Andi Sose, Pejuang asal Sulawesi Selatan, Tutup Usia

Konten Media Partner
26 Maret 2019 13:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
H Andi Sose (Makassar Indeks).
zoom-in-whitePerbesar
H Andi Sose (Makassar Indeks).
ADVERTISEMENT
Makassar -- Pejuang angkatan tahun 1945, H Andi Sose, wafat di usia 89 tahun. Tokoh asal Sulawesi Selatan ini dikabarkan meninggal pagi ini, Selasa (26/3). Sejumlah pejabat dan tokoh Sulsel datang melayat ke rumah duka di Jalan Sungai Tangka, kota Makassar.
ADVERTISEMENT
"Innalillahi Wa'innalillahi Rojiun. Telah Berpulang ke Rahmatullah Ayahanda Kita Tercinta Bapak H. Andi Sose dalam usia 89 tahun. Insyaallah Khusnul Khotimah dan Keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, ketabahan, dan kekuatan oleh Allah Swt. Aamiin YRA - Al Fatihah, " kata Agus Arifin Nu'mang, mantan Wakil Gubernur Sulsel, di media sosialnya.
Agus Arifin Nu'mang yang merupakan politikus Partai Gerindra itu datang melayat dan memberikan doa untuk tokoh asal Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, itu.
Berturut-turut hadir beberapa tokoh datang melayat seperti mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Muhammad Said Didu; Ketua Yayasan Wakaf UMI, Mokhtar Noer Jaya; dan mantan Rektor UMI, Prof. Dr. Masrurah Mokhtar; mantan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo; Ketua MUI Sulsel, AGH Sanusi Baco; hingga CEO PSM, Munafri Arifuddin.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, sejumlah Bupati se-Sulsel pun datang memberi ungkapan duka, salah satunya Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali. Dirinya mengaku jika sosok Andi Sose merupakan sosok yang banyak membantu warga Bulukumba. Semasa hidupnya, Andi Sose juga sudah membangun Gedung Juang 10 November di Kabupaten Bulukumba, dan telah menghibahkan tanah miliknya itu kepada pemerintah Kabupaten Bulukumba.
"Saya terakhir ketemu beliau tiga bulan yang lalu dan sempat membicarakan masalah yayasan 45 yang ada di Bulukumba dan beliau bersedia untuk menghibahkan tanah Gedung Juang 45 itu untuk direnovasi," katanya.
Tidak hanya itu, pendiri kampus Universitas 45 yang kini menjadi Universitas Bosowa juga sempat mendirikan masjid di Pinrang. Di Kabupaten Pinrang sendiri Masjid Syuhada 45 yang terletak di Desa Parengki, Kecamatan Suppa, merupakan salah satu dari sekian Masjid yang dibangun oleh almarhum.
ADVERTISEMENT
Semasa hidupnya, Andi Sose pernah belajar di Volkschool (sekolah rakyat yang cuma tiga tahun) di Anggeraja, setelah itu ia melanjutkan ke Schakelschool (sekolah rendah lanjutan) di Makale, Tana Toraja.
Andi Sose juga sempat menjadi komandan Laskar Harimau Indonesia yang dipimpin Mongisidi. Ia juga bergabung dengan Lasykar Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi (LAPRIS) untuk melawan tentara Belanda. Nama Sose pun tercatat pada Tugu Harimau di tengah Kota Makassar.
Pada tahun 1949-1950 Andi Sose juga sempat menjabat sebagai komandan Batalyon X08 Masenrempulu Enrekang. Setelah itu di tahun 1950-1951, Andi Sose juga pernah menjadi komandan Kesatuan/Komando Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS) Enrekang, dan pada 4 Maret 1952 ia menjadi kapten TNI hingga ia diangkat oleh pemerintah Indonesia sebagai dan menjadikannya komandan Batalyon 720.
ADVERTISEMENT
Ia memiliki wewenang teritorial militer di daerah Parepare, Sidrap, Wajo, Pinrang, dan Enrekang. Di masa ia menjadi komandan pasukan inilah Sose terlibat bisnis, dan dari bisnisnya itu membuat Sose menjadi kaya raya, dan saat itu ia menjabat sebagai bos Hotel Marannu.