Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Emma Goldman: Kesetaraan Tanpa Kekangan
12 Desember 2024 15:16 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Muhammad Bahrul Mafaza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dunia dengan segala isinya mestilah berjalan dengan lancar dan dalam kondisi yang sama, termasuk manusia didalamnya. Manusia seharusnya berjalan sesuai keinginannya tanpa gangguan dari manusia lainnya. Begitulah yang diinginkan Emma Goldman, sosok pemikir yang berjuang terkait apa yang seharusnya manusia lakukan, kesetaraan tanpa kekangan atau dalam bahasa kerennya anarko-feminisme.
ADVERTISEMENT
Sayangnya penggunaan kata anarkisme seringkali disalah artikan oleh sebagian orang sebagai hal yang negatif dan bersifat destruktif atau menghancurkan, penggunaan kata feminisme nyatanya juga masih awam di mata masyarakat. Kurangnya literatur akan penggunaan kata anarkisme dan feminisme menyebabkan kesalahan dalam pemahamannya. Oleh karena itu, untuk memudahkan pembaca dalam memahami bagaimana anarkisme dan feminisme menurut Emma Goldman, penulis akan mengganti feminisme dengan “kesetaraan” dan anarkisme dengan “tanpa kekangan”.
Dalam artikel kali ini, penulis memiliki tujuan agar pembaca dapat menambah pengetahuan serta mengetahui bahwa anarko-feminisme bukanlah hal yang perlu ditakutkan, juga bukan untuk mengubah keyakinan akan agama apalagi sampai melawan pemerintah.
Manusia yang Setara dan Hidup tanpa Kekangan: Sebuah Penjelasan
Untuk mengetahui apa itu manusia yang setara dan hidup tanpa kekangan maka harus mengetahui pengertian dari feminisme dan anarkisme untuk kemudian pembaca dapat memahami lebih dalam bagaimana manusia yang setara dan hidup tanpa kekangan.
ADVERTISEMENT
Secara etimologi “feminisme” berasal dari kata latin femmina, yang berarti “wanita” dan isme yang berarti paham atau ajaran. Dengan demikian dapat diartikan bahwa feminisme adalah paham yang berkaitan dengan perempuan, feminisme berangkat dari keresahan akan adanya ketimpangan antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan sosial, tetapi perlu diketahui, feminisme juga memperjuangkan persamaan hak bagi laki-laki. Dengan demikian, feminisme sebenarnya gerakan atau paham yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan untuk memajukan status yang adil dalam mencapai haknya. Kita dikatakan oleh feminisme haruslah berdasarkan pada kesetaraan dan kebebasan.
Secara etimologi “anarki” berasal dari bahasa Yunani dari kata a yang berarti “tidak”, dan archos yang berarti “suatu peraturan, pemimpin, kepala, kuasa”. Dengan demikian dapat diartikan anarkisme sebagai suatu usaha untuk manusia agar tidak berkewajiban mengikuti suatu aturan yang dibuat oleh para pemimpin. Anarkisme memperjuangkan hak-hak manusia agar merdeka dan terbebas dari aturan, manusia adalah makhluk yang tidak boleh ditindas, oleh karenanya harus bebas tanpa kekangan.
ADVERTISEMENT
Menjadi penekanan bahwa anarkisme bukanlah membenci pemerintah, akan tetapi segala hal yang bersifat menindas, jika penindasnya adalah pemerintah, maka anarki akan memilih tanpa pemerintahan, jika penindasnya adalah hierarkis, maka anarki akan memilih anti hirarki. Prinsip yang digunakan anarki adalah saling menghormati individualitas atau memenuhi kebutuhan diri sendiri dengan kebebasan tanpa melanggar orang lain, dengan demikian keputusan akan dibuat oleh semua orang dalam kelompok bukan “perwakilan” atau “pemimpin”. Dengan prinsip seperti itu, anarkisme menginginkan agar kita dapat hidup tanpa kekangan dan dapat memilih kehidupan yang kita anggap baik.
Biografi Emma Goldman dan Pandangannya tentang Anarko-Feminisme
Emma Goldman adalah sosok pemikir yang lahir pada tahun 1869 dan dianggap sebagai pejuang anarko-feminisme. Pengaruh Emma Goldman dalam dunia sosialis-anarkis sangat besar di Amerika Serikat terutama setelah menerbitkan tulisan yang berjudul Mother Earth pada tahun 1917. Proses panjang bagi Emma Goldman untuk sampai pada gagasannya tentang anarko-feminisme, mulai dari bekerja di pabrik Rochester hingga dituduh menyajikan dan menyebarkan informasi tentang pengendalian kelahiran atau pencegahan terjadinya kehamilan.
ADVERTISEMENT
Karena pergerakan Emma Goldman yang frontal dan solid, Emma disebut sebagai pejuang anarko-feminisme. Anarko-feminisme bukan lagi membahas tanpa kekangan tetapi juga kesetaraan gender, dan mengakhiri segala hal yang bersifat mengekang dan mendominasi. Menurut Emma Goldman anarkisme adalah ideologi yang membangkitkan kesadaran orang akan dirinya sendiri dan berfungsi sebagai guru dari sesuatu seperti kesatuan hidup, tidak hanya di alam tetapi juga dalam kemanusiaan.
Lebih lanjut Emma Goldman dalam feminismenya menginginkan perempuan agar sadar dan tegas memperjuangkan kesetaraannya dalam hubungan dengan laki-laki, perempuan harus mampu mengambil alih seksualitas mereka sendiri dan otonomi seksual mereka sendiri. Emma mengkritik sejumlah struktur dan hierarki masyarakat, termasuk agama, properti, penguasa, dan pemerintah, yang semuanya dianggapnya menghambat kebebasan sosial dan individu. Dengan demikian, perlu bagi Emma Goldman untuk memperjuangkan pikirannya tentang anarko-feminisme agar manusia berada pada kondisi setara dan tanpa kekangan.
ADVERTISEMENT
Penutup
Emma Goldman sebagai sosok pemikir yang lahir pada tahun 1896, proses panjang bagi Emma Goldman untuk sampai pada pemikirannya tentang anarko-feminisme. Anarki diartikan sebagai upaya agar manusia dapat hidup tanpa kekangan. Feminisme diartikan sebagai upaya agar manusia berada pada kesetaraan. Anarko-Feminisme sama sama memperjuangkan perlawanan akan ketidak setaraan dan apapun yang bersifat mengekang.
Kita setelah memahami anarko-feminisme ketika berinteraksi dengan orang lain mestilah memberlakukan kesetaraan tanpa kekangan. Kita tidak boleh memaksa orang lain untuk melakukan sesuai apa yang kita inginkan, juga kita tidak boleh merendahkan orang lain. Banyak hal yang bisa kita dapat dari memahami anarko-feminisme ini, tidak melulu tentang benci dengan pemimpin dan melupakan agama, anarko-feminisme ini berguna untuk kita ketika berinteraksi dengan orang lain dan dapat membuat pikiran menjadi terbuka serta kritis.
ADVERTISEMENT
Referensi
Sarifudin, M., & Sari, L. S. (2022, Juni). ANARKO-FEMINISME DALAM PERSPEKTIF EMMA GOLDMAN. Kanz Philosophia: A Journal for Islamic Philosophy and Mysticism, 8(1), 91-106. https://doi.org/10.20871/kpjipm.v8i1.209