Konten dari Pengguna

Apa itu Audit, Fungsi, Tahapan, dan Jenisnya?

Lukmanul Haqim Sulaeman
Mahasiswa akuntansi tahun terakhir Universitas Dian Nusantara yang memiliki ketertarikan terhadap Auditing.
9 Januari 2025 10:04 WIB
·
waktu baca 11 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lukmanul Haqim Sulaeman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: rawpixel.com on Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: rawpixel.com on Freepik
ADVERTISEMENT
Audit adalah salah satu istilah yang sering kita dengar, terutama dalam dunia bisnis, keuangan, dan akuntansi. Namun, apa sebenarnya arti dari audit? Mengapa audit penting dilakukan? Apa saja tahapan dan jenis-jenis audit yang ada?
ADVERTISEMENT

Pengertian Audit

Secara sederhana, audit adalah proses pemeriksaan dan evaluasi terhadap suatu sistem, proses, atau laporan keuangan untuk memastikan keakuratan, keandalan, dan kepatuhan terhadap standar yang berlaku. ASOBAC (A Statement of Basic Auditing Concepts) dalam Halim (2015:1) mendefinisikan auditing sebagai:
Audit tidak hanya terbatas pada laporan keuangan, tetapi juga bisa mencakup pemeriksaan terhadap sistem operasional, kepatuhan terhadap regulasi, atau bahkan kinerja suatu organisasi. Tujuannya adalah untuk memberikan keyakinan bahwa segala sesuatu berjalan sesuai dengan aturan dan standar yang telah ditetapkan. Sebagai seseorang yang pernah terlibat dalam proses audit, saya melihat audit bukan sekadar formalitas, melainkan alat yang sangat penting untuk menjaga integritas dan transparansi. Tanpa audit, sulit bagi kita untuk yakin bahwa informasi yang kita terima, baik sebagai investor, karyawan, atau pemilik bisnis, benar-benar akurat dan dapat diandalkan.
ADVERTISEMENT

Fungsi Audit

Audit memiliki beberapa fungsi penting, di antaranya:

1. Memastikan Keakuratan dan Keandalan Informasi

Audit membantu memverifikasi bahwa informasi yang disajikan, terutama laporan keuangan, akurat dan dapat diandalkan. Hal ini penting bagi para pemangku kepentingan seperti investor, kreditur, dan manajemen. Riantono (2024) mengatakan bahwa audit memberikan jaminan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, seperti PSAK di Indonesia atau IFRS secara internasional. Bisa saya katakan bahwa fungsi ini adalah yang paling mendasar. Bayangkan jika kita sebagai investor ingin menanamkan uang di suatu perusahaan, tetapi laporan keuangannya tidak diverifikasi. Risikonya terlalu besar, iya kan? Audit memberikan rasa aman bahwa angka-angka yang kita lihat tersebut memang mencerminkan kondisi sebenarnya.

2. Meningkatkan Kredibilitas Organisasi

Dengan adanya audit, organisasi dapat membangun kepercayaan dari pihak eksternal, seperti investor atau regulator, karena hasil audit menunjukkan bahwa laporan atau sistem yang dimiliki telah diperiksa oleh pihak independen. Seperti yang dijelaskan dalam The International Standards on Auditing (ISA), audit yang dilakukan sesuai standar internasional dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas organisasi. Saya merasa bahwa audit itu seperti sebuah "tiket kepercayaan" bagi perusahaan. Di era di mana transparansi dan akuntabilitas semakin dinilai, audit menjadi alat untuk membuktikan bahwa perusahaan beroperasi dengan integritas. Tanpa audit, sulit bagi perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan dari investor atau pelanggan.
ADVERTISEMENT

3. Mengidentifikasi Risiko dan Kelemahan

Proses audit dapat membantu mengidentifikasi risiko, kelemahan, atau ketidaksesuaian dalam sistem atau proses yang ada. Hal ini memungkinkan organisasi untuk mengambil tindakan korektif sebelum masalah menjadi lebih serius. Audit internal khususnya berperan penting dalam mengidentifikasi celah pengendalian internal. Dari pengalaman saya, audit sering kali menjadi "pengingat" bagi manajemen tentang hal-hal yang mungkin terlewatkan dalam operasional sehari-hari. Ini seperti medical check-up dalam sebuah bisnis mencegah masalah sebelum menjadi kritis. Misalnya, audit bisa menemukan bahwa ada proses yang tidak efisien atau risiko keuangan yang belum teridentifikasi.

4. Memenuhi Kewajiban Hukum dan Regulasi

Banyak perusahaan yang diwajibkan oleh hukum untuk melakukan audit, terutama yang terdaftar di bursa saham. Audit memastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan yang berlaku. Sebagai contoh, di Indonesia, perusahaan publik diwajibkan untuk melakukan audit eksternal oleh akuntan publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
ADVERTISEMENT

Tahapan Audit

Agoes & Trisnawati (2019) menguraikan beberapa tahapan dalam kegiatan audit yang bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan kinerja auditor. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:

1. Perencanaan dan Pendekatan Audit (Plan and Design an Audit Approach)

ADVERTISEMENT

2. Pengujian atas Pengendalian dan Transaksi

ADVERTISEMENT
Catatan: Pengujian ini disesuaikan dengan kebutuhan auditor dan klien.

3. Analytical Procedures and Test of Details of Balances

4. Penyelesaian Audit (Tahap Akhir)

ADVERTISEMENT
Dengan mengikuti tahapan-tahapan ini, auditor dapat meningkatkan efektivitas dan keberhasilan dalam melaksanakan tugasnya.
Audit Flow (Sumber: Google Image)

Jenis-Jenis Audit

Audit dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan pelaku, tujuan, dan ruang lingkupnya. Berdasarkan pelakunya, audit dibagi menjadi dua yaitu Audit Internal dan Audit Eksternal.

1. Audit Internal

Alicia Tuovila (2024) mengatakan bahawa:

2. Audit Eksternal

PwC dalam sebuah artikel menyatakan bahwa audit eksternal merupakan penilaian independen terhadap informasi dan catatan keuangan suatu perusahaan. Audit ini biasanya dilakukan oleh akuntan publik bersertifikat (CPA) atau firma yang khusus menangani audit eksternal. Tujuan dari audit eksternal adalah untuk memberikan keyakinan kepada para pemangku kepentingan, seperti pemegang saham dan kreditur, bahwa laporan keuangan perusahaan akurat dan sesuai dengan hukum serta regulasi yang berlaku. Audit eksternal umumnya diwajibkan oleh hukum bagi perusahaan yang tercatat di bursa efek, dan juga sering digunakan oleh perusahaan swasta untuk meningkatkan kualitas pelaporan keuangan mereka serta menarik minat investor.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya audit secara umum dapat dibagi menjadi beberapa jenis antara lain:

1. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)

Audit ini fokus pada pemeriksaan laporan keuangan suatu organisasi untuk memastikan bahwa laporan tersebut disajikan secara wajar dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Audit keuangan adalah jenis audit yang paling umum dan sering diwajibkan oleh regulasi. Saya yakin bahwa audit keuangan adalah "inti" dari audit karena langsung berkaitan dengan angka dan kinerja finansial perusahaan. Ini adalah jenis audit yang paling sering dibutuhkan oleh investor dan regulator. Bahkan selama saya magang di Kantor Akuntan Publik, job desk saya seputar audit laporan keuangan.

2. Audit Operasional (Operational Audit)

Audit operasional mengevaluasi efisiensi dan efektivitas operasional suatu organisasi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kinerja dan mengurangi pemborosan. Audit operasional membantu manajemen dalam mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Saya memahami audit operasional sebagai "alat peningkatan" bagi perusahaan. Ini bukan hanya tentang menemukan kesalahan, tetapi juga tentang menemukan cara untuk bekerja lebih cerdas dan efisien. Misalnya, audit operasional bisa menemukan bahwa ada proses yang bisa diotomatisasi untuk menghemat waktu dan biaya.
ADVERTISEMENT

3. Audit Kepatuhan (Compliance Audit)

Audit ini dilakukan untuk memastikan bahwa organisasi mematuhi peraturan, kebijakan, atau standar yang berlaku, baik dari internal maupun eksternal. Contohnya adalah audit kepatuhan terhadap peraturan perpajakan atau standar industri. Menurut saya, audit kepatuhan adalah "penjaga gawang" yang memastikan perusahaan tidak melanggar aturan. Ini sangat penting di era di mana regulasi semakin ketat. Misalnya, perusahaan yang tidak mematuhi peraturan lingkungan bisa terkena denda besar atau bahkan kehilangan izin operasi.

4. Audit Investigatif (Investigative Audit)

Audit investigatif dilakukan ketika ada dugaan kecurangan, penyimpangan, atau pelanggaran dalam suatu organisasi. Tujuannya adalah untuk mengungkap fakta dan memberikan rekomendasi tindakan. Audit investigatif sering melibatkan teknik forensik akuntansi. Saya pribadi menganggap audit investigatif sebagai "detektif keuangan." Ini adalah jenis audit yang paling menantang karena melibatkan penyelidikan mendalam dan analisis yang kompleks. Misalnya, jika ada dugaan korupsi, auditor investigatif akan melacak transaksi mencurigakan dan mencari bukti yang bisa digunakan untuk tindakan hukum.
ADVERTISEMENT

5. Audit Sistem Informasi (Information Systems Audit)

Audit ini fokus pada pemeriksaan sistem teknologi informasi suatu organisasi untuk memastikan keamanan, keandalan, dan integritas data. Audit sistem informasi semakin penting seiring dengan meningkatnya ketergantungan pada teknologi. Audit sistem informasi adalah jenis audit yang paling relevan di era digital seperti saat ini. Dengan semakin banyaknya data yang disimpan secara digital, keamanan dan integritas sistem menjadi prioritas utama. Misalnya, jika sistem informasi perusahaan diretas, dampaknya bisa sangat merugikan, mulai dari kehilangan data hingga kerusakan reputasi.

Mengapa Audit Penting untuk Generasi Muda?

Bagi generasi muda, memahami konsep audit bisa menjadi nilai tambah, baik dalam karir maupun kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa alasannya:

1. Meningkatkan Literasi Keuangan

Dengan memahami audit, Anda bisa lebih bijak dalam mengelola keuangan pribadi atau bisnis. Menurut Gramedia Blog, pengetahuan tentang audit membantu individu dalam membuat keputusan keuangan yang lebih baik. Literasi keuangan adalah keterampilan hidup yang penting. Memahami audit bisa membantu kita lebih kritis dalam menilai laporan keuangan, baik untuk investasi maupun pengelolaan keuangan pribadi. Misalnya, jika Anda ingin berinvestasi di saham, memahami laporan keuangan yang telah diaudit bisa membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas.
ADVERTISEMENT

2. Membuka Peluang Karir

Profesi auditor, baik internal maupun eksternal, memiliki prospek karir yang cerah. Memahami audit bisa menjadi langkah awal untuk meniti karir di bidang ini. Di tengah pertumbuhan bisnis yang semakin pesat permintaan terhadap auditor profesional terus meningkat seiring dengan kompleksitas bisnis. Biro Statistik Tenaga Kerja AS memproyeksikan kenaikan prospek pekerjaan sebagai akuntan dan auditor meningkat 6%. Saya pribadi melihat profesi auditor sebagai karir yang menjanjikan. Selain peluang yang luas, profesi ini juga menawarkan tantangan intelektual yang menarik. Misalnya, sebagai auditor, kita akan terus belajar tentang berbagai industri dan sistem bisnis, yang bisa memperluas wawasan dan keterampilan kita.

3. Membangun Bisnis yang Kredibel

Jika Anda memiliki bisnis, audit bisa membantu meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan dari pelanggan atau investor. Menurut Mawadhamay (2021), audit manajemen dapat membantu bisnis kecil dan menengah dalam meningkatkan efisiensi operasional. Audit adalah investasi untuk masa depan bisnis. Meskipun biayanya mungkin tidak murah, manfaat jangka panjangnya jauh lebih besar. Misalnya, dengan melakukan audit, Anda bisa menemukan cara untuk mengurangi biaya operasional atau meningkatkan kualitas layanan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan pelanggan.
ADVERTISEMENT

Kesimpulan

Audit adalah proses penting yang membantu memastikan keakuratan, keandalan, dan kepatuhan suatu organisasi terhadap standar yang berlaku. Dengan memahami fungsi, tahapan, dan jenis-jenis audit, Anda bisa lebih siap menghadapi dunia bisnis yang semakin kompleks. Bagi generasi muda, pengetahuan tentang audit tidak hanya berguna untuk karir, tetapi juga untuk kehidupan sehari-hari.
Jadi, apakah Anda siap untuk mengenal lebih dalam tentang audit? Mulailah dengan mempelajari dasar-dasarnya, dan siapa tahu, Anda bisa menjadi seorang auditor profesional di masa depan!
Catatan: Artikel ini juga telah diterbitkan di website pribadi penulis di https://www.lukmanulhs.my.id/