Konten dari Pengguna

Mama Aleta Fund : Menyelamatkan Ruang Hidup dan Memulihkan Alam

EPIC Adventure
Untuk para petualang, penjelajah dan pengembara. Kami menyediakan berbagai informasi bagi para petualang nusantara yang mendambakan petualangan unik setiap harinya. Credits by : Mahitala - UNPAR
15 Maret 2017 15:32 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari EPIC Adventure tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aleta Baun, Pejuang Lingkungan Asal Mollo, NTT (Sumber: Dok. Mahitala Unpar)
ADVERTISEMENT
Pada Sabtu (11/3) silam, diselenggarakan peluncuran Mama Aleta Fund, yaitu sebuah lembaga pendanaan yang mendukung perjuangan masyarakat, khususnya perempuan di daerah Indonesia Timur, dalam menyelamatkan ruang hidup dan memulihkan alam.
Mama Aleta Baun adalah seorang wanita asal Mollo, NTT yang menjadi tokoh lingkungan, dan telah memperoleh penghargaan dari The Goldman Environmental Prize 2013 sebesar US$ 150 ribu. Dana inilah yang kemudian dialokasikan menjadi dana abadi untuk pejuang wanita lainnya.
“Dana ini adalah dana besar yang membutuhkan keberlanjutan untuk orang lain, tidak hanya untuk saya”, ujar Mama dalam sambutannya pada peluncuran Mama Aleta Fund.
Mama Aleta mendapat penghargaan ini atas upayanya melawan tambang marmer di Gunung Mutis dengan cara mengajak para perempuan Mollo menenun di kaki gunungnya. Tidak hanya satu dua hari, tapi Mama Aleta bersama warga Mollo melakukan upaya ini selama dua belas bulan.
ADVERTISEMENT
Alasan Mama Aleta mengkhususkan dukungannya untuk kaum perempuan adalah karena menurut beliau perempuanlah yang memiliki akses lebih dekat dengan alam, terutama untuk urusan pangan. Perempuanlah yang mencari bahan-bahan di alam untuk kebutuhan sehari-hari, dari kayu, api, sayur-sayuran, hingga obat tradisional.
Dengan adanya lembaga ini, Mama Aleta berharap adanya peningkatan kepedulian orang-orang terhadap lingkungan.
“Berbicara tentang lingkungan, maka kita berbicara juga tentang sejarah, citra diri, dan tubuh manusia”, ungkap Mama Aleta.
Begitu eratnya hubungan manusia dengan alam, sehingga penting bagi kita untuk menjaga alam, bukan mengeksploitasinya.
Selanjutnya akan diadakan pula peluncuran Mama Aleta Fund di Mollo. Pada kesempatan ini, Mahitala Unpar diberi kesempatan untuk melakukan pemanjatan tebing Naitapan sebagai bentuk dukungannya. Felicia Tjandra, perwakilan dari Mahitala, menyatakan bahwa tindakan Mama Aleta bisa dijadikan evaluasi bagi mahasiswa saat ini atas kurangnya aksi nyata yang dilakukan dalam menjaga lingkungan. Ia berharap kontribusi ini dapat menjadi langkah awal untuk turun langsung membantu masyarakat dalam menyelamatkan ruang hidup dan memulihkan alam.
ADVERTISEMENT
(dari kiri - kanan) Noer Fauzi Rachman dari Staff Kepresidenan, Felicia Tjandra dari Mahitala Unpar, Nonette Royo dari The Samdhana Institue, Siti Maemunah, Aleta Baun (Sumber: Dok. Mahitala Unpar)
Putri Nadhira S.