Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengelola Sarana dan Prasarana untuk Mendukung Operasional di Perusahaan NGO
25 November 2024 14:47 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Rizal Maulana Nugroho tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Organisasi non-pemerintah (NGO) memiliki peran penting dalam berbagai sektor pembangunan, mulai dari sosial, pendidikan, kesehatan, hingga advokasi. Salah satu contoh NGO terbesar di Indonesia adalah Muhammadiyah, yang telah berkontribusi selama lebih dari satu abad dalam membangun masyarakat. Untuk memastikan kelancaran operasionalnya, pengelolaan sarana dan prasarana menjadi aspek yang sangat krusial.
ADVERTISEMENT
Unit Sarana dan Prasarana di kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPM) bertanggung jawab dalam menyediakan, memelihara, dan mengelola fasilitas organisasi agar tetap dapat mendukung berbagai program kerja. Pengelolaan ini mencakup beragam aspek, seperti infrastruktur kantor, peralatan pendukung, hingga kendaraan operasional yang digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan organisasi.
Peran Strategis Sarana dan Prasarana dalam Muhammadiyah
Sebagai NGO dengan lingkup kerja nasional hingga internasional, Muhammadiyah memiliki jaringan luas yang mencakup kantor pusat, wilayah, cabang, hingga amal usaha seperti sekolah, rumah sakit, dan universitas. Untuk mendukung aktivitas tersebut, unit Sarana dan Prasarana bertugas memastikan seluruh aset organisasi, baik fisik maupun digital, dapat dikelola secara efisien.
Beberapa peran strategis yang dijalankan meliputi:
A. Pemeliharaan Fasilitas
Unit ini bertanggung jawab memastikan gedung perkantoran, ruang rapat, dan fasilitas umum lainnya berada dalam kondisi optimal. Hal ini mencakup inspeksi rutin, perbaikan, dan renovasi jika diperlukan.
ADVERTISEMENT
B. Pengelolaan Aset
Inventarisasi menjadi tugas utama untuk memonitor keberadaan dan kondisi aset organisasi. Data yang akurat sangat penting untuk mencegah kehilangan aset atau ketidaksesuaian dalam laporan keuangan.
C. Penyediaan Fasilitas Pendukung
Dalam mendukung kegiatan seperti rapat besar, seminar, dan pelatihan, unit ini memastikan semua kebutuhan teknis terpenuhi, mulai dari alat presentasi hingga kendaraan untuk mobilitas peserta.
Tantangan dalam Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Mengelola sarana dan prasarana di organisasi sebesar Muhammadiyah bukanlah hal yang mudah. Beberapa tantangan yang sering diha
dapi meliputi:
A. Skala Organisasi yang Besar
Dengan lebih dari 20 juta anggota dan ribuan fasilitas di berbagai lokasi, memastikan koordinasi yang efektif menjadi tantangan tersendiri.
B. Keterbatasan Anggaran
Sebagai organisasi berbasis donasi, pengelolaan anggaran harus dilakukan dengan sangat hati-hati untuk memastikan prioritas kebutuhan.
ADVERTISEMENT
C. Adaptasi Teknologi
Di era digital, penggunaan teknologi dalam pengelolaan sarpras menjadi kebutuhan. Namun, adopsi teknologi sering terkendala oleh kurangnya sumber daya manusia yang terlatih.
Strategi untuk Efisiensi dan Efektivitas
Untuk menghadapi tantangan tersebut, unit Sarana dan Prasarana di Muhammadiyah telah menerapkan beberapa strategi, seperti:
A. Penerapan Sistem Digital
Inventarisasi aset dan pemeliharaan fasilitas kini dilakukan melalui sistem berbasis digital, memungkinkan monitoring yang lebih efisien dan transparan.
B. Peningkatan Kapasitas SDM
Pelatihan bagi staf unit Sarpras dilakukan untuk memastikan mereka memahami cara kerja alat baru atau sistem digital yang diterapkan.
C. Kolaborasi Antarunit
Unit Sarpras bekerja sama dengan departemen lain untuk memastikan kebutuhan operasional organisasi terpenuhi secara optimal.
Pengelolaan sarana dan prasarana memainkan peran yang sangat vital dalam mendukung kelancaran operasional sebuah NGO seperti Muhammadiyah. Dengan tantangan yang besar, strategi yang tepat menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan tugas ini.
ADVERTISEMENT
Pengalaman yang diperoleh dari pengelolaan di Muhammadiyah dapat menjadi model bagi organisasi lain dalam mengelola sarana dan prasarana secara efektif. Dengan terus berinovasi, Muhammadiyah menunjukkan bahwa manajemen sarana dan prasarana bukan hanya soal fasilitas, tetapi juga soal keberlanjutan kontribusi bagi masyarakat.
Rizal Maulanan mahasiswa manajemen UMY, Program MBKM