Tunas Kelapa di Lahap Rayap

Lutfi Sheykal
Mahasiswa aktif di Politeknik Negeri Jakarta yang sedang belajar untuk menulis sebuah artikel
Konten dari Pengguna
22 Juli 2022 18:31 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lutfi Sheykal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Satyaku Kudarmakan

Darmaku Kubaktikan

ADVERTISEMENT
Motto dari gerakan kepanduan khususnya di Indonesia. Masuknya Pramuka di Indonesia sejak 1961. Gerakan Kepanduan ini di cetuskan oleh Robert Baden-Powell pada tahun 1907.
ADVERTISEMENT
Dimulai untuk membantu perang pasukan Baden-Powell secara sukarela kepada pemuda untuk mengirimkan surat dari Baden-Powell untuk pasukannya, tentu mereka sebelum diterjunkan di latih keterampilan terlebih dahulu seperti militer.
Pramuka juga bisa disebut sebagai gerakan 3 in 1 karena dilatih keterampilan yang sangat berguna untuk survive seperti kegiatan P3K, PKK, Tali Temali, Ketangkasan, Bela Diri, dan beberapa keterampilan kecakapan.
Soekarno pernah bertanya, "Berapa banyak yang menjadi pandu?, tidak melebihi setengah juta" ujarnya yang seharusnya menjadi Pandu lebih 20 juta dari 23 juta penduduk yang berusia 6 sampai 22 tahun.
Kegiatan Kepanduan di Indonesia ternyata sudah lama dipandang ataupun tidak banyak yang memilih dari dahulu. Gen z sekarang pun tak jarang yang tidak mengikuti gerakan kepanduan ini.
Kegiatan pramuka sedang melakukan tali menali. Foto: Lutfi Sheykal
Kegiatan yang penuh dengan kecakapan, membangun kreatifitas, membentuk moral, inovatif, sikap membela negara ini sangat disayangkan jika untuk ditinggalkan.
ADVERTISEMENT
"Dari yang saya alami dari tahun ke tahun hingga sekarang. Pramuka itu mulai hilang gitu, banyak yang kurang tertarik untuk gabung ke Pramuka"ucap Akmal, salah satu anggota aktif dalam Kepramukaan serta menjadi Kakak Pembina di salah satu Sekolah Menengah Pertama di Jakarta Barat melalui pesan singkat pada Hari Selasa, 19 Juli 2022.
"Pramuka itu tempat dimana yang mengubah diri saya dari pemalu jadi berani introvert hingga menjadi ambivert punya banyak keterampilan lalu banyak kenalan, dari Pramuka sendiri saya bisa mengetahui diri saya"tutur Desta salah satu anggota Pramuka aktif hingga sekarang melalui pesan singkat pada Hari Rabu, 20 Juli 2022.
Pramuka merupakan sebuah wadah penempaan diri, menurut mereka sangat disayangkan jika kegiatan Kepramukaan semakin menurun untuk diminati oleh Gen A.
Kegiatan tali temali pada Pramuka. Foto: Lutfi Sheykal
Salah satu faktor dari berkurangnya minat dan mempertahankan kegiatan kepanduan tersebut adalah dari internal pembimbing pramuka di tempatnya. Kurangnya dirangkul di tiap masing-masing anggota baik dari alumni ataupun yang masih aktif.
ADVERTISEMENT
"Pembaruan cara mengajar jangan terlalu keras dengan anggota terutama pelatih dan pembina, jangan disamakan angkatan zaman dulu sama sekarang apalagi dibandingkan lembek atau engga untuk fase awal rangkul buat kekeluargaan yang erat. Buat senyaman mungkin ibarat rumah kedua, dengan begitu dia merasa tidak takut kehilangan dan secara tidak langsung dia sendiri yang akan berusaha mempertahankan itu semua tanpa kekangan dari berbagai pihak, walaupun larangan orang tua" tutur Desta, bagaimana cara untuk membuat kegiatan pramuka menjadi kokoh.
"Faktor mereka nggak betah masuk Pramuka sekarang karena anggota yang sedikit sehingga membuat mereka bosan" tambah Akmal.
Maka dari itu mari berbenah dalam cara mengajar, cara pembina untuk merangkul anggota, serta dapat membuat nyaman anggotanya. Membuat terobosan baru dan inovasi-inovasi ketika adanya demo kepramukaan membuat minat untuk masuknya kembali kepramukaan.
ADVERTISEMENT
Gerakan ini sudah diakui oleh Negara baiknya kita lestarikan jangan dihilangkan ataupun dibuatnya memudar sedikit demi sedikit. Tanamkan sikap rasa tanah air, dengan melalui Gerakan Pramuka. Salam Pramuka.