Apa Konsep dari Kedewasaan?

Lynea Grandisa
Student of Broadcasting Digital Media And Communication in LSPR.
Konten dari Pengguna
27 Oktober 2021 16:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lynea Grandisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Illustrasi orang dewasa. Photo : Photo by christopher lemercier on Unsplash (Published on February 3, 2018).
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi orang dewasa. Photo : Photo by christopher lemercier on Unsplash (Published on February 3, 2018).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa konsep dari kedewasaan? apakah bisa menghasilkan uang dan membayar tagihan disebut kedewasaan?atau mungkin mengalami depresi merupakan salah satu tanda kedewasaan? dan apakah dengan bertambahnya tanggung jawab dan pekerjaan dapat disebut bahwa kita sudah dewasa? Jadi, bagaimana sebenarnya konsep kedewasaan?
ADVERTISEMENT
Menurut buku Pendidikan Kedewasaan Dalam Perspektif Psikologi Islam yang ditulis oleh M. Nurhadi, “Orang yang telah dewasa memiliki orientasi kehidupan yang jelas, tidak egois, dapat mengendalikan perasaan pribadi, mengutamakan objektivitas, menerima kritik dan saran, dan sebagainya.” (Nurhadi, 2014)
Mirisnya, makna kedewasaan bahkan di tentukan oleh masyarakat seperti; membangun suatu keluarga, mendidik anak, memiliki pekerjaan yang layak, memiliki rumah, kendaraan, dll. Hal ini memberikan tekanan yang lebih besar lagi terhadap orang dewasa.
“Biasanya orang-orang sekitar suka bertanya mengenai hal menikah, tapi saya tidak pernah ambil pusing kalau masalah nikah. Kalau sudah takdirnya, pasti terjadi. Saya suka jawab mereka, Jangan nanya kapan saya nikah! cukup doakan saja. Saya bukan Tuhan yang tau takdir kedepannya,” ujar Hana dalam keterangannya, Minggu (17/10).
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui bahwa banyak pasangan muda yang memilih untuk menikah lebih cepat sebelum saling mengenal satu sama lain. Hal ini disebabkan oleh masyarakat atau keluarga yang mendorong mereka untuk terburu-buru membangun sebuah keluarga.
Menurut pendapat pribadi saya, lebih baik hiraukan tekanan yang diberikan oleh masyarakat. Kehidupan mereka juga tidak sebaik yang kita bayangkan. Mereka pernah melewati fase-fase terberat dalam kehidupan, begitu juga dengan kalian. Fokus saja terhadap hidup masing-masing.
Selain itu, dengan mudahnya kegagalan dianggap suatu ketidakdewasaan oleh masyarakat. Sebagai orang dewasa, tuntutan untuk menjadi sukses sangatlah besar. Orang – orang menaruh ekspetasi yang tinggi terhadap orang dewasa. Padahal setiap orang memiliki target dan pencapaian yang berbeda – beda.
ADVERTISEMENT

Sumber Lain Dari Penyebab Tekanan

Tekanan – tekanan tersebut bukan hanya berasal dari masyarakat, namun juga berasal dari keluarga. Menaruh harapan yang tinggi memanglah hal yang wajar untuk keluarga, namun sering kali keluarga tidak memahami situasi yang sedang dihadapi.
Membandingkan kesuksesan kita dengan orang lain, bertanya dengan pertanyaan yang menekan, mengkritik, dll tidaklah membantu kita untuk lebih maju, namun membuat kita merasa lebih terpuruk.
“Kalau dulu, tertekan pasti. Saya jadi mengisolasi diri, tapi semakin kesini, tanggung jawab semakin besar, saya tidak bisa diam terus, sehingga saya berusaha untuk tidak mendengarkan apa kata orang dan berusaha untuk memperbaiki apa yang bisa diperbaiki dari diri sendiri. Kalau usaha sudah maksimal dan keadaan masih sama, berarti memang belum waktunya” ujar Annisa dalam keterangannya, Selasa (26/10).
ADVERTISEMENT
Bukankah seharusnya orang dewasa dipercaya untuk menjalani kehidupan mereka masing – masing? Seperti yang kita ketahui bahwa orang dewasa dapat membuat keputusan sendiri, sehingga mereka dapat menjalani kehidupan mereka dengan jalan mereka sendiri.
Kita memanglah tidak bisa hidup sendiri. Kita memerlukan orang lain, namun apabila orang lain terlalu ikut campur dalam kehidupan kita dan tidak membangun ataupun membantu, di sinilah peran kedewasaan diperlukan.
Sebagai orang dewasa, perlu untuk memilah orang – orang yang memberikan dampak negatif terhadap kita, dan mempertahankan orang – orang yang memberikan kita dampak positif. Biasanya, faktor kesepian yang dialami oleh orang-orang dewasa membuat mereka mempertahankan orang-orang yang memberikan dampak negatif demi tidak merasakan kesepian.
Pesan dari saya, memanglah berat menjadi orang dewasa dengan tanggung jawab yang besar dan tekanan yang berasal dari masyarakat dan keluarga, namun lanjutkanlah dan jalanilah kehidupan kalian dengan jalan yang kalian pilih. Memang tidak mudah membuat keputusan yang tepat, tapi dengan berbuat kesalahanlah kita bisa belajar untuk menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
"Jadilah dirimu sendiri. Jangan pernah mencoba menjadi orang lain, dan kamu akan menjadi dewasa. Kedewasaan adalah menerima tanggung jawab menjadi diri sendiri, berapa pun biayanya." -Osho.