Integrasi Iman dan Ilmu Pengetahuan

Mochammad Deny
Mahasiswa Universitas Brawijaya
Konten dari Pengguna
16 September 2021 15:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mochammad Deny tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.pexels.com/id-id/foto/cahaya-perjalanan-gereja-agama-8522572/
zoom-in-whitePerbesar
https://www.pexels.com/id-id/foto/cahaya-perjalanan-gereja-agama-8522572/
ADVERTISEMENT
Dalam artikel ini berisi tentang kajian integrasi iman dan ilmu pengetahuan dari berberapa aspek mulai dari definisi iman dan ilmu pengetahuan,bentuk dari iman dan ilmu pengetahuan,dan langkah – langkah dalam mewujudkan integrasi iman dan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Penulisan artikel menggunakan metode content analisis (analisis isi) dengan menafsirkan sumber jurnal dan memaparkan berbagai aspek integrasi iman dan ilmu pengetahuan yang terkandung dalam sumber tersebut. Artikel ini menyimpulkan berdasarkan sumber-sumber yang ada dalam jurnal,ada berberapa nilai dalam pendidikan seperti : nilai toleransi,tuntutan akhlak,keimanan,ilmu pengetahuan. Nilai-nilai yang ada dalam pendidikan tersebut dijadikan patokan dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT . Oleh karena itulah iman dan ilmu pengetahuan tidak boleh dipisahkan karena keduanya menguatkan satu sama lain. Hal ini menunjukan adanya sebuah integrasi yang kuat antara iman dan ilmu pengetahuan.
ADVERTISEMENT
Umumnya manusia memiliki kepercayaan tentang adanya pencipta yang di dalam agama disebut sebagai Tuhan. Keimanan terhadap Tuhan inilah yang merupakan inti dari sebuah agama. Permasalahan mengenai keimanan ini sangatlah penting,hal ini dikarenakan konsep keimanan merupakan titik awal pemikiran teologi diantara umat beragama.
Keimanan adalah sebuah keyakinan batin terdalam yang bersifat rahasia. Hal ini berarti keimanan merupakan gambaran dari ungkapan (keyakinan terdalam) seorang hamba kepada Tuhannya. Penggambaran dari keimanan dapat dilakukan dengan cara pengakuan atau diikrarkan secara lisan dan dilaksanakan dengan amal perbuatan. Apabila kita mengaku sebagai umat muslim namun kita tidak pernah mengamalkan ajaran islam dalam kehidupan nyata maka kita belum bisa dikatakan memiliki iman yang sempurna begitupun dalam keyakinan agama lain. Hal ini sebagaimana ada dalam firman Allah surah An-Nisa' ayat 136 berikut ini.
ADVERTISEMENT
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul - Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul - Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat - malaikat - Nya, kitab - kitab - Nya, rasul - rasul - Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.
Ayat tersebut memberikan penjelasan mengenai orang yang ingkar kepada Allah,maka orang tersebut akan mengalami kesesatan yang sangat jauh dan akan sulit mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya.
ADVERTISEMENT
Di dalam sebuah buku berjudul Pahala Dalam Islam,Zainudin menjelaskan bahwa iman adalah percaya dalam hati dan dikrarkan dalam lisan,serta dilaksanakan dengan anggota badan. Selain iman kepada Allah,kita juga diharuskan mengimani Malaikat-Nya,Kitab-Nya,Rasul-Nya,Hari Kiamat,dan Qadar Allah. Jika dilihat dari Al-Qur’an maka iman memiliki dua arti yaitu : pertama,iman yang membenarkan berita datangnya dari Allah dan Rasul-Nya, kedua,iman dengan artian amal atau beriltizam dengan amal : segala perbuatan kebajikan dijelaskan dalam surah Al-Hujurat : 15
اِنَّمَا الۡمُؤۡمِنُوۡنَ الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا بِاللّٰہِ وَ رَسُوۡلِہٖ ثُمَّ لَمۡ یَرۡتَابُوۡا وَ جٰہَدُوۡا بِاَمۡوَالِہِمۡ وَ اَنۡفُسِہِمۡ فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ ؕ اُولٰٓئِکَ ہُمُ الصّٰدِقُوۡنَ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul - Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar.
ADVERTISEMENT
Ayat tersebut menjelaskan bahwa iman adalah membenarkan Allah dan Rasul-Nya tanpa adanya keraguan dan berjihad di jalan Allah dengan segala harta dan jiwanya. Pada akhir ayat “mereka itulah orang-orang yang benar” ini memberikan bukti bahwa pada masa ayat tersebut ada golongan-golongan tidak benar yang mengaku beriman namun sebenarnya mereka telah berdusta dan tidak mengerti sama sekali hakikat dari ilmu yang sebenarnya.
Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairi,iman adalah membenarkan dan meyakini Allah sebagai tuhan untuk disembah dan iman merupakan jalan yang mempermudah akal manusia dengan cara menerima ketetapan Allah,baik yang terlihat atau tidak,yang ditetapkan atau diubah. Dengan iman kita dituntut untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan melaksanakan perintahnya seperti para kekasih-Nya (hamba yang saleh) .
ADVERTISEMENT
llmu pengetahuan didefinisikan sebagai suatu hasil dari menyelidiki,menemukan dan meningkatkan pemahaman dari manusia dari berbagai aspek kehidupan . Orang yang memiliki ilmu pengetahuan maka sesungguhnya dia telah berada dikedudukan yang tinggi di sisi Allah SWT. Semakin tinggi ilmu pengetahuan manusia maka semakin tinggi pula kedudukan manusia tersebut di sisi Allah SWT.,karena Allah akan selalu meninggikan derajat dari orang-orang yang menuntut ilmu. Hal ini sesuai dengan surah Al-Mujadalah : 11
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.
ADVERTISEMENT
Dalam menuntut sebuah ilmu pengetahuan dibutuhkan yang namanya pendidikan. Di dalam pendidikan kita dilatih untuk berkreasi dan mengembangkan ketrampilan guna mewujudkan cita-cita. Pendidikan tidak bisa lepas dari yang namanya belajar mengajar,meliputi pemberian materi pembelajaran guna seorang pelajar dapat memperoleh pengetahuan yang berguna bagi kehidupannya . Pemahaman mengenai suatu ilmu sangatlah penting seperti yang disebutkan dalam surah Ali- Imran ayat 190-191
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ . الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَااتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِللًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka
ADVERTISEMENT
Dalam ayat tersebut terdapat kata “memikirkan” yang merujuk kepada orang-orang yang berakal. Artinya kita dituntut untuk selalu mengkaji kejadian-kejadian yang ada di dunia guna menambah keimanan. Pemahaman suatu konsep sangatlah penting untuk menambah wawasan kita sehingga kita memiliki kecintaan terhadap ilmu yang kita gali.
Dalam Al-Qur’an sendiri ilmu diartikan sebagai sebuah keistimewaan yang menjadikan manusia lebih unggul dari makhluk-makhluk lainnya . Hal ini bukan tanpa sebab,Allah berencana menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi ini seperti yang disebutkan dalam surah Al-Baqarah ayat 31-32
وَعَلَّمَ ءَادَمَ الْأَسْمَآءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلٰٓئِكَةِ فَقَالَ أَنۢبِـُٔونِى بِأَسْمَآءِ هٰٓؤُلَآءِ إِن كُنتُمْ صٰدِقِينَ :٣١
قَالُوا۟ سُبْحٰنَكَ لَا عِلْمَ لَنَآ إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ :٣٢
ADVERTISEMENT
(31) Dan telah diajarkan Nya kepada Adam nama-nama semuanya, kemudian Dia kemukakan semua kepada Malaikat, lalu Dia berfirman : Beritakanlah kepada Ku nama-nama itu semua, jika kamu adalah makhluk-makhluk yang benar.
(32) Mereka menjawab : Maha suci Engkau ! Tidak ada pengetahuan bagi kami, kecuali yang Engkau ajarkan kepada kami. Karena sesungguhnya Engkaulah yang Maha Tahu lagi Maha Bijaksana.
Selain itu,manusia selalu memiliki potensi dalam meraih dan mengembangkan sebuah ilmu. Dalam Al-Qur’an sendiri ilmu dapat didapat diperoleh dengan usaha ataupun tanpa usaha seperti yang disebutkan dalam surah Al-Kahfi ayat 65
فَوَجَدَا عَبْدًا مِّنْ عِبَادِنَآ ءَاتَيْنَٰهُ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا وَعَلَّمْنَٰهُ مِن لَّدُنَّا عِلْمًاا
Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.
ADVERTISEMENT
Namun dalam hal ini sangat ditekankan bahwa kita harus senantiasa berusaha dalam memperoleh ilmu. Hal ini dimaksudkan agar manusia dapat memperoleh yang sama tingginya seperti yang telah diberi rahmat oleh Allah SWT.
Banyak macam dari pendefinisian dari ilmu dari banyak kalangan seperti Al-Baqillani yang mendefinisikan ilmu sebagai sebuah pengetahuan mengenai objek yang harus diketahui apa adanya . Pendefinisian lainnya oleh Abu Bakr bin Furak yang mendefinisikan ilmu sebagai sebuah patokan agar sang pemilik dapat bertindak dengan benar dan baik. Selain itu,pengertian lain yang dikemukakan oleh sarjana muslim bahwa ilmu merupakan pengetahuan sesuatu yang secara objektif harus mewakili objek yang dikaji bukan hanya asumsi,perkiraan,atau opini belaka terhadap sesuatu yang kadang tidak sesuai dengan kenyataan. Pendefinisian ini dimaknai dengan sesuatu yang berkaitan dengan pemahaman atau kesadaran terhadap realitas agar dapat menenangkan jiwa.
ADVERTISEMENT
Integrasi iman dan ilmu pengetahuan merupan suatu keharusan dikarenakan keduanya merupakan dua objek yang saling mengisi. Hal ini tentu bukan tanpa sebab,dikarenakan dalam berberapa firman Allah melalui surah Al-Mujadalah ayat 11 yang memerintahkan kepada orang yang beriman untuk setinggi-tingginya dalam menuntut ilmu dengan memberikan jaminan bahwa Allah akan menaikan derajat orang tersebut setinggi-tingginya dan juga Allah maha teliti apa yang orang tersebut lakukan. Sebagai mana yang pernah disebutkan sebelumnya jika iman sering kali disebutkan sebagai kepercayaan yang mencakup keseluruhan maknanya . Dengan memiliki iman maka kita akan semakin percaya akan firman Allah dalam surah tersebut dan semakin giat dalam menimba ilmu pengetahuannya.
Terdapat sebuah tuntutan bagi seseorang untuk menjalin hubungan yang harmonis dalam sebuah majelis. Dalam surah Al-Mujadalah ayat 11 disebutkan bahwa kita harus berlapang-lapang yang artinya bersungguh-sungguh dalam memberikan tempat kepada orang lain dalam sebuah majelis . Jika kita berusaha dalam melapangkan tempat tersebut untuk orang lain maka niscaya Allah akan melapangkan segala sesuatu hal yang ada dalam hidup kita.
ADVERTISEMENT
Ilmu dan manusia memiliki keterikatan yang sangat erat karena jika berpikir merupakan suatu hakikat manusia dan dengan berpikirlah kita menjadi seorang manusia . Dengan berpikir kita dapat menghasilkan ilmu pengetahuan. Dalam sebuah pengertian dari sains ditemukan bahwa hanya pengetahuan yang berbentuk sistematis lah yang bisa masuk dalam kategori. Selanjutnya ditemukan lagi bahwa sains hanya spesifik dibatasi secara disikal. Pengetahuan lain seperti filsafat dan agama dikelurakan dari kategori sains karena tidak ilmiah. Pemahaman yang terbatas oleh hal-hal berbau ilmiah juga tidak dapat diterima dalam sebuah kajian epistemologi islam. Berangkat dari hal itu pemikir islam menyimpulkan bahwa kawasan yang dapat diketahui oleh islam bukan hanya objek yang dapat diamati secara fisikal namun juga yang berbau metafisika. Ilmu dan pengetahuan memiliki hubungan yang sangat erat dimana pengetahuan merupakan sebuah logika konseptual yang terdiri dari sekumpulan ilmu-ilmu yang belum terhimpun dalam sebuah metode tertentu. Inilah yang membuat ilmu pengetahuan seorang manusia harus benar-benar dihargai. Cara terbaik untuk menghargai ilmu pengetahuan adalah dengan cara memahami hakikat dari ilmu pengetahuan itu sendiri karena dengan adanya ilmu kita dapat melihat sebuah kebenaran yang hakiki.
ADVERTISEMENT
Hakikat dari sebuah ilmu dalam islam hanya meliputi tiga bidang utama . Pertama,sebuah bidang yang lahir dari pengamatan objek tertentu yang dapat diindrakan seperti dalam sains yang menjadikan alam raya kehidupan sebagai basis pengembangan ilmu. Kedua,sebuah bidang yang mengandalkan kemampuan logika seperti filsafat. Ketiga,bidang yang menjadikan wahyu atau intusi sebagai sumber informasinya seperti ilmu-ilmu keagamaan masuk dalam kategori ini.
Ketiga bidang diatas berada pada posisi yang sama karena masing-masing bidang tersebut saling melengkapi dan menguatkan . Satu bidang ilmu tidak ada yang bisa mengklaim bahwa bidangnya merupakan satu-satunya sumber ilmu yang benar dan menganggap lainnya keliru. Seperti halnya sains yang tidak boleh mengatakan bahwa hanya yang riil yang bisa dianggap logis,filsafat yang rasional juga tidak bisa menganggap bahwa yang logis itulah yang riil. Begitu pula dengan agama yang tidak bisa menggantikan peran dari pengetahuan yang empirik dan rasional dengan mengatakan bahwa hanya wahyu ilahi atau sebagainya yang menjadi sumber ilmu yang dapat diterima. Ketiga bidang inilah yang seharusnya memiliki kesatupaduan agar saling melengkapi dan menyempurnakan satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah pendidikan Islam adalah dengan memiliki nilai keimanan dan juga nilai ilmu pengetahuan,namun dalam mempraktikannya seringkali ada sebuah masalah yaitu dikotomi antara ilmu keagamaan dan ilmu umum. Perlu adanya keseimbangan antara ilmu agama dan ilmu hukum dengan cara membuat sistem yang terencana . Sebagaimana seperti yang telah ditawarkan oleh Fazlur Rahman yaitu sebuah pendekatan dengan cara menerima pendidikan sekuler modern seperti perkembangan secara umum di dunia barat dan mencoba untuk mengislamkannya.
Pendekatan yang dimaksud memiliki dua tujuan yaitu,agar watak dari pelajar dan mahasiswa dapat terbentuk dengan nilai-nilai islam dalam kehidupan bermasyarakat. Bidang ini dinamai oleh para ahli dengan kajian masing-masing nilai islam pada perangkat-perangkat yang menggunakan perspektif islam guna mengubah orientasi kajian mereka . Sedangkan Ismail marzuki berpendapat dengan pandangan yang sama yaitu,pendidikan islam harus dipadukan dengan pendidikan sekuler.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pandangan dari kedua tokoh tersebut ditemukan tiga macam pendekatan pembaharuan pendidikan islam . Pertama adalah perlunya mengislamkan pendidikan sekuler modern yang artinya menerima segala pendidikan sekuler modern. Kedua adalah menyederhanakan silabus tradisional guna mereformasi silabus pendidikan tradisional yang materi tambahannya dirasa tidak perlu. Ketiga adalah menggabungkan cabang dari ilmu pengetahuan lama dengan ilmu pengetahuan baru. Dengan penggabungan tersebut maka diyakini bahwa islam akan ditempatkan sebagai akar dari semu ilmu,sistem pendidikan,dan sistem sosial. Selanjutnya sistem pendidikan itu harus diisi dengan semangat islam yang berfungsi sebagai bagian integral dari progam-progam idiologisnya yang nantinya pendidikan islam dapat menghasilkan intelektual muslim yang berwawasan unggul.
Peranan dari pendidikan islam dalam sebuah lembaga pendidikan sebagai untuk belajar mengajar guna menghasilkan manusia berakidah dan berintelektual. Selain itu,diharapkan pendidikan islam dapat memberikan kebudayaan,sosial dan ekonomi yang dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat . Artinya pendidikan islam dapat mengembangkan pemahaman kehidupan manusia,kondisi lingkungan,ilmu pengetahuan,dan teknologi. Dalam Al-Qur’an surah Az-Zumar ayat 9 sendiri dijelaskan bahwa hanya orang berakallah yang dapat menerima pelajaran dikarenakan orang yang mengetahui dan yang tidak mengetahui tidaklah sama.
ADVERTISEMENT
أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ
(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
Manusia telah dikaruniai dengan akal untuk berpikir,menganalisa,dan memahami apa yang telah terjadi dalam hidupnya. Berbekal hal itu seharusnya manusia dapat menghasilkan teknologi baru yang dapat memberikan kemudahan dalam hidupnya.
Namun apabila manusia hanya mengandalkan akalnya saja maka kelak ia akan melupakan unsur dari keimanan yang berakibat pada timbulnya rasa gelisah dan cemas. Sejak awal islam mengajarkan mengenai semangat keilmuan pada posisi yang sangat penting. Dalam surah Al-Mujadalah sendiri berbicara mengenai akhlak dan etika dalam sebuah majelis . Etika dan akhlak yang diajarkan guna mendukung adanya ketertiban,kenyamanan,dan ketenangan suasana dalam suatu majelis.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya iman dan ilmu maka manusia dapat menjadi makhluk utama yang kedudukannya dihormati,dihargai,dan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Setiap orang memiliki kewajiban untuk mengintegrasikan ilmu dan imannya kedalam kehidupan sehari-hari. Jika tidak maka orang tersebut akan berlaku tidak adil pada dirinya sendiri yang dapat mengakibatkan kesukaran-kesukaran yang dapat berakibat mencelakakan dirinya sendiri . Guna mencapai tujuan pendidikan islam,maka diperlukan kurikulum pendidikan yang dipandang baik tentunya memiliki sifat yang berintegrasi dan komprehensif,meliputi ilmu agama dan umum. Dengan adanya keserasian antar ilmu agama dan ilmu pengetahuan maka kesempurnaan manusia semakin bisa dicapai.
Ilmu pengetahuan haruslah membimbing iman maksudnya adalah ilmu pengetahuan bukanlah musuh dari iman,namun ilmu pengetahuan merupakan petunjuk bagi kita ke jalan menuju iman. Banyak dari para ahli ilmu pengetahuan yang menyimpulkan bahwa ada suatu kekuatan yang lebih tinggi dari alam semesta ini. Dalam surah Al-Hajj ayat 54, Allah SWT berfirman
ADVERTISEMENT
وَلِيَعْلَمَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَيُؤْمِنُوا بِهِ فَتُخْبِتَ لَهُ قُلُوبُهُمْ ۗ وَإِنَّ اللَّهَ لَهَادِ الَّذِينَ آمَنُوا إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Dan orang-orang yang telah diberi ilmu, menyakini bahwasanya alQur'an inilah yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati, sesungguhnya Allah SWT memberi petunjuk kepada orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus
Seseorang yang diberi ilmu dan beriman dalam hati dan beribadah kepada Allah SWT,ilmu seperti inilah yang benar karena menghayati iman dan imanlah yang melapangkan ilmu. Ilmu merupakan petunjuk dalam beriman dan beramal karena dengan kita mengetahui segala sesuatu maka orang itu akan teguh imannya kepada Allah SWT . Dengan teguhnya iman tersebut maka otomatis kita diharapkan dapat mengamalkan apa yang telah dia dapat dalam kehidupannya sehari-hari. Dalam beribadah pun diperlukan sebuah ilmu,karena dalam ilmu dijelaskan mengenai tata cara dan syarat sah tidaknya ibadah. Jika dilihat dari manfaatnya sendiri ibadah hanya memberikan manfaat terhadap individu itu sendiri. Pada akhirnya perpaduan dari aspek-aspek ilmu dan iman yang diintegrasikan harus disertai dengan pengamalan yang sesuai norma,siapapun,apapun,dan dimanapun orang tersebut berperilaku,mereka tidak boleh melakukan penyimpangan dalam praktik intelektualnya.
ADVERTISEMENT