Indonesia Butuh Lebih Banyak Bima Yudho yang Lain untuk Bersuara

MAISYARAH MAISYARAH
Mahasiswi Prodi. : ilmu administrasi negara. fakultas ilmu sosial dan politik Universitas :uin ar-raniry.banda aceh
Konten dari Pengguna
7 Mei 2023 13:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari MAISYARAH MAISYARAH tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jalur wisata pantai di pesisir Bandar Lampung-Pesawaran rusak parah. Setidaknya ada 10 titik lokasi kerusakan jalan di jalur wisata itu. (Dok. Ditlantas Polda Lampung)
zoom-in-whitePerbesar
Jalur wisata pantai di pesisir Bandar Lampung-Pesawaran rusak parah. Setidaknya ada 10 titik lokasi kerusakan jalan di jalur wisata itu. (Dok. Ditlantas Polda Lampung)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belakangan Lampung menjadi sorotan masyarakat luas. Lampung menjadi topik berita di mana-mana. Ya tidak salah lagi, salah satu provinsi yang ada di bagian selatan Pulau Sumatera, gerbang Sumatera, yang beribu kota di Bandar Lampung. Provinsi yang indah dan kaya akan sumber daya alam.
ADVERTISEMENT
Ya, itu berkat seorang TikToker Bima Yudho Saputro. Lalu apa kaitannya Bima dengan Lampung sehingga bisa sebegitu viralnya di seantero Indonesia? Oke, mari kita bahas satu per satu.
Pertama, Bima Yudho Saputro adalah mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di Australian College Of Business Intelligence atau Perguruan Tinggi Intelejen Bisnis Australia. Dia terkenal karena video mengkritik Lampung yang disebutnya tak maju-maju.
Menurut Bima, ada beberapa faktor penyebab Lampung tidak maju-maju. Beberapa di antaranya yaitu masyarakat yang masih terkotak-kotak dan infrastruktur yang tidak memadai seperti jalan yang masih rusak parah.
Pengendara mobil melintas di antara jalan berlubang yang tergenang air di jalan terusan Ryacudu Jati Agung, Lampung Selatan Lampung, Rabu (3/5/2023). Foto: Ardiansyah/ANTARA FOTO
Padahal Provinsi Lampung adalah provinsi dengan realisasi belanja APBD tertinggi di Indonesia yaitu Rp 7 triliun pada 2022. Atas pencapaian itu, bahkan Lampung mendapat penghargaan dari Kementerian dalam Negeri Republik Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kedua adalah Provinsi Lampung, provinsi yang terkenal dengan produsen gula terbesar di Indonesia. Ada satu produsen gula dengan merek yang sudah sangat terkenal berasal dari sana dan turut menjadi sorotan publik karena kedekatan bos perusahaannya dengan Arinal Djunaidi sejak pencalonannya sebagai Gubernur Lampung.
Dampak dari kritik keras Bima Yudo Saputro, Provinsi Lampung mendadak menjadi terkenal dan menjadi sorotan publik. Bahkan, beberapa jalannya yang sudah puluhan tahun rusak pun langsung diperbaiki.
Adanya kritik dari Bima Yudho Saputro itu membuat tidak hanya Provinsi Lampung dengan segala permasalahannya yang jadi sorotan, tetapi juga Arinal Djunaidi sebagai gubernurnya. Terlebih, saat Bima mengaku bahwa keluarganya mendapat intimidasi dampak dari video kritikannya. Malahan, ada seorang pengacara yang melaporkan Bima dengan dalih ujaran kebencian.
Bima Yudho, TikToker yang kritik Lampung. Foto: Instagram/@awbimax
Terlepas dari itu, di Indonesia memang sangat jarang ada generasi muda seperti Bima yang berani dengan lantang menyuarakan kebenaran secara blak-blakan. Walaupun negara kita negara demokrasi dengan kebebasan berpendapat, tetapi kebanyakan masih takut bersuara karena takut dipidanakan dengan UU ITE sebagai senjata ampuhnya.
ADVERTISEMENT
Tetapi di satu sisi, cara Bima Yudho Saputro menyampaikan kritik semestinya perlu menggunakan kalimat yang lebih sopan agar tidak ada pihak yang disakiti walaupun kita tahu apa yang dikatakan itu benar adanya.
Seandainya sudah menggunakan bahasa halus dan sopan masih saja dipermasalahkan, tentunya menyisakan tanda tanya besar. Harus dengan cara bagaimana lagi kita bersuara. Untuk itulah kita sebagai generasi muda harus banyak belajar dan berani menyuarakan kebenaran. Ingat kita adalah generasi penerus bangsa.