbuhan ekonomi yang cepat dan peningkatan jumlah penduduk telah menimbulkan tekanan yang besar pada sumber daya alam yang terbatas di negara ini. Kondisi ini menegaskan perlunya mencari keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
Contoh yang jelas dari tantangan ini adalah masalah deforestasi yang berkelanjutan. Indonesia, yang memiliki salah satu hutan hujan tropis terbesar di dunia, telah mengalami tingkat deforestasi yang tinggi, terutama karena ekspansi perkebunan kelapa sawit dan penebangan kayu ilegal. Studi kasus di Kalimantan dan Sumatra menunjukkan bagaimana kehilangan hutan ini tidak hanya mengancam keanekaragaman hayati tetapi juga menyumbang pada emisi gas rumah kaca, yang memperburuk perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pencemaran air dan udara juga menjadi masalah yang serius di banyak daerah urban. Misalnya, di Jakarta, peningkatan industrialisasi dan kendaraan bermotor telah menyebabkan tingkat polusi udara yang tinggi, berdampak negatif pada kesehatan masyarakat. Sementara itu, pencemaran air di sungai-sungai utama, seperti Citarum, terus menjadi masalah akut, mempengaruhi kualitas air minum, pertanian, dan ekosistem akuatik.
Pertumbuhan ekonomi dan populasi yang pesat ini menuntut penggunaan sumber daya alam secara berlebihan, sering kali tanpa pertimbangan yang cukup terhadap dampak lingkungan jangka panjang. Oleh karena itu, sangat penting untuk mencari solusi yang dapat menyeimbangkan kebutuhan pembangunan ekonomi dengan perlindungan dan pelestarian lingkungan. Pendekatan ini memerlukan kebijakan yang bijaksana dan berkelanjutan, serta keterlibatan dan kesadaran dari seluruh masyarakat untuk mengurangi dampak lingkungan negatif dan memastikan penggunaan sumber daya secara bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT

Aksi untuk Indonesia Hijau

Menuju Indonesia Hijau bukanlah tugas yang mudah dan memerlukan kerja sama dari berbagai pihak. Pemerintah, sektor swasta, komunitas lokal, dan setiap individu memiliki peran yang tidak dapat diabaikan.
Dalam konteks pelestarian lingkungan, penting bagi pemerintah untuk terus memperkuat kebijakan dan regulasi yang mendukung upaya ini. Kebijakan yang efektif dapat meliputi langkah-langkah seperti mengurangi emisi karbon, mengelola limbah industri dengan lebih baik, dan mendukung penggunaan energi terbarukan. Selain itu, peningkatan investasi dalam teknologi yang ramah lingkungan dan penegakan hukum yang lebih ketat terhadap pelanggaran lingkungan menjadi aspek penting dalam agenda ini.
Melihat ke beberapa contoh kebijakan yang telah diterapkan di negara lain, kita bisa memperoleh inspirasi dan panduan. Misalnya, di negara-negara Eropa, banyak yang telah menerapkan sistem perdagangan emisi, di mana perusahaan diberi batasan tertentu untuk emisi karbon dan mereka harus membeli atau menjual kredit karbon jika mereka melebihi atau berada di bawah batas tersebut. Ini mendorong perusahaan untuk mengurangi emisi dan berinvestasi dalam teknologi ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, negara seperti Jerman telah lama menjadi pelopor dalam penggunaan energi terbarukan, dengan kebijakan dan insentif yang mendukung pengembangan energi angin dan surya. Hal ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong inovasi teknologi.
Di beberapa bagian dunia, terutama di negara maju, pengelolaan limbah industri juga telah mencapai tingkat yang sangat canggih. Teknologi seperti pemrosesan limbah berbasis plasma telah digunakan untuk mengubah limbah menjadi energi, mengurangi volume limbah yang harus dibuang dan memproduksi energi bersih sebagai hasil sampingan.
Mengambil pelajaran dari kebijakan ini, pemerintah di Indonesia dapat menerapkan atau menyesuaikan strategi serupa yang sesuai dengan konteks nasional. Dengan demikian, dapat diciptakan kerangka kerja yang komprehensif untuk mengatasi isu lingkungan, sambil memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Keberhasilan dalam hal ini akan membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil, menunjukkan komitmen bersama untuk masa depan yang lebih hijau dan lebih berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Keterlibatan sektor swasta dalam pembangunan berkelanjutan adalah kunci untuk mencapai tujuan lingkungan yang lebih luas. Perusahaan dan bisnis memiliki peran penting dalam mengadopsi praktik yang ramah lingkungan, yang mencakup penggunaan sumber energi yang berkelanjutan, pengelolaan limbah yang efisien, dan upaya untuk mengurangi jejak karbon mereka. Dengan menerapkan strategi-strategi ini, sektor swasta tidak hanya berkontribusi pada pelestarian lingkungan tetapi juga menunjukkan tanggung jawab sosial yang dapat meningkatkan reputasi dan keberlanjutan bisnis mereka.
Contoh nyata dari keterlibatan sektor swasta dalam praktik ramah lingkungan dapat dilihat dari perusahaan-perusahaan yang telah beralih ke energi terbarukan untuk operasional mereka. Misalnya, banyak perusahaan global telah memasang panel surya di atap pabrik mereka atau membeli energi dari sumber terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Langkah ini tidak hanya mengurangi emisi karbon tetapi juga seringkali lebih efisien dari segi biaya dalam jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks pengelolaan limbah, ada perusahaan yang telah mengadopsi sistem daur ulang dan pengolahan limbah yang inovatif. Sebagai contoh, beberapa perusahaan di sektor manufaktur telah menerapkan kebijakan zero waste, di mana hampir semua limbah yang dihasilkan diproses kembali atau digunakan kembali. Hal ini mengurangi dampak lingkungan dari limbah industri dan mempromosikan siklus produksi yang lebih berkelanjutan.
Selain itu, ada juga perusahaan yang mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengurangi jejak karbon mereka melalui berbagai inisiatif, seperti mengurangi penggunaan kertas, meningkatkan efisiensi energi di kantor dan pabrik, serta mengadopsi kebijakan transportasi yang lebih ramah lingkungan untuk karyawan mereka.
Kesuksesan strategi-strategi ini menunjukkan bahwa praktik bisnis ramah lingkungan dapat diintegrasikan ke dalam model bisnis sektor swasta tanpa mengorbankan keuntungan. Bahkan, seringkali pendekatan ini mengarah pada penghematan biaya melalui efisiensi yang lebih tinggi dan dapat meningkatkan citra perusahaan di mata konsumen yang semakin sadar lingkungan. Oleh karena itu, perusahaan yang berkomitmen pada praktik berkelanjutan ini tidak hanya berkontribusi pada pelestarian lingkungan tetapi juga memposisikan diri mereka sebagai pemimpin dalam inovasi dan tanggung jawab sosial.
ADVERTISEMENT
Komunitas lokal dan individu memainkan peran yang sangat penting dalam upaya pelestarian lingkungan. Perubahan sekecil apa pun, jika dilakukan secara kolektif, dapat berdampak besar. Kesadaran lingkungan ini seringkali dimulai dari tindakan sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, melakukan daur ulang, dan berpartisipasi dalam program lingkungan.
Salah satu contoh inspiratif datang dari Jepang, di mana konsep 'mottainai' yang berarti 'jangan sia-siakan' telah lama menjadi bagian dari budaya mereka. Di banyak kota Jepang, warga secara ketat memilah sampah dan memastikan bahwa item yang bisa didaur ulang tidak berakhir di tempat pembuangan sampah. Ini mencakup pengumpulan botol plastik terpisah, kertas, dan barang elektronik. Kesadaran ini tidak hanya berasal dari regulasi, tetapi juga dari nilai budaya yang mendalam tentang pentingnya menghormati sumber daya dan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Di negara-negara Skandinavia seperti Swedia, ada upaya besar-besaran untuk mendorong daur ulang dan pengurangan limbah. Swedia, misalnya, telah menjadi sangat efisien dalam pengelolaan limbahnya hingga mereka mengimpor sampah dari negara lain untuk diolah di fasilitas pembakaran limbah mereka, yang menghasilkan energi. Pendekatan ini bukan hanya mengurangi limbah di TPA, tetapi juga memberikan solusi energi alternatif.
Di Afrika Selatan, sebuah inisiatif yang dikenal sebagai 'The Beach Co-op' telah berhasil dalam mengumpulkan komunitas lokal untuk membersihkan pantai. Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya membersihkan pantai tetapi juga mengumpulkan data penting tentang jenis sampah yang ditemukan, yang kemudian digunakan untuk kampanye kesadaran dan pendidikan lingkungan.
Di Indonesia, gerakan seperti 'Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik' telah menunjukkan bagaimana individu dan komunitas dapat berkontribusi dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Inisiatif ini melibatkan berbagai stakeholder, termasuk pemerintah, bisnis, dan masyarakat sipil, untuk mengurangi penggunaan kantong plastik dan mempromosikan alternatif yang lebih ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa tindakan komunitas lokal dan individu, bila dikombinasikan, dapat menciptakan perubahan yang signifikan dalam pelestarian lingkungan. Dengan mengambil inspirasi dari praktik terbaik di seluruh dunia, komunitas lokal dapat mengadaptasi dan menerapkan strategi yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan mereka sendiri untuk berkontribusi pada planet yang lebih berkelanjutan.

Menatap Masa Depan

Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2024 membawa sebuah kesempatan penting untuk Indonesia. Momen ini seharusnya dijadikan titik balik, di mana seluruh bangsa bersatu padu dalam komitmen untuk aksi nyata demi mencapai visi Indonesia Hijau. Visi ini bukan sekadar impian, melainkan suatu kenyataan yang dapat diwujudkan melalui upaya bersama.
Komitmen ini harus mencakup berbagai aspek, dari pemerintah yang memperkuat kebijakan dan regulasi lingkungan, sektor swasta yang mengintegrasikan praktik berkelanjutan dalam operasional bisnis, hingga peran aktif masyarakat dan individu dalam menjalankan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Ini adalah tentang mengubah cara kita berinteraksi dengan alam, menghargai dan melindungi sumber daya yang kita miliki untuk masa depan yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Mari kita gunakan momentum Hari Lingkungan Hidup 2024 sebagai awal dari perubahan yang lebih besar. Ini adalah kesempatan untuk merenungkan tindakan kita terhadap lingkungan dan memperkuat tekad kita untuk membuat perubahan positif. Dengan kerja sama, dedikasi, dan inovasi, kita dapat menciptakan Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan, bukan hanya untuk kita saat ini, tetapi juga untuk generasi yang akan datang.
Peringatan ini harus dijadikan sebagai ajakan untuk bertindak-untuk memulai perjalanan menuju masa depan yang lebih lestari, di mana harmoni dengan alam bukan hanya diidamkan, tetapi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Ayo bersama-sama kita bangun Indonesia Hijau!
Muhammad Lukman Hakim - Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, Peneliti dan Pengamat kebijakan Publik
ADVERTISEMENT