Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Mitos Patung Batu Perawan Sunti di Gua Sunyaragi Cirebon
7 September 2017 16:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Banyaknya tempat wisata yang ada di kota Cirebon tentu akan membuat kamu bingung menentukan tempat terbaik untuk kamu kunjungi saat berada di kota Santri ini.
ADVERTISEMENT
Jika kamu adalah orang yang termasuk golongan pemburu panorama alam yang indah maka wajib hukumnya untuk menyambangi Gua Sunyaragi yang letaknya berada di pusat kota Cirebon. Hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit dari alun-alun kota Kejaksaan, kamu akan langsung sampai di tempat wisata bersejarah ini.
Sore hari menjadi waktu yang paling tepat untuk datang kesini. Rindangnya pepohonan membuat suasana berkeliling gua pun jadi terasa sangat sejuk.
Gua Sunyaragi adalah situs bersejarah di mana terdapat beberapa gua peninggalan para sultan Cirebon yang dulunya menjadi tempat peristirahatan dan meditasi para sultan dan keluarganya. Banyak versi yang menjabarkan tentang pembangunan gua yang sudah ada sejak tahun 1703 Masehi.
Menariknya, saat kumparan (kumparan.com) mengunjungi lokasi ini, ternyata ada beberapa mitos terkait soal perjodohan yang disebutkan oleh pemandu tempat wisata.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan bahwa ada patung yang terbuat dari batu dan tidak boleh disentuh sama sekali oleh para lajang. Konon katanya, jika patung batu tersebut dipegang oleh mereka yang belum pernah menikah, maka mereka yang memegang patung tersebut diperkirakan tidak akan mendapatkan jodoh selamanya.
Adalah patung batu Perawan Sunti yang memiliki arti perawan seumur hidup. Dikatakan lebih lanjut, bahwa patung ini hanya boleh dipegang oleh mereka yang pernah menikah, terkecuali wanita yang berstatus janda yang juga dilarang menyentuh patung ini.
Tak hanya mitos, cerita mistis lainnya pun juga beredar di komplek Gua Sunyaragi. Ada sebuah candi yang dulunya menjadi singgah sana sang sultan Cirebon dan dianggap sebagai candi paling sakral.
Jika ada anak kecil yang sengaja didudukkan di tempat tersebut, lalu kemudian momen tersebut diabadikan dalam bentuk foto maka jangan heran jika nantinya hasil foto tersebut akan tampak sesuatu yang aneh.
ADVERTISEMENT
Meskipun masih banyak warga yang masih mempercayai kabar dan mitos tersebut namun Gua Sunyaragi tetap menjadi tempat wisata favorit warga Cirebon. Indahnya kompleks Taman Sari Gua Sunyaragi sangat cocok menjadi lokasi duduk-duduk santai sambil menikmati semilir angin di sore hari.
Menjelang waktu maghrib, para pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan matahari tenggelam yang sangat cantik. Warna langit yang berubah jingga memukau mata para pengunjung yang datang saat itu.
Wisata murah meriah ini bisa menjadi alternatif kamu ketika berada di kota Udang ini. Cukup membayar Rp 10 ribu per orang, maka kamu sudah bisa puas berkeliling area komplek Gua Sunyaragi.
Taman Sari Gua Sunyaragi buka mulai pukul 08.30 dan tutup pada pukul 17.30. Di sore hari, kamu bisa melihat para warga yang sedang berlatih menari sambil diiringi dengan musik gamelan di sebuah panggung besar yang berada di bagian depan pintu masuk komplek.
ADVERTISEMENT