Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Grebeg Gethuk, Merayakan Ulang Tahun Kota Magelang Dengan Yang ‘Manis-Manis’
1 Juli 2024 8:28 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Maghfira I'zzani Ramadhani Manaf tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Singkong Jadi Primadona di Masa Penjajahan
ADVERTISEMENT
Bayangin deh, jaman dulu pas Indonesia dijajah Jepang, beras langka banget. Susah nyarinya, harganya pun mahal. Nah, di Kota Magelang , ada seorang warga Desa Karet bernama Mbah Ali Mohtar yang kreatif. Beliau putar otak, gimana caranya supaya rakyat tetep bisa kenyang. Akhirnya, Mbah Ali bikin olahan singkong yang dikukus, dihaluskan, dan diberi gula merah. Rasanya manis legit, dan jadilah camilan yang sekarang kita kenal sebagai Gethuk. Epic banget ga, sih? Mbah Ali. Lahir dari keprihatinan, menjadi ikon kuliner. Katanya sih, nama "Gethuk" itu berasal dari bunyi "tuk-tuk" saat proses menghaluskan singkongnya.
ADVERTISEMENT
Lahirnya Grebeg Gethuk
Tahun 2006, seniman-seniman Magelang resah ingin bikin festival budaya yang keren kayak Sekaten atau Labuhan di Jogja. Lahirlah Grebeg Gethuk! Tujuannya sih pengen ngangkat citra Kota Magelang dan melestarikan budayanya. Acara ini diadakan setiap tahun di bulan April, pas hari ulang tahun Kota Magelang.
Kenapa dipilih Gethuk ? Soalnya Gethuk itu makanan khas Magelang yang udah terkenal banget. Uniknya, di Grebeg Gethuk ini, ada gunungan yang terbuat dari Gethuk. Bentuk gunungannya pun beda-beda setiap tahun, tergantung tema acaranya. Bayangin aja, di alun-alun Magelang ada gunungan gethuk raksasa yang dihias super keren!
Meriahnya Grebeg Gethuk
Persiapan Grebeg Gethuk dimulai jauh-jauh hari. Gunungan Gethuknya dibikin dulu, dan dua hari sebelum acara, rangka gunungannya udah harus selesai. Selain itu, ada juga persiapan lain kayak setting tempat dan sound system.
ADVERTISEMENT
Pas hari H, sebelum upacara dimulai, sembari menunggu tamu undangan datang ada pertunjukan tari lokal Magelang seperti tari topeng ireng di Alun-Alun. Rame banget pokoknya!.
Upacaranya dimulai dengan pembacaan sejarah Kota Magelang dan tarian-tarian tradisional. Lalu, keluarlah Gunungan Palawija dari semua kelurahan di Magelang.
Puncak acaranya adalah "grebeg" Gethuk itu sendiri. Kalau kata orang britania timur, ini jadi main event-nya. Masyarakat yang sudah membanjiri area alun-alun menunggu aba-aba. Tepat saat aba-aba "Ayo Gethuke Digrebeg!", masyarakat langsung berlarian dengan gembira berebut Gethuk dari gunungan. Dengan backsound gamelan yang meriah. Para warga ngeloot Gethuk sebanyak yang mereka mampu. Gak sampe semenit, Gethuknya langsung ludes sisa tulang alias kerangkanya doang, emejing.
Lebih dari Sekedar Festival, Grebeg Gethuk Penuh Makna
Grebeg Gethuk bukan cuma seru-seruan aja, lho. Ada banyak sekali makna di baliknya. Gethuk melambangkan kesederhanaan, kemasyarakatan, kebersamaan, dan kerakyatan. Gethuk telah dikenal luas oleh semua orang, baik tua maupun muda, kaya maupun miskin, dari berbagai agama, tinggi maupun rendah. Festival ini jadi cara untuk menyatukan orang-orang di Magelang dan mempromosikan kotanya sebagai tujuan wisata.
ADVERTISEMENT
Penasaran apa aja nilai-nilai yang terkandung di balik tradisi ini? Yuk, simak bareng!
ADVERTISEMENT
Buat kamu yang pengen wisata budaya seru dan penuh makna, wajib dateng ke Grebeg Gethuk! Gak cuma bisa nikmatin gethuk lezat, kamu juga bakal belajar banyak tentang sejarah dan budaya Magelang. Pokoknya, pengalaman yang gak terlupakan, well.
Tips Menikmati Grebeg Gethuk:
· Datanglah lebih awal untuk mendapatkan tempat terbaik.
· Pakailah pakaian yang nyaman karena kamu akan banyak bergerak.
· Bawalah uang tunai untuk membeli makanan dan minuman.
· Jagalah kebersihan dan buanglah sampah pada tempatnya.
So, tunggu apa lagi? Ayo, rencanakan liburanmu ke Magelang dan rasakan keseruan Grebeg Gethuk!
ADVERTISEMENT
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 10:01 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini