Harmoni Musik, Alam dan Manusia dalam Jazz Gunung

Alam dan musik. Ya, mereka akan membentuk harmoni dalam kolaborasi yang indah. Kolaborasi ini tercipta dalam sebuah acara bernama Jazz Gunung. Pernah mendengarnya?

Jazz Gunung merupakan sebuah pertunjukan pagelaran musik jazz internasional yang dipadukan dengan konsep etnik. Jazz Gunung diadakan setiap tahun di daerah pegunungan. Musisi yang berkontribusi dalam pertunjukkan tampil di teater terbuka, berlatar pegunungan megah dan beratap sejuta bintang. Jazz Gunung merupakan salah satu pelopor nusantara dalam pagelaran musik jazz di alam terbuka. Diadakan pertama kali tujuh tahun yang lalu, Jazz Gunung semakin merintis kesuksesannya.

Acara Jazz Gunung dipelopori oleh seorang bankir dan juga fotografer, Sigit Pramono, seorang budayawan, Butet Kartaradjasa, dan Djaduk Ferianto, seorang seniman musik. Bertiga mereka mencetuskan ide bahwa menikmati musik dan menikmati alam dapat memberikan harmoni tersendiri. Sejuknya suhu, segarnya angin dan indahnya malam di pegunungan menjadi alasan pagelaran ini diadakan di wilayah pegunungan. Pada tahun 2016 dan enam tahun sebelumnya, Jazz Gunung diadakan di Bromo, tepatnya di Amphiteather Jiwa Jawa Resort Bromo di Probolinggo. Jazz Gunung berhasil memikat para petualang muda pencinta musik dan budaya.

Dengan misi pengembangan wisata dan ekonomi setempat, Jazz Gunung mengembangkan pagelarannya ke kawasan Ijen pada tahun 2016. Berlatar Merapi, Raung, Ranti dan Slamet, para petualang muda tentunya dimanjakan dengan pemandangan yang indah dan musik yang menyenangkan.

Jazz Gunung memberikan nuansa baru terhadap penikmat musik dan pecinta alam. Penjualan tiket tahun 2017 akan segera dibuka. Ga takut kehabisan?