Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Perawat: Waspadai Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)
19 Mei 2024 15:27 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Haris Rizki Maulana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dengue merupakan salah satu virus yang menakutkan di daerah tropis dan Subtropis, cikal bakal atau penyebab terjadinya demam berdarah serta memicu pada masalah Dengue Hemorrhagic Fever (DHF).
ADVERTISEMENT
Menarik sepertinya, membahas persoalan DHF yang menjadi problem dikalangan masyarakat. Kasus demam berdarah yang mengacu pada DHF semakin marak akhir-akhir ini terjadi di negara ini. Melansir dari Kompas.com , Kemenkes mencatat, "kasus DBD yang terjadi di Indonesia pada minggu ke-15 Meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2023, sekitar 62.001 kasus DBD dan 475 angka kematian karena kasus DBD".
Sebelum melangkah lebih jauh membahas persoalan DHF, alangkah baiknya, perlu kita ketahui Etiologi dari dengue hemorrhagic fiver (DHF), suatu kasus yang disebabkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti sehingga masuknya virus Dengue kedalam tubuh. Virus Dengue yang masuk kedalam tubuh, biasanya menyerang sistem kekebalan tubuh manusia atau immun, menyebabkan menurunnya sistem kerja imun, sehingga muncul patofisiologi signifikan seperti demam, nyeri otot, adanya ruam pada kulit, mual, dan muntah, walaupun terkadang, secara alami penderita DHF akan sembuh sekitar 1-2 minggu.
Tidak ada perbedaan antara DHF dengan DBD secara virus yang menyerang tubuh, akan tetapi terlihat jelas perbedaan patofisiologisnya. Gejala DHF yang timbul, nampak lebih ringan dibandingkan dengan gejala DBD. DHF bisa menyerang siapa saja, akan tetapi DBD lumrah menyerang anak-anak dan remaja dibawah umur 15 tahun, walaupun DHF bisa saja menyerang orang dewasa, akan tetapi kasus parahnya masih cukup jarang ditemukan. Gejala yang timbul biasanya demam secara mendadak pada anak yang terkena virus dengue tersebut.
ADVERTISEMENT
Upaya Pencegahan dan Penanganan pertama Dengue Hemorrhagic Fever atau DHF
Menjadi salah satu penyakit yang menakutkan, dari etiologi dan patofisiogi diatas, harusnya ada perhatian khusus dalam upaya prevention of Dengue hemorrhagic fever (DHF), baik pada Keluarga dirumah, pemerintah dan pelayanan kesehatan.
Khususnya pelayanan kesehatan atau perawat , memainkan perannya dalam memberikan edukasi positif kepada penderita dan keluarga tentang dengue hemorrhagic Fever (DHF). Pentingnya pengetahuan tersebut, termasuk upaya dalam mencegah kasus DHF ini semakin meluas. Walaupun DHF ini tidak menular antara orang ke orang, akan tetapi virus ini dapat menyebar luas karena gigitan nyamuk Aedes aegypti yang telah menghisap darah penderita DHF.
Peran perawat disini, tidak hanya memberikan tindakan di rumah sakit, melaikan lebih kepada Edukasi pencegahan pada pasien dan keluarga saat di rumah. Walaupun sejauh ini DHF dapat diatasi, akan jauh lebih baik melakukan pencegahan agar mengurangi resiko terkena DHF.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ketika seseorang masuk rumah sakit dengan diagnosa A91 atau DHF, sudah pasti akan mendapatkan perawatan yang intensif dan lengkap. Berbeda halnya pada saat pertama kali seseorang terkena DHF, Demam yang timbul secara mendada, secara otomatis keluarga dan si penderita akan mengalami kepanikan, karena kurangnya pengetahuan serta pencegahan dari Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) tersebut. maka dari itu, edukasi tentang pencegahan serta penanganan pertama pada saat gejala timbul karena virus Dengue, sangat perlu di pahami oleh keluarga dan penderita dirumah.
Pencegahan awal yang perlu diketahui oleh keluarga yaitu tentang, upaya meminimalisir perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti itu terlebih dahulu. Jika mengutip ungkapan dari salah satu dosen UMSurabaya dalam menangani perkembangbiakan nyamuk aedes tersebut, di Artikel UMsurabaya "Pencegahan yang penting dilakukan adalah melakukan 3M Plus (menguras dan menyikat; menutup tempat penampungan air; memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas; plus mencegah gigitan dan perkembangbiakan Nyamuk".
ADVERTISEMENT
Dari ungkapan tersebut dapat diartikan, upaya dalam mengurangi perkembangbiakan nyamuk aedes dengan menguras dan menyikat tempat penampungan air sepertihalnya kamar mandi atau bak mandi. Tidak hanya itu, upaya preventif DHF juga bisa dengan melakukan meminimalisir penyebaran nyamuk masuk kedalam rumah, Memasang kawat kasa anti nyamuk pada ventilasi, menanam tumbuhan seperti levender, dan melihara ikan.
Setelah mengetahui cara menghentikan atau meminimalisir penyebaran nyamuk aedes, selantunya tentang Prevention of Dengue Hemorrhagic Feve atau DHF pada anggota keluarga di rumah. Sudah dijelaskan bahwa, Virus Dengue masuk dan menyebar kedalam tubuh yang telah tergigit nyamuk aedes, akan menyerang sistem kekebalan tubuh atau imun. Sehingga, terjadi penurunan imun tubuh, setelah imun turun, tubuh akan mudah terserang penyakit, Virus dengue tersebut, akan menyebabkan penderita mengalami patofisologi yang jelas seperti yang di jelaskan di awal.
ADVERTISEMENT
Upaya yang sangat signifikan dalam menangani DHF agar tidak semakin beresiko menjadi parah, yaitu dengan menjaga imunitas tubuh tetap optimal, stabil dan baik. Akan tetapi, jika hal itu sudah tidak dapat dihindari, dan gejala muncul seperti demam dan mual muntah, maka bebeberapa cara yang perlu diketahui yaitu;
Pertama; apabila demam tejadi secara mendadak, upayakan istirahat, dan kompres dengan menggunakan air hanyat. Kedua; waspadai terjadinya dehidrasi, penderita yang menimbulkan demam dan muntah, harus banyak meminum air, guna untuk mengantisipasi keadaan tubuh tidak dehidrasi karena kekurangan cairan. Ketiga, apabila gejala tidak kunjum mereda selama kurang lebih 24 jam, maka segera bawa ke rumah sakit, untuk mendapatkan tindakan dan pengecekan lanjutan oleh tenaga medis. Perlu diketahui, lumrahnya, seseorang terkena DHF ataupun DBD ditandai dari hasil laboratorium yang menunjukkan bahwa trombosit menurun.
ADVERTISEMENT
Upaya dalam pencegahan kasus Dengue Hemarrhagic Fever (DHF), terus dilakukan oleh beberapa pihak yang bertanggungjawab menangani hal tersebut. Perawat tetap memainkan perannya dalam uapaya preventif dengan memberikan tindakan medis serta edukasi pada penderita dan keluarga.
"Mencegah lebih baik dari pada mengobati', pribahasa tersebut dapat ditanamkan di kalangan masyarakat khusunya keluarga, dalam mengurangi kasus DHF atau Dengue Hemorrhagic Fever semakin tinggi. Beberapa upaya seperti adanya hari DBD Nasional setiap tanggal 22 April, merukapan salah satu cara mengkampanyekan kepada masyarakat tentang bahaya dan pencegahan Demam berdarah, begitupun dengan pemicu DHF.
Live Update