Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Konten dari Pengguna
Band Sukatani dan Polemik Kepolisian Indonesia
24 Februari 2025 13:19 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari M Chozin Amirullah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Situasi yang banyak terjadi akhir-akhir ini rasanya seperti memberikan gambaran kritis negara Indonesia. Belum habis protes mahasiswa dan masyarakat soal berbagai masalah yang disebabkan kebijakan yang dibuat pemerintah, sekarang kita juga dihebohkan dengan video permintaan maaf sebuah band kepada institusi yang selalu kita percaya sebagai pengayom masyarakat.
ADVERTISEMENT
Band Punk Sukatani, yang menjadi pembicaraan netizen Indonesia karena video permintaan maaf yang mereka buat atas lagu mereka yang berjudul “Bayar Bayar Bayar”. Dalam video tersebut, tampak personel band sukatani meminta maaf kepada Kapolri dan Polri, karena lagu ini dimaksudkan untuk memberi sindirian pada oknum kepolisian yang acapkali melanggar peraturan dengan meminta “bayaran” kepada masyarakat.
"Mohon maaf yang sebesar-besaran kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami dengan judul lagu Bayar Bayar Bayar yang liriknya bayar polisi, yang telah kami nyanyikan sehingga viral di beberapa platform media sosial yang pernah saya upload ke platform Spotify," ujar Muhammad Syifa Al Ufti.
"Sebenarnya lagu itu saya ciptakan untuk oknum kepolisian yang melanggar peraturan," sambung mereka.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, video ini seperti mewakili perasaan saya selama ini (dan saya yakin perasaan orang Indonesia pada umumnya). Berapa jargon “mangayomi dan melindungi masyarakat” yang suka terpampang di kantor dan bahkan mobil polisi seringkali harus kita baca sebaliknya. Kita tidak bisa menghindar dari fakta bahwa banyak masyarakat yang justru merasa resah karena oknum-oknum yang seringkali berbuat semaunya.
Tak bermaksud menyalahkan lembaga kepolisian ataupun orang-orang yang bekerja di jajaran kepolisian, tetapi memang salah pemimpin negara ini yang lama melakukan pembiaran terhadap institusi itu untuk di isi dan kuasai oleh orang-orang tak berintegritas dan terjebak dalam kelindan jaringan model ‘mafioso’ mulai sejak perekrutan hingga untuk mendapatkan promosi.
Lagu itu mungkin terdengar seperti keluhan-keluhan sporadis, tetapi sesungguhnya mewakili hati nurani sebagian besar anak bangsa ini, bahkan saya yakin juga mewakili hati nurani mereka-meraka yang berada di dalam internal polisi dan anggota kekuarganya sendiri.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, kita berdoa bersama-sama agar Kepolisian dijauhkan dari pemimpin-pemimpinnya yang rusak. Doa adalah cara paling sederhana untuk melakukan perubahan, karena pada hakikatnya doa adalah demonstrasi kepada Tuhan tentang apa yang kita mohonkan. Semakin banyak yang turut dalam doa ini, artinya semakin banyak massa demonstrasi kita di hadapan Tuhan.
#polisi #bayarpolisi #reformasi #kepolisian